Bagian I

37 5 2
                                    

"Faresha !!"

   Aku merasa namaku terpanggil,aku hendak menoleh namun dia sudah berada tepat disampingku,sepertinya dia telah berlari.

"Hey,ada apa?" Tanyaku.

Dia meraih tanganku dan membawaku kesebuah kursi yang ada ditaman ini.

"Lo kenapa gak pernah kesekolah lagi?" Tanyanya dengan penuh harapan untuk dijawab.

"Gak papa,males aja,lagi pula tinggal nunggu pengumuman kelulusan aja kan ? " jawabku dengan melepaskan genggaman tangan yang diberikan olehnya.

  "Iya juga ya,tapi nanti kalo lo mau kesekolah,kabarin gue aja,nanti berangkat bareng " tawarnya.

"Ah gak usah,aku bisa berangkat sendiri"

"Lo kenapa sih,kayak ngehindar gitu dari gue?" Ucapnya dengan emosi.

"Apa sih,perasaan kamu kali"

"Lo gak seharusnya ngehindar kayak gini,gue gak suka !!"

"Kenapa emang ?,gak suka kenapa?,tau darimana kalo aku ngehindar?,aku ingetin kembali,kalo itu hanya perasaan kamu aja "

"Alah ngelak,pokoknya gue ingin kita kaya dulu !!".sentaknya

"Endri apaan sih,gak usah arogan kayak gitu lah,lagi pula aku bukan siapa siapa kamu"

Dia Endry,temanku sejak kelas dua SMP,dia merupakan pria humoris,baik hati dan menyenangkan.Aku tidak pernah merasa canggung untuk bercerita padanya,bahkan dia pun begitu.Tapi itu dulu,sebelum sebuah kebenaran terungkap,sebelum kata itu terucap,kata yang mengandung makna juga yang merusak persahabatan kami dimasa itu,Kata Cinta.
 
  Tapi bukan kata itulah yang membuat semuanya berubah,ada hal lain yang terselip bersamaan dengan kata itu.Aku tak bisa menyangkal bahwa kejadian itu sempurna membuatku kecewa,dan berhasil membuatku tidak menyukainya lagi.

"Iya,gue bukan siapa siapa lo semenjak gue ungkapin perasaan gue,karena sebelum itu lo adalah sahabat gue,iya kan? Jawab Faresha !!"

"Jangan berani mengambil kesimpulan kalo belum benar benar memahami " kataku tegas.

"Gimana gue mau faham,lo aja gak pernah ngejelasin,Bego"

"Dan kata kata kamu barusan mencerminkan kalo kamu jauh lebih bego dari pada aku"

"Faresha!!" Ucapnya kasar.

" apa?,kamu yang menciptakan keadaan ini Endry Ardiansyah,gak usah mengelak seolah olah aku yang salah,dan jangan jadi seorang pengecut dengan terus pura pura enggak tahu"

"Sha,please jangan kaya gini"ucapnya.

" Maaf aku permisi" Kataku dengan berjalan menjauhinya.

●●●

     Setelah kejadian ditaman,aku memutuskan untuk kembali kerumah.Aku pulang dengan keadaan kacau,kejadian tadi ditaman mengingatkanku pada kejadian di masa itu,andai aku tidak pernah mengenalnya,dan mengapa dia bisa berbuat hal nekat itu padaku ?.

"Assalamualaikum.." Ucapku tepat di depan pintu.

"Waalaikumsalam.."jawab Aiza.

Dia terlihat seperti memperhatikanku,matanya tak henti melirik ke arahku,mungkin dia kaget dengan penampilanku yang kacau.

"Kakak kenapa kok nangis ? " introgasinya padaku.
  Aku diam,tak menjawab sepatah katapun,karena jujur saja aku tak bisa berbohong,dari pada harus berbohong lebih baik aku diam.
   Dia meraih tanganku dan mengajakku duduk disebelahnya,aku memeluknya sangat erat,Hingga dia memberontak melepaskan pelukanku.

MetamorfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang