Napasnya hangat dan tubuhnya kelelahan. Kendrina seharusnya beristirahat setidaknya satu sampai dua hari untuk memulihkan staminanya.
Namun jadwalnya yang begitu hectic membuatnya tidak bisa melakukan itu. Musim fashion juga sudah memasuki fall-winter. Tentu para desainer diluar sana menginginkan Kendrina berjalan sambil memakai pakaian hasil karya mereka.
Dan itu artinya tidak akan ada hari libur yang berarti bagi wanita yang dikenal dengan sebutan Candy itu. Dia akan terbang dari satu negara ke negara lain untuk bekerja.
Hari ini ia memiliki jadwal pemotretan untuk salah satu majalah bersama Ben Jervano sebagai partnernya, si aktor yang tengah naik daun.
Setelah beberapa hari yang lalu Candy menjalani syuting iklan untuk sebuah brand pakaian bersama Ben. Hari ini ia harus kembali bertemu dengan pria itu.
Entahlah, Candy hanya sangat tidak nyaman ketika bersama dengannya. Pria itu terlalu flirty, dan itu menggangunya, sangat.
Padahal image Ben di mata publik adalah seorang aktor tampan penuh karisma, baik, ramah, sopan, dan profesional. Too biased.
Dan kedua pujian terakhir benar-benar bertolak belakang dengan apa yang ditunjukkan Ben pada Candy. Tidak sopan dan tidak profesional. Pria itu menjadikan pekerjaan mereka sebagai jalan membuat Candy dekat dengannya dan menyentuhnya.
Tentu mereka akan melakukan skinship. Entah itu untuk iklan atau pemotretan majalah, sentuhan pasti akan terjadi atas dasar profesionalisme di industri ini.
Candy bahkan mendapat komentar ketidaksukaan dari beberapa penggemar Ben karena terlalu sering menjadi partner pria itu. Diperparah oleh Ben yang dengan terlalu mengekspos kegiatan mereka berdua.
Pria itu tidak akan berhenti bahkan ketika Kendrina sudah menyuruhnya untuk berhenti. Dia terlalu bersemangat mengetahui wanita yang ia gilai kini baru saja putus dengan pacarnya setelah bertahun-tahun.
"Mencoba menghindar juga percuma, untuk project aku kedepannya aku pasti bakal milih kamu buat jadi pairingnya. So stop avoiding me, baby." Ungkap Ben pada Kendrina dengan nada menggoda yang mana terdengar sumbang di telinga sang model cantik itu.
"Seharusnya gue tau ini semua kerjaan lo. Dari semua model, aktris, dan penyanyi di negara ini kenapa bisa gue lagi yang dipasangin sama lo." Candy berdecih, lalu segera pergi dari hadapan Ben. Ia muak, sungguh.
Ben tentu tidak tinggal diam, pria itu lalu mensejajarkan langkahnya dengan Candy.
"Apa yang Alex punya dan aku enggak, huh? Apa yang kamu mau bisa aku penuhin, barang mewah? Pesiar ke berbagai tempat? Popularitas? Kamu tinggal bilang. Seharusnya aku tau lebih awal kalo kamu suka semua itu." Kata Ben penuh percaya diri.
Candy tergelak. "Kenapa harus bawa-bawa Alex sedangkan gue bisa dapetin hal-hal yang lo sebutin tadi sendiri? Can you stop? Because I don't appreciate your efforts nor your existence." Tegasnya lalu meninggalkan Ben yang terkekeh mendengar pernyataan wanita incarannya itu.
Pria itu sepertinya sudah gila.
Gila karena dari sekian banyak wanita yang memujanya kenapa Candy tidak termasuk kedalamnya. Wanita itu bahkan tidak terbuai olehnya, sial.
Candy tidak punya pilihan lain. Akan sangat tidak patut jika ia menolak tawaran suatu project hanya karena masalah pribadinya dengan Ben. Jadi atas dasar profesionalisme sialan itu, ia harus menjalani ini semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celeb Fakestagram
Fanfiction"A relationship is like couture - if it doesn't fit perfectly, it's a disaster."