~ Happy Reading ~
Pagi yang indah menyambut gadis bernama Alice Addison. Terukir senyuman saat ia tertidur. Tiba-tiba, tanpa disadari Alice terjatuh dari tempat tidurnya.
Brug...
"ARGH!!! SAKIT!!!" Teriak Alice dari dalam kamarnya. Ia mengelus-elus punggungnya yang terkena benturan lantai. Ia melirik jam dinding. Jam menunjukkan pukul 07.00 yang artinya Alice hampir terlambat. "ARGH!!! AKU BISA TERLAMBAT!" Alice segera masuk ke dalam kamar mandi.
Tak butuh waktu yang lama, Alice selesai mandi dan sekarang ia sedang mengeringkan rambutnya. Setelah mengeringkan rambutnya, Alice memakai kemeja putih dan rok hitam yang tergantung di lemarinya. Kemudian, tak lupa ia juga harus memakai jas hitam miliknya. Ia mencari kesana kemari tetapi tak bisa menemukannya. "Dimana aku meletakkannya? Kenapa tidak ada?" Ia mencari di tumpukan baju miliknya dan dengan penuh perjuangan akhirnya Alice menemukan jas hitam miliknya. Alice memakai jas hitam itu lalu memakai jam tangannya. Ia melihat ke arah jam tangannya. Jam menunjukkan pukul 07.30. "ARGH!!! AKU BISA TERLAMBAT! CEPAT! CEPAT!" Alice tergesa-gesa mengambil tasnya dan pergi ke kantornya.
***
Alice sampai di bus halte. Sayangnya, bus yang harusnya ia naiki baru saja berangkat.
"Oh, TIDAK! TUNGGU AKU!" Alice berteriak sekencang mungkin, tetapi bus tetap melaju. Tak lama, akhirnya bus berhenti juga. Alice segera masuk ke dalam bus. "Gamsahamnida" Alice membungkukkan badannya ke arah supir. Dengan segera, ia menempelkan kartu bus nya dan berjalan ke arah kursi penumpang.
Seluruh penumpang yang melihat penampilannya sekarang menahan tawanya.
"Mengapa mereka semua seperti menahan tawanya? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" Batin Alice. Alice pun mengeluarkan kaca kecil dari dalam tasnya. Ia melihat rambutnya yang tampak acak-acakan karena berlari mengejar bus. Alice pun merapikan rambutnya. Setelah merapikan rambutnya, Ia berdiri memegang pegangan yang ada di atas karena tidak ada bangku kosong.
"Bau apa ini?" Kata salah satu penumpang dalam hati. Raut wajahnya menunjukkan jika penumpang itu tidak suka ketika Alice naik bus tersebut. Tiba-tiba, seluruh penumpang menjadi berisik karena bau yang menyengat.
"Permisi, nona!" Panggil salah satu penumpang pada Alice.
"Saya? Ada apa?"
"Tubuhmu sangat bau! Hahaha..." Beberapa orang menertawakannya. Alice tak memperdulikannya.
Tak butuh waktu lama, akhirnya Alice sampai di depan halte dekat kantornya. Alice turun dari bus.
"Hei! Tubuhmu sangat bau! Sudah berapa lama kau tidak mandi? Hahaha..." Beberapa penumpang yang ikut turun dengannya kembali menertawakannya, tetapi Alice tetap tak peduli. Yang terpenting bagi Alice sekarang adalah ia diterima di kantornya karena hari ini Alice akan di wawancarai.
Alice langsung masuk ke dalam kantornya. Awalnya, ia sempat kebingungan karena luasnya kantor itu. "Permisi..." Alice bertanya pada salah seorang staf yang ada di lobi kantor.
"Ya? Ada yang bisa saya bantu?"
"Dimana letak ruang wawancara? Bisakah anda menunjukkannya pada saya?"
"Tentu saja. Anda bisa belok kiri dari sini kemudian jalan lurus saja"
"Oh, iya. Gamsahamnida"
Alice segera menuju ruang wawancara. Tak butuh waktu lama, Alice sampai di depan ruang wawancara. Terdapat banyak karyawan lain yang menunggu di depan ruang tersebut. Alice duduk di kursi. Ia memasangkan tanda peserta. Disaat yang lain mulai gugup dan cemas, Alice hanya diam dan berusaha tetap tersenyum. Alice yakin ia akan segera mendapatkan pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH CEO (COMPLETED) ✔
Fiksi PenggemarSuka sama bos sendiri? Suka sama seketaris sendiri? Apa yang salah? ⚠️ Warning ⚠️ - Bahasa acak - Typo bertebaran