'Bukan Hanya Auramu Tapi'
"Roh dan Ragamu"
"Mereka menyukainya"Setelah Pulang Dari Kantor Aku Langsung Pergi Ke Tempat Di mana Hantu itu memberikan alamat nya tadi pagi.
Karna jam pulang kantor jadi lebih padat dari sebelumnya dengan bosan aku menatap Mobil yang Ada Di muka Ku Dengan Masih Beratus-ratus mobil lainnya yang berkepanjangan.
'Ck,menyebalkan Skali kalo gini bisa Sampe malam sampai tujuan' pikirku frustasi Karna hari mulai gelap sebentar lagi Magrib Dan Macet Masih Panjang.
Setelah Melewati Macet yang Membuat Ku stress Dan Sekarang Sudah jam 20:02 Malam Tapi Masih Belum Sampai Di tujuan Yang Membuat ku Sedikit Tersesat Disini Karna Mencari Rumah Yang Di Maksud.
Ku Lihat Beberapa Orang Yang Duduk Di Pos Ronda sekitar tiga orang ,langsung ku keluar dari mobil dan berjalan Ke arah mereka yang sedang menikmati kopi panas dan bermain Catur.
"Permisi Saya Boleh Tanya ,Bisakah Tunjukan Alamat Ini?" tanya Ku sopan dan menyodorkan Selembar Kertas Yang ku Pegang Tadi.
"Boleh Mba ,Coba Saya Lihat" Ucap Bapak Yang Memakai Sarung warna ungu kotak-kotak yang kuperkirakan sekitar umur empat puluhan.
"Oh Ini Rumah Mba Yuli ,Mba Terus Aja Dan Belok Kiri Lihat Rumah Bercat Putih Itu Rumahnya" ujarnya
"Makasih Pak ,Kalau Begitu Saya Permisi Dulu" ucapku Sopan Dengan Senyum Kecil Dan Langsung Memasuki Mobil Ku.
Dengan Intrupsi Bapak Tadi Aku Langsung Pergi Dan Menatap Ke Arah Kiri Dan Kanannya gue Membuat Ku Merasa Tidak Nyaman ,Karna Melihat 'Mereka' yang Terus Menatap Ku Di Dalam Mobil.
Akhirnya Sampai Di Rumah Yang di Maksud Bapak Tadi dengan Cepat Ku langsung Mengetuk Pintu Di depan ku Dan Keluar Wanita Paruh Baya.
"Ada Yang Bisa saya Bantu?" ucapnya Dan Melihat Penampilan Diriku.
Aku Yang Merasa Tidak Nyaman Karna tatapannya Yang Seakan-akan Menilai Penampilanku dengan Canggung aku hanya Memberikan Senyum Kecil ku padanya.
"Apa Ini Rumah Mba Yuli?" tanya Ku Sopan
"Iy Itu Saya ,Ada Apa?"
"Gini Bu Bisa Saya Bertemu Dengan Fani?" Tangkya Ku ,kulihat Dirinya Meneggang Karna Ucapan Ku Barusan.
"Disini Nggak Ada Namanya Fani ,Lebih Baik Anda Pulang" ucapnya Membentak dan Sambil Menutup Pintu.
"Tapi Bu Fani Bilang Dia Tinggal Disini" dengan Cepat Ku Hentikan Dia Sebelum Dia Menutup Pintu.
"Sudah Kubilang Dia Tidak Tinggal Disini ,Lebih Baik Anda Pulang" kulihat Matanya Berkaca-kaca seakan Dirinya Kehilangan Sesuatu Berharga.
Ku Tau Fani Sudah Meninggal Tapi Aku Harus Bertanya Baik-baik Padannya Pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Merah✓
HorrorWattpad : 30 November 2018 Genre : Hororr PERHATIAN Typo bertebaran 💃 Aku Dari Kecil Selalu Melihat 'Mereka'. 'Mereka' Terikat Pada Diriku. 'Mereka' Dan Diriku Seperti Benang Merah Terikat Satu Sama Lain. 'Mereka' Dari Alam Lain Berbeda Dengan Dir...