"Apa kau tak punya otak?!"
Aku berjengit kaget untuk kesekian kalinya karena teriakan yang keras. Berbagai sumpah serapah dan makian keluar dari mulut pria berbadan besar di depanku. Kuangkat sedikit kepalaku dan melihat hampir seluruh orang di ruangan melihat ke arahku. Aku langsung menundukkan kepala karena malu. Rasanya aku ingin menghilang saja.
"Memalukan! Menjadi asisten manajer bukan berarti kau bisa datang kerja seenak jidatmu!"
Asisten manajer...
Kata itu membuat kepalaku kembali terangkat. Mataku membulat karena tidak percaya dengan apa yang baru saja kudengar.
Apa?! Aku jadi asisten manajer? Asisten manajer siapa?
"Ayo, kita mulai sekarang rekamannya! Apa sudah siap?"
Suara dari sisi ruangan membuatku menoleh karena penasaran. Ketujuh pria yang familiar sedang berdiri di tengah ruang luas dan berteriak 'siap'. Sekumpulan kru rekaman berada di seberang mereka. Aku mengenali ketujuh pria itu. Setiap malam aku bermimpi bisa bertemu mereka dalam jarak dekat.
BTS.
Jantungku berdebar kencang melihat para anggota BTS di depan mataku. Ini bukan mimpi kan? Sedetik kemudian aku berteriak histeris, membuat seluruh orang di ruangan itu menatapku. Dengan refleks, aku menutup mulut. Mataku bertemu pandang dengan tujuh pasang mata anggota BTS. Mereka menatapku dengan heran. Kegugupan merayapi seluruh tubuhku.
"Apa kau gila?!" tegur pria berbadan besar tadi. Suaranya nyaris menyerupai bisikan.
"Semuanya baik-baik saja?" tanya pria kurus berkacamata yang merupakan PD-nim acara.
"Iya. Kalian bisa mulai," jawab pria tadi. Lalu dia menoleh padaku. "Aku akan memarahimu nanti. Sekarang, lakukan tugasmu!"
Aku mengangguk kecil. Kulihat para staf dan kru telah memulai acara rekaman mereka. Dengan cepat, aku berdiri tepat di belakang salah satu kameraman. Aku tak menyangka punya kesempatan menonton BTS sedang rekaman acara variety pribadi mereka secara langsung. Berkali-kali aku menahan diri agar tidak histeris dan melompat kegirangan. Bisa-bisa aku dimarahi habis-habisan oleh para kru.
Mataku dengan cepat menemukan sosok Seokjin oppa yang sedang berdiri di samping Taehyung. Aku tidak melepas mataku darinya dan terus mengikuti gerakannya ke sana kemari. Kadang dia berlari, duduk, dan berdiri diam. Tawa lepasnya selalu membuatku melayang. Apalagi dad jokes-nya. Meski garing, tak apa-apa deh. Yang penting, aku cinta kamu, mas.
Ah...aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikan perasaan bahagiaku. Melihatnya dalam jarak yang bisa kugapai membuatku ingin pingsan.
Tanpa kusadari, rekaman yang berlangsung 4 jam itu selesai. Mereka bertujuh saling membungkuk ke arah kru untuk mengucapkan terima kasih. Lalu berjalan melewati para kru. Tanganku bergetar hendak menggapai mereka. Begitu ujung jariku menyentuh ujung hoodie Seokjin oppa, tiba-tiba tanganku ditarik seseorang. Dengan refleks aku menoleh untuk melihat siapa yang berani mengganggu momen impianku.
Pria bertubuh besar yang memarahiku tadi menatapku dengan tajam. "Kenapa kau lambat sekali? Waktunya kerja!" tegurnya.
Tangannya langsung menarik tanganku keluar ruangan menuju sebuah ruang kecil yang menyerupai ruang tunggu. Ruangan itu berkonsep modern minimalis dengan sofa kecil memanjang ke pintu masuk. Sebuah meja pendek kecil di dekatnya. Salah satu sisi dinding ruangan itu penuh dengan meja makeup putih dan beberapa kursi plastik. Langkah kakiku langsung teredam oleh karpet abu-abu yang menutupi seluruh lantai ruangan tersebut.
Aku merasa kesal. Tapi kekesalanku langsung reda begitu melihat ketujuh anggota BTS masuk. Mataku membulat saat mereka berjalan satu persatu melewatiku. Namjoon, Hoseok, dan Jungkook duduk di sofa. Jimin berjalan di belakang mereka sambil bercanda tawa dengan Jungkook. Sementara itu, Taehyung tertawa terbahak-bahak sambil merangkulkan tangannya ke pundak Seokjin oppa. Tubuhku mematung ketika Seokjin oppa melewatiku. Jarak kami begitu dekat hingga permukaan kulit kami nyaris bersentuhan. Jantungku hampir saja berhenti berdetak.
YOU ARE READING
My Life as a Fangirl #GrasindoStoryInc
RomanceSera Amadea Choi, seorang remaja kpopers yang memiliki tubuh yang gemuk, pendek, dan kulit sawo matang. Dia adalah seorang ARMY (begitu sebutan fans BTS)sejak awal debut BTS. Bertahun-tahun lamanya dia menyukai BTS hingga ke puncak kepopuleran merek...