Ellena yang ketakutan mendengar ancaman tersebut , ia memilih melakukan pemberontakan , ellena yang kala itu tidak bisa berpikir jernih memilih untuk mengambil penghalus kuku yang cukup tajam di tasnya .
" M....maaf kan aku " ucap ellena kepada lelaki itu
Ellena menancapkan penghalus kuku itu ke paha lelaki itu hingga membuatnya terjatuh ke tanah dan berteriak kesakitan
" hei cewek jalang jangan pergi , ahhh " teriak lelaki itu sambil merintih kesakitan
Melihat hal itu membuat hati ellena sedikit tergerak , dia berkata meskipun seseorang jahat dia tetap manusia dan sesama manusia pasti mengiginkan hidup , ucapnya
Tak lama kemudian dengan berat hati ellena kembali ke lelaki itu dan mendekat sambil membawa perban dan obat . meskipun begitu dia tetap berantisipasi dengan mebawa kawat di tanganya
" mana yang sakit maafin aku , kamu sih jahat " ucap ellena sambil mengobati paha lelaki yang terluka akibat pisau itu
Saat melihat wajah lelaki itu yang menahan kesakitan , ellena juga ikut menyerengitkan wajahnya
" maaf .. sakit ya " ellena tak henti hentinya menanyakan hal itu pada lelaki yang hampir menyakitinya
" Udah lepasin , dasar cewek murahan " cibirnya kepada ellena
Melihat itu membuat ellena marah dan memilih meninggalkan lelaki itu , lalu memilih menaiki bus jurusan ke busan
Lelaki itu melihat ellena yang menaiki bus itu dan tersenyum tipis melihat tingkah laku ellena kepadanya lelaki itu seolah tak percaya bahwa ada seseorang yang berhasil menjawab pertanyaan gilanya itu dengan benar sesuai harapanya .
Didalam bus ellena hanya mengomel dan terus memikirkan kejadian tadi , dia berpikir mengapa ia mau menyelamatkan lelaki brengsek itu padahal jelas jelas ia berada dalam bahaya . entah mlaikat apa yang merasukinya waktu itu .
Ellena menyandarkan kepalanya sejenak pada kaca jendela bus itu sambil melipat tanganya di dekat pembatas kaca jendela itu . ia merasakan angin malam menabrak wajahnya dan suara mobil mobil yang bagaikan rhytme lagu dikepalanya .
Ia memikirkan luka di dekat laki laki itu , entah kenapa luka tersebut seperti sayatan pisau yang membentuk huruf L tapi kenapa L . mungkin saja itu kebetulan ujarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Liebhaber
Teen FictionI used to think that my life was a tragedy. But now I realize, it's a comedy. You know my Dissociative Identity Disorders . Its real and Its not funny It came because of that and went because of you