Jam 03:50
Hey tayo hey tayo dia Bis kecil ramah
Aku mengerjapkan mata. Siapa yang menelpon pada dini hari seperti ini?
"Hallo?"
"Tut tut tut,"Panggilan itu dimatikan.
Siapa sih? Mengganggu tidur saja. Ya Tuhan aku belum mematikan data selulerku. Aish buang-buang kuota ini mah.
Setelah mematikan data seluler aku yang masih mengantuk melanjutkan tidur.
Pagipun datang dan aku telah bersiap pergi ke sekolah.
"Loh ikat rambutku dimana?"Gumamku.
Perasaan tadi aku meletakannya di atas tempat tidur.
Aku mencari di bawah bantal-bantal tapi tidak ada. Di bawah tempat tidur juga tidak ada. Masa sih bisa hilang?
Ah elah udah jam segini lagi aku bisa terlambat.
Dengan berbekal sebuah sisir aku berangkat ke sekolah.
Sepanjang perjalanan rambutku terbang ke sana ke mari tak beraturan. Untungnya angin datang dari depan jadi rambutku ke belakang, coba kalau angin datang dari depan ke belakang aku sudah tertabrak truk yang lewat di depanku ini.
Sebelum masuk ke dalam kelas aku merapihkan rambutku dulu di parkiran. Aku mengaca pada kaca spion dan sedikit terkejut melihat wajahku sendiri yang tambah jelek saja setiap harinya.
Aku menyisir rambutku serapih mungkin. Baru kali ini aku menggeraikan rambut. Pasti nanti siang akan sangat gerah sekali rasanya.
Kelas terlihat masih sepi. Beberapa tas sudah mengisi laci di meja tapi tidak penuh. Ada beberapa yang belum terisi. Serta beberapa orang yang sedang piket. Untunglah aku tidak terlambat.
"Oki,"Panggil seseorang yang belakangan ini telah terjangkit virus gombalisasi. Ucup.
"Iya?"Tanyaku.
"Kamu cantik."
Aku menghentikan langkahku. Lisa yang sedang menyapu mendadak menjatuhkan sapunya. Cica yang sedang menghapus papan tulis langsung tersungkur ke lantai. Oke, itu sepertinya berlebihan. Mereka menatap Ucup yang jarang bicara dan selalu grogi pagi ini kesurupan Dilan.
"Ucup!"Panggil Iwan yang baru saja masuk kelas bersama Adin.
Syukurlah Iwan datang. Dia bisa menjadi pengalih perhatian.
"Kenapa Iwan?"
"Nih jadwal piket yang aku sobek kemarin, aku ganti,"Kata Iwan memberikan selembar kertas manila.
Asal kalian tau Ucup adalah ketua kelas di X IPA 2. Dia bukan tipe anak yang cerdas tapi rajin. Rumornya dia dari lahir sampai sebesar ini selalu rangking 1.
"Aku bilang temanya hewan bukan tumbuhan,"Kata Ucup.
Aku yang mendengar percakapan itu langsung tau pasti Iwan menggambar sayuran.
"Tentang hewankan?"
Ucup mengangguk.
"Hewan makan apa?"
"Kalau karnivora makan hewan, herbivora makan tumbuhan dan-"
"Eits tunggu dulu. Maksud aku tuh kaya marmut, kambing, sapi kan makanannya tumbuhan. Gak usah jauh-jauh mikir buaya, dinosaurus atau paus lah Cup. Ini tetap gak melenceng loh dari tema,"Iwan membela diri.
Sayur memang sangat menyehatkan. Tapi jika kalian makan sayur setiap hari, mungkin kalian akan merasa jenuh. Jenuh yang konsisten dan sepanjang waktu itu lebih enaknya kalau kita sebut saja dengan istilah overdosis Sayuran. Stadium akhir. Argh aku geram. Iwan itu miring otaknya!
Di otak iwan seperti ada perkebunan sayur-mayur segala rupa yang tidak pernah habis. Bahkan aku yakin alasan kenapa di jomblo karena terlalu sibuk menanam buncis!
KAMU SEDANG MEMBACA
Siklus Pelangi
RomanceJadi cewek jangan kaya batu! Nanti didudukin cogan(hatinya).