FRIENDSHIP

1.2K 319 115
                                    

Judul : Passionate in Love

Author : Aphrodite_Themis

Genre : Romance

Pairing : CHANGKYU

WARNING : Dilarang untuk memplagiat / meremake / terinpirasi dengan alasan basi / mengcopy-paste story ini, kecuali anda memang seorang MALING!

.

.

JADILAH READERS BERBUDAYA DENGAN MENINGGALKAN JEJAK ANDA!

.

.

HAPPY READING

CHAPTER 2

22 DESEMBER 2015

"Kau terlambat!"

Ekspresi kesal pria yang sedang menikmati secangkir coklat panas itu tidak membuat Changmin marah, sebaliknya dia terhibur dengan sikap jujur yang tidak diselimuti sopan santun palsu itu. Dengan senyum lebar dibibirnya, Changmin mengulurkan tangannya untuk mengusak rambut ikal yang sepertinya memang sengaja ditata berantakan itu.

Penembakan brutal yang terjadi pada Changmin 2 minggu yang lalu sudah membawanya pada pertemuan dengan sosok sinis nan manis yang membuat hidupnya terasa lebih berwarna sekarang. Tuhan seperti sengaja mengirimkan dokter bedah yang selalu berkata tajam ini khusus untuk mengingatkan Changmin jika dia tidak bisa hidup sendirian tanpa bantuan orang lain.

Hubungan aneh mereka berjalan sejak pagi itu. Tepatnya, saat salju turun dengan lebat dan Dokter Cho yang ternyata hanya pura-pura ramah ini tanpa ragu menyalahkannya karena tidak bisa pulang untuk bergelung didepan perapiannya ditemani secangkir kopi. Walau baru sekitar 14 hari Changmin mengenal sosok ramping yang selalu memasang ekspresi serius dan senyum menenangkan saat sedang bekerja, tapi dia merasa sudah mengenalnya seumur hidup.

Mereka punya banyak sekali topic, pendapat dan kesukaan yang sama. Bahkan yang paling menggelikan, mereka memiliki hobi aneh yang sama. Menghabiskan liburan natal dengan berdiam di apartemen, sendirian dan tanpa mengerjakan apapun!

"Ck, aku sedang sibuk dan kau tahu itu, Dokter Cho."

Tangannya yang ditepis kasar dokter bedah yang akhir-akhir ini selalu menghabiskan malam bersamanya hanya ditanggapi Changmin dengan tawa kecil, bahkan dengan sengaja dia mengecup pipi chubby yang sedikit merona karena udara dingin itu. "Sudah pesankan punyaku? Aku lapar sekali!" Hampir setiap hari bertemu setelah peristiwa penembakan itu membuat Changmin sudah mulai terbiasa dengan sikap sinis dan menyebalkan pria yang sedang melotot gusar padanya.

"Jaga sikapmu, Changmin-ssi!" Kyuhyun menggeram pelan saat menyadari beberapa orang sudah menatap bingung pada mereka, terutama pada pria yang baru mengecup pipinya.

Dalam hati Kyuhyun juga memaki dirinya sendiri yang mau saja memenuhi ajakan makan malam yang hanya membuang waktunyaini. Pemerasan emosional yang dilakukan bajingan licik yang baru mengecup pipinya ini harus segera dihentikannya. Kyuhyun takut hubungan mereka akan menjadi semakin rumit. "Aku memesankan sepiring racun dan secangkir soda api untukmu, Pengacara Shim!" desisnya dingin dengan sorot menantang pada pengacara tampan yang malah terbahak keras dan mengedipkan mata padanya.

"Sepertinya lezat," sahut Changmin ringan tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah manis yang entah mengapa selalu membuatnya merasa tenang.

"Itu karena dia baru saja menyelamatkan nyawamu! Anggap saja sindrom bodoh tentang rasa terima kasih pada dokter itu."

Tiba-tiba saja ucapan sinis rekan bisnisnya memenuhi benak Changmin namun dengan cepat dia menepisnya dan memilih menyeringai penuh arti pada satu-satunya orang yang berani mengkritiknya. Memang benar awalnya Changmin hanya merasa berterima kasih, namun dalam 1 jam yang singkat, sosok yang memiliki tawa indah ini berhasil membuatnya kagum dan tertarik.

Seringai tajam yang sempat membuat Kyuhyun sedikit gugup saat melihatnya di media, sekarang dengan mudah diabaikannya, bahkan kadang ditertawakannya. "Dasar pengacara bodoh! Aku semakin ragu dengan predikat pengacara terbaik yang kau sandang itu!" cela Kyuhyun tajam sambil melambaikan tangannya pada pelayan yang berdiri tak jauh dari meja mereka.

"Jika aku bukan yang terbaik, maka Menteri Kang tidak akan tertangkap!"

Senyum pongah Changmin itu bukannya disambut dengan pujian, namun yang didapatnya malah tawa sinis dan tatapan mengejek yang sejujurnya lebih disukainya. "Bagaimana harimu, Kyu?" tanyanya perhatian seraya merebut cangkir berisi coklat yang tadinya masih dipegang sosok berambut ikal yang duduk dihadapannya.

"Sibuk, banyak korban kecelakaan. 2 operasi!" jawab Kyuhyun singkat sambil berusaha merebut kembali cangkir coklatnya yang hampir kosong. "Bajingan jelek! Beraninya kau menghabiskannya! Pesankan lagi!" marahnya dengan suara tertahan dan ekspresi merengut sedangkan pengacara yang seharusnya tidak diselamatkannya itu malah terkekeh keras.

Aku suka melihat semua ekspresi wajahnya, batin Changmin tanpa sadar.

.

.

Note Author : Ini memang hanya semacam ficlet, so tidak terlalu panjang dan hubungan mereka akan gw bangun dengan senormal mungkin. Okey, lagi malas cuap-cuap karena ternyata tetap aja ada ghost readers yang hobi nocan disini tanpa mau menunjukkan diri, opps lupa, mereka astral!

Untuk yang beretika, silakan tinggalkan jejak anda.

.

.

NEXT CHAPTER TEASER

"Ini pasti hanya karena aku butuh seseorang yang bisa mendengar setiap masalahku."

"Kenapa kau suka sekali menyentuhku?"

"Mungkin karena aku suka,"

OKEY, SEE YOU TOMORROW......

PASSIONATE in LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang