Bunyi bel terdengar sejauh sekitar 10 meter dari sekolah baru yg hendak Arin Novalinda tuju. Ya hari ini adalah hari pertama masuk sekolah pada tahun ajaran baru, Arin yg masih berseragam putih-biru, mempercepat langkah menuju sekolah, dikarnakan dia sadar bahwa sekarang sudah tepat pukul tujuh.'shittt! Baru hari pertama masuk sekolah udah kesiangan aja, gimana ntar'
Menggerutu sambil berjalan cepat menuju sekolah, yg kurang lebih hanya tinggal beberapa meter didepannya, sudah dapat ia lihat pagar tinggi dengan beberapa anak OSIS yg berjaga beserta tiga orang guru yg mengawasi para murid yang datang terlambat.Dengan nafas yang aga sedikit ngos-ngosan, akhirnya Arin sampai, tepat didepan gerbang sekolah disambut muka datar para anak OSIS dan tatapan garang tiga orang guru tersebut.
"aduh aduhh, bagus banget murid baru dateng terlambat" kata salah satu anak OSIS perempuan, yang tertera nama CASSY di name tag bajunya, sambil mengacungkan kedua ibu jari ia kembali berbicara "murid teladan sekali ya kalian". Arin beserta beberapa murid lainnya hanya bisa menundukan kepala seakan-akan sedang mencari uang yang terjatuh.
'sialllll, pagi-pagi udah kena omelan sama si CASSYNG HP DKK, mana mukanya kaya singa lagi, serem gila!!'
Sebenarnya wajah Cassy tidak seseram yang Arin katakan didalam hati, justru Cassy mempunyai wajah yang cantik, dengan rambut yang berwarna hitam pekat, mata yang aga sipit, pipi merah merona, dan bibir yang terlihat pinky, tapi karena Arin amat sangat benci diomelin apalagi dibentak oleh orang lain, maka secantik apapun atau setampan apapun wajahnya, jika orang tersebut bersikap kasar kepadanya tetap saja ia akan menganggap wajah orang yg memarahinya menyeramkan, ya meskipun orang itu memarahi Arin karna memang kesalahan yang murni ia perbuat.
"udah kita urusin nanti mereka yang kesiangan, sekarang kalian data, terus tuntun ke lapangan buat upacara" ujar salah satu guru yang sendari tadi hanya menonton saat para murid baru diberikan teguran oleh anak OSIS.
***
"Tanpa penghormatan, bubar jalan" . Huft akhirnya upacara beres juga, setelah mendengarkan sedikit pembinaan dari pak Anton yg menjabat sebagai wakasek kesiswaan di sekolah tersebut.
Waitttt, you say sedikit pembinaan? NO!!!!!!!
Pa Anton sang wakasek kesiswaan memberikan pembinaan, atau bisa disebut pidato pembukaan selama kurang lebih 42 menit.
Sampai-sampai kaki para murid kesemutan, kuping mereka panas seolah habis di ruqiah, dan mata mereka merasakan kantuk yang amat sangat.
Kalian bisa bayangkan betapa pegal, bosan, kantuk, lapar, dan keselnya para murid baru tersebut?
Bodo amat tentang apa saja yang sudah ia ucapkan selama 42 menit itu, yang pasti hanya satu kalimat yang dapat Arin dengar dengan jelas,
yaitu "SELAMAT DATANG DI SMA NUSANTARA" just it.
"tesss, tesss, buat para siswa baru, tolong jangan bubar dulu dimohon tetap dilapangan dan silahkan duduk" .
WTH!, suara itu lagi? Suara itu terdengar menggunakan mikrofon seperti tadi saat pembinaan, suara merdu yang mereka dengar selama 42 menit lamanya, kata merdu yang silahkan kalian artikan sendiri.
Ingin rasanya Arin berbalik, lalu melempar sepatu yang ia kenakan, tapi tunggu dulu, tidak tidak, Arin anak yang amat sangat sopan, tidak mungkin ia melempar sepatu kepada orang yang lebih tua dari dia, apalagi statusnya sekarang di sekolah tersebut masih murid baru, bener-bener cari mati kalau Arin sampai berani kaya gitu.
***
Para murid sibuk mengatur posisi duduk ditengah lapang yang amat luas tersebut, sementara Arin yang sudah terduduk hanya memperhatikan Pak Anton yg sedang berdiskusi dengan Cassy, si kakel cantik yang menjadi inceran para siswa baru.
Entah kertas apa yang Cassy perlihatkan kepada Pak Anton, Arin tidak terlalu mau ambil pusing.
Tapi tiba-tiba saja "ARIN NOVALINDA!" namanya dipanggil, ia mematung berharap pendengarannya keliru, sampai setelah 3 kali namanya dipanggil, barulah ia mengangkat tangan, dan BOOM, ia diperintahkan maju kedepan bersama 18 murid lainnya yang tadi datang terlambat.
Pipinya merah merona, kulitnya yang putih benar-benar memperlihatkan warna pipinya yang seketika memerah, bayangkan saja seorang Arin Novalinda yang di SMP-nya terkenal sebagai wanita cantik, pintar, sopan, tanggung jawab, taat dengan peraturan, kini berdiri di depan murid satu angkatan karena tidak menaati peraturan. Rasanya malu banget.'can I go to home now? Malu banget sumpah! Kalo aja kepala aku bisa lepas-pasang kaya lego, udah aku lepas terus dikantongin biar ga malu-malu amat'
"Arin! Kenapa dateng terlambat, rumah kamu dimana emang?" pertanyaan dari Pak Anton yang bikin sesek napas.
Sebenernya bukan sebuah pertanyaan yang susah dijawab, tapi karna gerogi, jadi Arin lupa dengan jawaban yang akan dia berikan.
"iii... Ituuuu pa, kaka saya"
"kaka kamu kenapa? Kaka kamu nikah dadakan tadi pagi? Apa gimana?" seketika para murid dan guru lainnya tertawa membuat susasana aga sedikit mencair tidak setegang tadi, dan Arin pun dengan pipi yang masih aga kemerah-merahan tesenyum manis yang ngebuat para kaum Adam meleleh hatinyaaaa.
"ihhh bapaa, bukan gituu tadi mobil kaka mogok, jadi aku harus nunggu mobilnya nyala dulu, udah ditungguin selama 20 menit ga nyala-nyala jadi kepaksa naik angkutan umum" nada bicara yang Arin keluarkan bak anak kecil yang sedang merengek, amat sangat lembut membuat tidak ada satupun orang yang tega membentaknya saat sedang merengek seperti itu.
"ohh gitu, emang rumah kamu dimana?"
"di komplek cemara blok b pak"
"haduu lumayan jauh ya, yaudah sekarang masih bapa kasih toleransi, besok-besok gaboleh terlambat lagi kalau gamau dapet SP okey"
"hehe siap pak" binar merah dipipinya sudah mulai memudar, menandakan Arin sudah lebih tenang sekarang, tidak setegang tadi.
Pak Anton tiba-tiba menepuk pundak Arin dan berkata "udah jangan tegang gitu, pipinya sampe merah kaya kepiting kepanasan".
Seketika suara tertawa dari kumpulan murid itu terdengar kembali, membuat pipi Arin yang asalnya sudah berwarna merah padam, kini kembali terlihat merah menyala.
***
Hai..Ini merupakan awal dari sebuah kejadian tak terduga yang akan terjadi nantinya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My fucking and perfect boys
RomanceAwalnya ini hanya sebuah kisah tentang gadis yang baru masuk SMA, sampai sebuah kejadian yang tidak pernah terpikirkan menimpanya, mulai dari kebahagia, kemarahan, kesedihan, sampai rasa dibohongi selama belasan tahun. Beberapa orang mulai masuk ked...