part 5: Kepingan Hati yang Patah

4K 288 21
                                    

Tania menangis saat melihat bagaimana Daveen begitu memuja Naina. Apa yang ditakutkannya telah terjadi. Bahwa posisinya bahkan harapannya telah menjadi milik wanita yang dia benci sejak kemunculannya.

Hanya Aksa yang terus berada di sisinya, menenangkannya. Bahkan memeluknya dengan penuh perasaan. Bagaimana tidak, pria itu tahu persis rasanya patah hati. Seperti apa rasanya cinta tak terbalas. Karena dia sendiri merasakan itu pada Tania, yang tak pernah memperdulikan perhatiannya. Namun sibuk mengejar Daveen yang jelas tak pernah memberi harapan apapun padanya.

Satu dari mata penuh duka itu adalah Tania, kemudian si pemilik mata tanpa ekspresi adalah Aksa. Namun ada satu lagi sang pemilik mata kedukaan adalah pria yang meninggalkan pesta karena merasa tidak suka dengan kebisingan.

Sengaja dia meninggalkan hingar bingar keceriaan yang dibuat untuknya. Sayang faktanya tidak demikian. Dia sama sekali tak tertarik dengan tarian dan nyanyian para selebritis yang terus memuji tunangannya. Bukan karena cemburu atau takut kehilangan, tapi dia sama sekali tidak menikmati pesta yang ada.

Meski lengan Kanaya mengikatnya dengan kuat, Abimanyu tetap meninggalkan pesta. Menuju lift dan duduk di atap gedung seorang diri. Menikmati suasana dingin dan sepi yang selalu dia sukai. Namun dari lubuk hati yang paling dalam, dia pun menginginkan ada seseorang yang memahami kekakuan dalam dirinya. Tidak memaksanya untuk sama dengan orang pada umumnya. Karena seorang Kanaya yang mengenal dirinya sejak lama pun tetap memaksanya untuk sama seperti kebanyakan orang.

Abimanyu, pria pendiam dan pemilik sifat introvert itu menikmati dinginnya angin yang terus menerpa tubuh tegapnya. Hingga terdengar suara napas dari dua insan yang baru saja tiba ke tempatnya menyendiri.

Tampak Daveen dan Naina yang saling mengunci kedua tangan mereka, bahkan sebuah ciuman panas tersaji di hadapan si pria dingin. Matanya terus terpana dengan pemandangan yang tak pernah dia bayangkan namun mulai dia yakini akan terjadi sejak beberapa hari ini. Ketika melihat perubahan Daveen setelah kehadiran wanita yang dia pilih dari sekian ribu surat lamaran yang dia terima.

Ciuman kedua dari insan yang sedang dimabuk asmara itu sukses membuat Abimanyu mengepalkan tangan. Membalikkan badan dan tak mampu melihatnya lagi. Matanya terasa panas, dan napasnya kini secepat hembusan angin malam di ketinggian.

Tangannya terangkat, menatap cin-cin mewah yang melingkar di jari manisnya. Memejamkan mata hingga titik bening itu tampak di kedua sudut mata.

Dia kembali menoleh saat mendengar desahan lembut seorang wanita. Tampak Daveen berusaha menikmati setiap inchi kulit gadis yang ada dalam dekapannya.

"Dave ... jangan!" tolak Naina yang sempat mengeluarkan suara yang memabukkan. "Jangan rusak aku," pinta Naina kembali menarik bajunya ke arah pundak dari lengan atasnya.

"Maaf, sayang. Aku begitu memujamu hingga hampir lepas kendali." Daveen mendekap Naina, lalu menggendong tubuh pujaannya menjauh dari pandangan Abimanyu yang terus menatap kepergian mereka. Tanpa sepatah katapun, namun tak berkedip sama sekali hingga mereka tak terlihat lagi. Terhalang pintu menuju tanggg darurat yang tadi mereka lewati juga.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan mereka selanjutnya. Tapi Abimanyu mulai memikirkan hal yang tak seharusnya terjadi di antara mereka. Dia berjalan menuju ruang kerjanya di lantai lain. Selama di lift dia bagai manekin dan ketika lift terbuka dia berjalan gontai seperti kehilangan harapan.

Duduk kaku di kursi ruang kerjanya. Menatap laptop yang telah menyala. Lalu menekan sebuah folder yang menampilkan foto dari surat lamaran seseroang yang kini telah pergi bersama sang kumbang jalang.

Menatap cukup lama pada foto gadis manis nan lugu itu, lalu menggerakkan jarinya pada mouse ... klik kanan, delete file.

"Abi ... Ya Tuhan, semua orang mencarimu dan kau ada disini?" tanya Kanaya sambil berpangku tangan.

KISAH YANG TERTUNDA (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang