One - Bandara

22 1 2
                                    

Good afternoon passengers. This is the pre-boarding announcement for flight 89B to Sydney. We are now inviting those passengers with small children, and any passengers requiring special assistance, to begin boarding at this time. Please have your boarding pass and identification ready. Regular boarding will begin in approximately ten minutes time. Thank you..

Drrt.. Drrt... Drrtt...

"Halo?"

"Halo, Na!"

"Dimana? Gue udah di bandara,"

"Gue di kafetaria, cepet sini!"

"Sebelah mana? Gila, pintu utama rame banget!" kata gadis berambut coklat tua sambil berjalan melewati keramaian bandara di sore hari.

"Emang ada apa?"

"Gak tau, banyak yang bawa post-"

Brukk..

"Bentar ya gue matiin dulu, jangan kemana-mana!" dia memutuskan sambungan telepon dengan sepihak lalu membantu anak kecil yang jatuh karena tidak sengaja menabraknya.

"Aduh, kak maaf ya!" kata anak kecil itu dengan raut wajah yang takut.

"Eh, iya gak papa kok. Adek gak papa kan? Lututnya sakit?"

"Tapi baju kakak kena es krim" kata gadis kecil itu menggelengkan kepalanya.

"Gak papa kok, kakak bisa bersihin. Maaf ya kakak lagi buru-buru, duluan ya!" kata gadis itu sambil tersenyum dan melambaikan tangan.

Saat melanjutkan jalan, dia mendapati hampir seisi bandara bergerombol membentuk sebuah lintasan panjang yang menuju pintu keluar. Banyak wartawan dengan suara kamera serta flash yang menyala dimana-mana. Langkah kaki berlarian dan berdesakkan berlomba-lomba hanya untuk melihat apa yang menarik perhatian mereka. 

"MEREKA UDAH DATANG!"

"Itu member lainnya! Gue harus foto mereka!"  

"Justin mana?!"

"KYAAA!!! LUCAS DYLAN FELIX!!"

"Itu Lucas gak manusiawi banget!!"

"FELIX!! GANTENG BANGET SUMPAH!!"  

"Hah? udah datang? Kok Justin gak ada?"

"FELIX!!! KYAAA!!"

"DYLAN, I LOVE YOU!!"

"PARA PANGERANKU!!"

"FELIXKU SAYANG!!"

"FELIX!!!"



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Felix?" 

Langkah gadis itu terhenti. Dengan tatapan kosong, pandangannya tertuju pada lelaki tinggi berambut coklat dengan ponsel di tangan kirinya. Begitu populernya dirinya saat ini sedang didampingi oleh beberapa bodyguard dan dikelilingi para fans. Ya, dia adalah salah satu member dari boygroup  yang bisa dibilang sukses besar karena hampir 1,5 tahun setelah debut, mereka telah merilis 3 album serta lebih dari 5 penghargaan nasional maupun internasional. 

Entah dia menyadari bahwa gadis yang bermarga Hazel itu terus menatapnya atau hal lainnya, atensinya yang semula fokus ke jalan kini menoleh dan menatap balik gadis itu. Beberapa detik mata mereka saling bertemu dan sampai akhirnya gadis itu beranjak pergi.

Brukk..

Yang ada dipikiran Ariana sekarang adalah kenapa orang-orang hari ini hobi banget nabrak. Kalau tadi anak kecil yang jatuh karena dia yang nabrak, sekarang malah dia yang jatuh ditabrak orang.
Ariana tidak bisa melihat dengan jelas wajah orang yang menabraknya itu karena topi dan masker hampir menutupi seluruh wajahnya.

--





"4Teen? Beneran? Sumpah? Dimana? Kok lo gak bilang ke gue sih?! Lo foto mereka gak? Gue mau minta ttd mereka juga ihh!"

Memang, Farah ini orangnya selalu excited dengan hal-hal yang berbau idolanya. Suka bingung sendiri kadang kenapa dia sefanatik itu dengan idolanya. Bahkan disamping ranjangnya ada sebuah poster idolanya dengan ukuran yang lumayan besar. Untung saja dia tidak menjadikan idolanya sebagai Tuhan.

"Tanya satu-satu napa!"

"Hehe maaf kebiasaan," kata Farah sambil cengengesan.

"Terus lo lihatnya dimana?" lanjutnya.

"Bandara," jawab gadis yang akrab disapa Nana itu.

"Oh, yang rame tadi? Sayang banget momen kayak gitu gue lewatin, pengen banget gue lihat mereka dari dekat." kata Farah sambil memanyunkan bibirnya.

"By the way, nama dia siapa?" tanya Nana sambil menunjuk salah satu member 4Teen di poster milik Farah yang menempel di dinding.

"Yang mana? Sebelah kiri yang berdiri?" 

"Bukan! Itu yang duduk samping Felix,"

"Oh, itu Justin. Kenapa?"

"Gue bener dong!"

"Kenapa?!" tanya Farah bingung.

"Dia yang nabrak gue tadi,"

"Serius? Gimana ceritanya?"


Bruukk..

"Aduh, maaf ya, lo gak papa kan?" kata orang itu sambil membungkukkan badan berkali-kali dan mengembalikan ponsel Nana yang sempat terlempar.

"Iya, gak papa. Lain kali ha- JUSTIN?!" Nana terkejut saat orang itu kembali menegakkan badan dan membuka maskernya.

"Ssstt.. Jangan keras-keras nanti ada yang tahu, gue lagi gak ada yang jagain. Gue habis dari toilet bentar dan gak sengaja nabrak lo. Maaf ya!" jawabnya sambil memastikan bahwa tidak ada orang yang menyadari keberadaannya.

"Beneran Justin?"

"Lo.... fans.. kan? Jangan bilang apa-apa tentang ini ya gue gak mau ada rumor, oke? Gue minta maaf sekali lagi!" kata dia sambil membungkukkan badannya untuk kesekian kalinya.


"Terus gue masuk ke toilet." 

"HEH! LO GILA?! SEORANG JUSTIN LO CUEKIN LO TINGGAL SEENAK JIDAT GITU?! DIA IDOL ARIANAAA!!" Farah mulai ngegas.

"Emang kenapa?" jawab Nana dan tentunya dengan wajah innocent.

"Lo harusnya minta foto atau apa gitu buat kenang-kenangan!"

"Dih, alay!"

"NANAAAAAA"

Dan berakhirlah Nana digelitiki oleh teman sekamarnya itu karena geram. Dia bingung dengan apa yang ada dipikiran Nana sehingga dengan entengnya tidak menghiraukan seorang publik figur yang benar-benar didambakan oleh sebagian besar kaum hawa.

"Akh.. Haha.. geli, Far! Hahaa.. aduhh! Perut gue sakit!"

"Biarin! Rasain nih! Anggap aja ini hukuman karena lo udah-"

Tringg..

Farah pun menghentikan aktivitasnya dan mereka berdua terduduk. Pandangan mereka tertuju pada ponsel yang tersambung dengan charger diatas nakas. Sebuah pop-up muncul menandakan pesan masuk.

Jangan dibales

Bisa ketemu? 



Tbc

--



Jangan lupa vote + comment ya

Keep reading guys! :))

(Ex)IDOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang