Chapter 2

50 5 1
                                    

Pilihan Berat

(Reminder: chapter ini menggunakan sudut pandang orang pertama)

Disaat yang sama.

"Baiklah Arina, jika ada sesuatu panggil saja yaa"

"Siap!" Sambil berhormat

Jika kalian bertanya kenapa aku menjawabnya sambil berhormat, itu karena orang yang membantu membereskan barangku adalah seorang mantan prajurit lapangan. Saat sedang berberes, dia bercerita ketika dia masih melakukan misi di Iran. Cerita itu benar benar kere—tunggu dulu kenapa aku berpikir hal kurang berguna?

"Haahh"

Sambil berbaring di tempat tidur, aku meratapi apa yang telah terjadi. Setelah dua tahun tinggal dengan paman pembunuh dan bibi sombong, aku akhirnya bebas dari mereka. Tapi apa yang barusan "suara" itu bilang.....kalau paman Renner benar berbohong, memangnya apa tujuannya?

Lagipula sepertinya paman itu orang yang baik walaupun dia mirip seekor hewan (lol). Aku juga tidak ingin kembali ke mereka berdua, jadi ini situasi menguntungkan untukku.

Saat sedang berpikir hal-hal tadi, aku dipanggil oleh seorang pelayan wanita. Lengkap dengan seragam maid-nya.

Yep, paman Renner benar-benar kaya.

*-------------------*

Sudah satu tahun setelah aku pindah ke rumah paman Renner. Awalnya, setiap hari aku tidak melakukan apa-apa, karena bosan aku mencoba membantu beberapa pelayan sekaligus belajar banyak dari mereka seperti memasak, menyapu, merawat kebun, dan lain-lain.
Anehnya, sekarang setiap pekerjaan dasar yang aku lakukan hasilnya selalu bagus.

Sekarang aku benar benar menikmati hidupku!

............Adalah apa yang ingin aku ucapkan. Kenapa aku bicara seperti itu? Itu karena apa yang akan terjadi nanti akan mengubah hidupku selamanya.

*—————————*

"Permisi, Arina ini waktunya makan malam, tuan menunggumu" bilang seorang pelayan yang datang sambil mengetuk pintu

"Ah iya terima kasih sudah mengingatkan"

Seketika itu aku langsung berjalan menuju ruang makan.

Hmm, kenapa aku merasa ada hal buruk yang akan terjadi? Hei hei apa ini yang dinamakan flag*? Aku benar-benar merasa tidak enak.

Ketika berpikir seperti itu aku sampai di ruang makan

"Itu dia Arina kita, ayo kita makan bersama-sama!"

Paman Renner, selama beberapa waktu terakhir paman Renner mulai menjadi agak kurus. Hal ini menyebabkan banyak orang—termasuk aku—kaget. Padahal dia tidak diet atau semacamnya.

Saat berusaha untuk tidak berpikir hal yang aneh, semuanya mulai makan bersama-sama.

"Oh iya kenapa semua pelayan dan penjaga ada disini" tanya aku ke paman Renner

Itu adalah kata-kata terakhirku di kediaman milik paman Renner.

Bearer of SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang