Sejak kedatangan Jisoo kemarin, Seulgi hanya mengurung diri di ruangan kerjanya, tidak keluar hingga kedai tutup dan seluruh pegawai sudah pulang. Semuanya terasa berbeda. Bahkan hingga hari ini, suasana dingin dan kaku itu masih sangat terasa ketika Seulgi yang biasanya selalu ramah mengucapkan selamat pagi kini hanya terdiam dan lebih banyak tenggelam dalam pikirannya sendiri. Amber yang melihat itu hanya bisa diam dan menjaga agar mood Seulgi tidak semakin buruk. Amber tidak ingin menyindir nama Jisoo dan masalah kemarin, dia yakin akan ada saatnya nanti Seulgi mau membicarakan masalah itu.
Mencoba bersikap profesional, Seulgi tetap memaksakan senyum itu ada di wajah mulusnya. Tidak ingin mencampur aduk kan masalah pribadi dengan pekerjaan meskipun suasana hatinya saat itu sangat buruk.
"Seul, gwaenchana?" Amber yang sedikit khawatir dengan kondisi Seulgi memberanikan diri untuk membuka obrolan. Seulgi hanya mengangguk dengan senyuman kaku. "Have you eaten yet?" dan lagi, Seulgi hanya menggeleng tanpa mengeluarkan satu kata pun. "Seul-" Seulgi segera menghindar ketika dia merasa bahwa Amber akan mengatakan hal yang sedang tidak ingin dia dengar. Dia hanya tidak ingin menimbulkan kericuhan sepagi ini terlebih dengan Amber, sahabat baiknya dan Amber hanya membuang napas beratnya pasrah.
*****
Amber melirik pergelangan tangannya, jam makan siang sudah hampir tiba dan Seulgi masih belum juga keluar dari ruangannya sejak pagi. Rasa khawatir itu jelas nampak dari raut wajah gadis tampan ini. Setelah terdiam cukup lama, memikirkan apa yang harus dia lakukan dan kali ini dengan yakin dia melangkah ke ruangan Seulgi. Dia sudah lelah harus melihat Seulgi seperti ini sejak kedatangan Jisoo kemarin. Tanpa melepaskan apron, Amber mendatangi ruangan itu dan mengetuknya pelan. Masih berusaha untuk bersikap sopan karena biar bagaimanapun Seulgi adalah bos sekaligus sahabatnya.
Ketukan pertama tak ada jawaban. Amber mencobanya lagi dengan disertai suara yang mengatakan bahwa dia ingin masuk dan berbicara dengan Seulgi. Masih nihil, usahanya tak membawa hasil. Ketiga kalinya Amber mencoba dan jawaban yang diterima masih sama. Risau dan kesal bercampur, akhirnya Amber membuka pintu itu tanpa menunggu ijin dari pemiliknya. Ketika pintu berhasil terbuka, mata Amber melebar tak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. Benar-benar membuat kepalanya serasa mau pecah. Bagaimana tidak? Amber yang mengira Seulgi sudah frustasi dan mungkin mencoba menghabisi nyawanya sendiri justru sekarang terlihat sedang menikmati waktunya. Memakai earphone dan kedua matanya fokus terhadap layar monitor yang sejak tadi dia pandang tanpa berkedip. Anda benar, Seulgi sedang bermain game online. Bagaimana rasanya? Kesal? Tentu. Itu juga yang sedang Amber rasakan.
"Ya!" dengan rasa kesal yang sudah mencapai ubun-ubun, Amber menarik paksa earphone yang menggantung di kedua telinga Seulgi.
Tak terima karena Amber mengganggu permainannya, Seulgi balik menyalak pada Amber. "Mwohae?! Pikyeo!"
"Are you fucking kidding me, Kang Seulgi?!"
"Mwoga oh? Berisik Am, pikyeo."
Dengan rasa kesal yang memuncak, Amber memutuskan untuk pergi dan menunggu Seulgi selesai dengan permainannya karena dia tau sekeras apapun usaha Amber menganggu tidak akan berpengaruh apa-apa. Seulgi masih akan tetap sibuk dengan dunianya sampai dia merasakan lelah sendiri. Begitu memang watak Seulgi sejak dulu dan sejauh ini hanya ada satu orang yang bisa mengalihkan Seulgi dari dua dunia yang dicintainya -kopi dan game- yaitu Jisoo.
Amber berjalan dengan sedikit cepat menuju kitchen kemudian mengambil segelas air dingin dan meminumnya guna meredakan rasa kesalnya terhadap Seulgi. Setelah dirasa bahwa kesal itu mulai mereda, Amber memutuskan untuk kembali ke stationnya dan kembali bekerja. Rasa lapar yang tadi dia rasakan meluap entah ke mana membuatnya enggan untuk pergi meninggalkan kedai dan juga karena beberapa pegawai sedang beristirahat dan Seulgi sepertinya masih belum selesai dengan "kesibukannya", akhirnya Amber lah yang mengambil alih sebagai kasir untuk melayani beberapa pelanggan yang sudah menunggu. Dengan senyum yang terlihat dipaksakan, Amber melakukan pekerjaannya dengan profesional.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous Coffee Bar
Fanfictionseulrene (seulgixirene) kryber (krystalxamber) jiseul (jisooxseulgi) gxg