2:2

62 5 0
                                    


Ellena merebahkan tubuhnya yang kuat bak baja itu di atas Kasur yang empuk nan nyaman , setelah banyaknya masalah yang terjadi di bulan ini  membuat kepala ellena ingin pecah apabila ellena mencoba memikirkannya .

Ellena mencoba menutup matanya sebentar sambil merestat otaknya agar kembali segar dan masalahnya akhir akhir ini hilang silih berganti .

"kakak makan dulu gih , dari kemarin kakak Cuma makan serael sama susu loh "  ucap seorang jeslyn yang tak lain adalah adik ellena .

Melihat kekhawatiran adiknya terhadapnya membuat hati ellena sedikit lega , karena masih ada sesosok yang menguatkannya di saat saat susahnya , ellena yang kala itu sejenak tertidur mendengar adiknya bicara ia langsung bergegas pergi ke meja makan yang ada di sudut rumah .

" dek kamu nggak makan "  tanya ellena

" kakak dulu aja , tadi jeslyn udah makan kok di kantin sekolah " jawab jeslyn sambil tersenyum memandangi wajah kakaknya

“ tumben kamu lyn biasanya telat dikit aja marahnya udah kayak babi hutan "  cibir ellena sambil mengacak acak rambut pirang jeslyn

Bagi jeslyn momen seperti ini jarang sekali terjadi , bahkan mungkin momen seperti ini bisa dihitung menggunakan jari baginya . karena kesibukkan kakaknya untuk menggantikan ayahnya sebagai tulang punggung keluarga .

" lyn udah malem tidur sana , besok sekolah "

" iya kak " jeslyn tersenyum ke ellena sambil mengarahkan kakinya menuju ke kamar pribadinya

Sepanjang malam jeslyn tidak bisa tidur dia hanya memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak mungkin untuk membantu meringankan beban kakaknya , dia mulai mencari pekerjaan di koran maupun di internet .

namun pekerjaan seusianya jarang sekali dibutuhkan karena pada umur umur seusianya hanya pantas untuk belajar.

Setelah berjam jam mentap layar komputernya jesyn berhasil mendapatkan pekerjaan, dan waktunya pun tepat saat dia pulang sekolah .

Pekerjaan yang dipilih jeslyn adalah menjadi kurir atau pengantar barang , meskipun pekerjaan itu agak sulit setidaknya dia bisa membiayai sekolahnya sendiri dan menabung untuk masa depannya sendiri .

Pagi telah datang ellena berharap hari ini adalah hari yang indah untuk dirinya , tanpa ada gangguan dan masalah apapun yang menimpanya . dia hanya berharap bahwa dia  akan menikmati hidupnya seperti hari hari yang lalu .

ellena berangkat menuju café dengan optimis yang dia pikirkan hanyalah kesuksesannya di masa depan .

Ellena mulai berangkat menaiki bus dari busan menuju ke seoul , kota seoul hari ini tak sedingin kemarin meskipun anginnya cukup kencang .

Ellena menjatuhkan badanya pada sebuah kursi bus di dekat jendela , ia mengeluarkan kepalanya sedikit hanya untuk menghirup udara yang ada di luar bus tersebut , tetapi tanpa ia sadari rambut pirangnya yang terurai dan berterbangan karena angin , mengenai wajah pria di sebelahnya , hingga orang tersebut bedecak kesal dan menarik 1 helai rambut ellena di wajahnya .

"aww .. sakiit "ucap ellena sambil memegang puncak rambutnya

" ikat rambutmu , jangan menyusahkan orang lain karenanya "  kata lelaki itu kepada ellena

Mendengar hal itu ellena segera mencari ikat rambut di tasnya dan mengikat rambut pirangnya ke atas

" maaf atas ketidaknyamananya , tapi tunggu sepertinya aku pernah melihatmu   "kata ellena

Lelaki itu mengangguk 
" ingatanmu cukup kuat "  jawab lelaki itu

Ellena yang kala itu masih mencoba mengingat lebih dalam akhirnya matanya terbelalak saat dia tau bahwa lelaki disebelahnya sekarang adalah seorang psikopat kemarin yang hampir merenggut nyawanya .

"  k..kkau psikopat itu " tanya ellena hingga mulutnya ikut bergetar

" aku adalah kekasihmu , kau tidak ingat "  jawab lelaki itu santai

Lelaki itu tersenyum puas mendapati ellena yang kaget mendegar ucapannya

" hei lo udah gila  sebodoh bodohnya gue , gue nggak akan pernah mau punya kekasih kayak lo "  cibir ellena sambil menunjuk muka lelaki di sebelahnya

“ akhirnya lo ngaku kalau lo bodoh , sekarang inget jawaban lo saat pertama kali ketemu gue lo jawab apa ? " tanya lelaki itu balik kepada ellena

" Liebhaber "

" lo tau kan artinya apa "

“ nggak tau emang apa artinya ?" ucap ellena sambil menggigit sedikit  bibirnya

" kekasih , jadi sekarang lo kekasih gue dan gue akan lindungi lo gimanapun caranya " kata lelaki tersebut sambil
memegangi pucuk dagu ellena
Mendengar hal itu sontak seluruh tubuh ellena mendadak geli dan ingin tertawa keras , dan ingin berteriak sekencang kencangnya .

" hhah lo gila ya , psikopat kayak lo bisa jatuh  cinta juga "  cibir ellena
" jadi selama ini lo nakutin orang orang buat cari jodoh gila lo gitu ?  "

Mendengar hal itu tak membuat respon apapun di tubuh pria itu dia tetap menatap mata ellena tajam , sampai sampai mata mereka saling menatap tajam dan tak sadar bahwa halte yang akan dituruni ellena sudah terlewat dari tadi.

" nyonya , anda akan berhenti dimana "   tanya supir bus tersebut yang membuyarkan tatapan tajam yang terjadi diantara mereka ber dua

" halte 3 " ucap ellena ketus

" sudah terlewat nyonya , ini sudah sampai halte ke 6  " cibir supir bus itu kepada ellena

Mendengar hal itu ellena menyumpahi dirinya sendiri dan bergegas turun dari bus dan mencari bus lain yang kemabli ke jurusan halte 3

Lama tak mendapat bus akhirnya lelaki psiko itu menelpon dan agak menjauhi ellena , tetapi tak lama kemudian seseorang datang membawa mobil sport hitamnya dan berhenti  didepan ellena

Terlihat lelaki berbaju rapi bak bodyguard turun dari mobil itu dan sedikit membungkuk
kearah lelaki psiko itu .

lelaki psiko itu acuh dan menghiraukanya ia segera masuk ke mobil hitam itu dan menggunakan selt belt pada mobil itu

" cepat masuk "  ucapnya

" ngapain masuk , gue masih nunggu bus "

" dasar bodoh  lo mau nunggu bus sampai besok, liat tu jadwalnya busnya baru dateng jam 7 pagi "

Mendengar pernyataan si psiko itu akhirnya ellena sedikit berpikir , apa salahnya menumpang toh dia nggak dirugikan tetapi rasanya terlalu takut dan keki untuk mempercayai lelaki di depanya kali ini

My Psycho Liebhaber Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang