Chapter 4

33 3 2
                                    

Awal dari Pembantaian

[Kenapa kau masih ragu-ragu?]

Suara yang berat tiba-tiba terdengar walaupun sebenarnya tidak ada orang di tempat ini selain aku.

Terkejut aku bertanya siapa itu—adalah apa yang harusnya aku lakukan. Anehnya aku merasa seperti ini hal yang biasa. Akupun menjawab pertanyaan "orang" itu.

"Aku...juga tidak tahu"

[Kau tidak tahu? Apa maksudmu? Bukannya kau memilih kebahagiaan adikmu daripada dirimu? Kenapa kali ini kau tidak egois dan menyelamatkannya dari tempat ini?]

Iya kau benar juga, dulu aku lebih mementingkan kebahagiaan Rain daripada diriku sendiri dan hasilnya...aku tidak dapat bertemu dengannya lagi. Tapi jika aku dapat menyelamatkannya apa dia akan memaafkanku?

[Bodoh...bukannya dia sudah bilang kalau dia berterima kasih karena kau sudah menjadikannya seorang keluarga. Jika memang begitu bukannya dia akan sangat senang jika keluarga dia satu-satunya menyelamatkannya di saat seperti ini?]

"Kau...ada benarnya"

Iya, dia benar. Saat ini akulah satu-satunya keluarga yang dia miliki. Bukannya itu tugas seorang anggota keluarga untuk menjaga satu sama lainnya.

Kita berdua pernah kehilangan keluarga, tapi perbedaannya saat itu terjadi, aku sudah besar dan dapat hidup sendiri sedangkan Arina, dia sudah kehilangan orang tuanya sejak kecil. Seharusnya Arina layak mendapatkan lebih di masa kecilnya.

Dengan begitu aku membuat pilihan.

[Jadi apa yang kau pilih?]

Dengan yakin aku bilang "Aku akan menyelamatkannya!"

[Kenapa?]

"Untuk membayar dosa yang aku lakukan"

[Bagus]

Dengan begitu aku menelpon seorang kenalan dan langsung bersiap untuk menyelamatkan Arina. Akupun berlari ke aula yang ada di bawah tanah. Walaupun akhirnya yang aku temukan disana hanyalah Arina yang pingsan dan sebuah ruangan yang penuh darah.

*—————————*

(???/Unknown PoV)

30 menit yang lalu.

(Hahh, bukannya alasan aku ada di dunia ini hanyalah agar aku menderita)

Apa yang membuatnya mengatakan hal seperti itu? Padahal seharusnya dia belum tahu kutukan yang dia punya. Apapun itu, lebih baik aku berpikir sesuatu yang dapat menyelamatkan Arina dari sini. Hmm, jika bukan karena kutukan ini aku akan sudah menghancurkan gedung ini dengan orang-orang di dalamnya. Argh, kutukan ini benar-benar sial.

*Creeaak*

Hmm? Ada seseorang yang masuk, seorang wanita berpakaian rapih.

Wanita yang baru masuk itu mengatakan "Permisi, aku akan membuka borgolmu"

"Ah iya, terima kasih"

Seperti orang yang menyadari sesuatu wanita itu bertanya sesuatu.

"Untuk seorang anak kecil, kamu ini sangat tenang ya. Padahal kamu sudah tahu apa yang akan terjadi pada mu"

Bearer of SinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang