< P R O L O G >

439 47 53
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

SORE hari ini, cafe tempat biasa aku dan teman-teman nge-band sangat ramai dengan pengunjung. Semua kursi sudah terisi, bahkan ada beberapa pengunjung yang memilih untuk membungkus pesanan mereka. Untungnya pihak cafe menyediakan kursi khusus untukku dan teman-teman, sehingga kami tidak perlu duduk lesehan. Cafe ini memiliki desain indoor dengan interior yang sangat Instagramable, sangat cocoklah sebagai tempat tongkrongan muda-mudi zaman now.

Lima menit lagi kami akan perform, akan tetapi Ali belum juga kelihatan batang hidungnya sama sekali. Manajer cafe sudah memperingatkan kami untuk segera standby di atas panggung. Kemana saja sih kamu, Al? Teman-teman yang lain pun ikut panik, pasalnya di antara kami tidak ada yang bisa menggantikan posisi Ali sebagai drummer. Tomi bertugas sebagai gitaris, Noah bertugas sebagai pianis, dan aku sendiri bertugas sebagai vokalis. Kalau Ali sampai tidak datang, ambyar sudah.

Tepat saat aku hendak menemui manajer cafe, Ali pun datang. Akhirnya, kami semua bisa bernapas lega.

"Teman-teman, maaf aku terlambat." Sesalnya sambil mengatur napas dan menangkupkan kedua tangannya di dada, memandang kami dengan memohon.

Kesal sih karena dia telat, tapi mungkin saja Ali telat karena ada urgent. "Ya, sudahlah. Lebih baik sekarang kita segera ke atas panggung," tukasku sambil memukul pelan pundak Ali dan melangkah ke panggung.

Petikan gitar mengalun indah diiringi dengan bunyi piano, dan disusul bunyi drum. Lagu pertama yang kami bawakan adalah Imagination, karya Shawn Mendes. Berganti lagu kedua yaitu lagu Tentang Aku, Kau dan Dia, karya Kangen Band. Lagu ketiga yang kami bawakan yaitu lagu Sunflower, karya Shannon Purser, dan seterusnya.

Tak terasa satu jam sudah kami perform.

"Halo semuanya, apa kabar? Semoga baik-baik selalu ya. Semoga penampilan kami memuaskan kalian semua, and thank you everybody!!" ucapku sembari sedikit membungkukkan badan.

Para penonton bertepuk tangan dengan meriah saat aku selesai berbicara. Aku pribadi sangat bersyukur karena Rindu Band, band yang kami buat setahun yang lalu, selalu mendapat antusiasme yang tinggi dari para audience, baik itu di sekolah atau pun di luar sekolah.

Saat Aku, Ali, Noah, dan Tomi turun dari stage, kami langsung saja dikerumuni para penonton, terutama para remaja-remaja putri. Untungnya ada manajer cafe yang menghalau, namun masih banyak diantara mereka yang tetap kekeh ingin berfoto.

"Wow, penampilan kalian semakin hari kian memukau. Nanti honor kalian akan Bapak transfer ke rekening Justen seperti biasa, ya." Ujar Pak Felix pemilik cafe, menghampiri kami sembari tepuk tangan, bangga.

"Iya Pak, terima kasih atas kepercayaannya pada kami, Pak." Balas Ali.

"Iya, kalau begitu kalian pulangnya hati-hati ya."

Kami mengangguk, lantas berpamitan pada Pak Felix dan Pak Anton.

"Just, Al, kita mau langsung pulang, atau mau kemana dulu?" tanya Noah sambil memberikan helm full face ke Tomi yang berada di jok belakang sepeda motornya.

"Langsung pulang saja, sudah hampir magrib ini." Tukas Ali.

"Oke."

Kami meninggalkan halaman cafe melaju menuju jalan raya, bergegas pulang sebelum Sang Surya kembali ke tempat peraduannya.

Setelah sampai di jalan raya, kami berpencar karena rumah kami tidak searah.

Aku pulang ke rumah Opa. Jarak antara rumah Opa dan cafe tempat biasa aku nge-band cukup jauh, jadi cukup memakan banyak waktu. Di tengah perjalanan, samar-samar aku mendengar suara adzan, merdu. Kalau kata Fadhlan dan Ali sih, suara itu dikumandangkan sebagai tanda masuknya waktu shalat.

Padahal kalau di gereja tidak ada seruan-seruan khusus untuk melaksanakan ibadah, yah walaupun aku jarang ke gereja sih. Menurutku ngapain capek-capek ke gereja, kalau di rumah Opa saja sudah ada gereja yang bisa dibilang cukup besar.

Lagi pula, ada sesuatu yang mengganjal pikiranku dari dulu, yaitu tentang konsep Tuhan di agamaku. Ck, membingungkan.

-WELCOME to ISLAM-

Sumenep, 21 Desember 2020

ASSALAMU'ALAIKUM TEMAN-TEMAN..
INI ADALAH WAJAH BARU DARI CERITA 'WtI', AKU SUDAH SEMAKSIMAL MUNGKIN MEMBUAT CERITA MUALAF INI TIDAK MEMBOSANKAN BAGI KALIAN, DAN SEMOGA KALIAN SUKA CERITANYA YA!!

KOMENTAR, KRITIK, DAN SARAN, SANGAT MEMBANTU^^

Salam manis: Shindy Aulia💛

WELCOME to ISLAM (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang