Jisoo baru saja tiba di apartmentnya setelah makan malam dengan Seulgi. Gadis itu berjalan menuju dapur sambil membawa kantong plastik di tangan kanannya. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat pintu kamar Krystal terbuka, Jisoo segera menuju kamar tersebut dan tidak menemukan sosok Krystal di sana. Gadis itu panik kemudian dengan cepat dia mencari Krystal ke seluruh ruangan di apartmentnya. Tanpa sengaja kedua matanya menatap sosok yang tengah berdiri di balkon apartmentnya sambil memeluk dirinya sendiri. Maklum saja, cuaca malam ini memang cukup dingin. Jisoo berjalan cepat ke arah sosok itu dan menemukan Krystal di sana.
"Oh thank God," ucapnya lega sambil memegang dadanya yang berdetak tidak karuan. "Aku kira kamu kabur." Lanjut Jisoo yang kini sudah berada di samping Krystal.
Krystal tersenyum, wajahnya terlihat pucat dan bibirnya menggigil. "Why would even I? Di sini jauh lebih aman."
Jisoo mengangguk dan membalas senyuman Krystal. "Udah bangun daritadi?"
"Lumayan," jawabnya. "Where have you been?"
"Oh, habis makan malam sama Seulgi dan ini," Jisoo mengangkat kantong plastik yang dia bawa. "Seulgi beliin ini buat kamu, karena dia tau kamu pasti belum makan, kan?"
"Aku masih kenyang." Tolaknya halus.
"Don't lie to me, kamu seharian belum makan Krys dan aku ngga nerima tapi-tapian. I don't accept refusal." Ucapnya menirukan kata-kata dan mimik wajah Seulgi.
"Kalian terlalu lama bersahabat, tingkah konyolnya Seulgi jadi nular ke kamu."
Kedua gadis itu tertawa berbarengan. Tidak ada rasa canggung di antara keduanya padahal mereka berdua belum pernah terjebak dalam situasi seperti sekarang, di mana hanya ada mereka berdua dan Dalgom.
"So, wanna go inside and eat this chicken? Seulgi bakal ngomel kalau tau kamu ngga makan yang dia belikan."
"Okay," Krystal pasrah, percuma juga dia menolak karena Jisoo akan terus memaksanya untuk makan makanan yang dia bawa.
Kedua gadis itu berjalan beriringan menuju meja makan milik Jisoo. Dengan cekatan Jisoo menyiapkan piring, gelas, dan yang lain yang dia butuhkan.
Krystal berjalan mendekat, berusaha membantu Jisoo yang sedang menyiapkan makan malam untuknya. "Krys, no. Leave it to me, it's okay. Kamu duduk aja di sana, okay?" Tolak Jisoo halus, dia tau Krystal sedang tidak dalam kondisi baik.
"Thank you," Ucap Krystal berterima kasih yang kemudian duduk di salah satu kursi yang ada di sana. "Do you live alone?"
Jisoo mengangguk kemudian menyerahkan sepiring berisi garlic pepper chicken di hadapan Krystal. "Berdua sama Dalgom lebih tepatnya," canda Jisoo yang membuat Krystal juga tertawa pelan. "Would you like something to drink?"
"Can I have a glass of water, please?"
"Sure, anything you want, Krystal-ssi," celoteh Jisoo bak seorang pelayan restaurant yang justru membuat kedua gadis itu tertawa bersama menciptakan suasana renyah mengisi apartment yang biasanya sepi ini. "Masitge duseyo." Lanjutnya sambil menyerahkan segelas air putih di dekat Krystal.
"Thank you," balas Krystal ramah. "Jal meokkeuseumnida." Krystal mulai melahap makanan yang ada di depannya. Wajahnya yang menjadi ceria membuat Jisoo tersenyum setelahnya.
Hening menyapa kedua gadis itu. Sebenarnya Jisoo sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada Krystal, ingin menanyakan hal tersebut tapi Jisoo masih mengontrol rasa penasarannya dan menghargai ranah pribadi yang Krystal miliki. Dia tidak mau ikut campur terlalu jauh tentang yang sebenarnya terjadi, dia tau hal itu akan membuat Krystal tidak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rendezvous Coffee Bar
Fanfictionseulrene (seulgixirene) kryber (krystalxamber) jiseul (jisooxseulgi) gxg