Raffa membuka pintu kamar milik adiknya. Dilihatnya sang adik tengah memainkan ponselnya sambil bergelung dalam selimut.
"Kalau masuk ketuk dulu, gimana kalau gue lagi ganti baju," protesnya kepada Raffa.
"Gak usah karena lo lagi gak ganti baju," balas Raffa tenang. Lelaki itu malah ikut berbaring di samping adiknya.
"Gimana sekolah? Seru?".
"Gak."
"Pasti digangguin sama si Emily kan?"
"Hmm.."
"Besok gue mau sekolah ah."
"Jangan dulu, tunggu sampe obat lo habis," peringat Raffa.
"Oh come on, Raffa. Obat gue kalau dihitung-hitung masih habis sekitar tiga hari lagi dan itu masih lama," keluhnya.
"Terus lo mau makin lama lagi kalau lo nekat besok sekolah?"
"Makin lama apaan?"
"Ya, makin lama sakit lah. Nanti yang ada elo malah dirawat di rumah sakit," cibir Raffa.
"Ah gak seru lo!"
"Udah, sekarang elo istirahat dulu. Tidur yang cukup, jangan main hp mulu, jomblo mana ada yang ngechat," ujar Raffa dengan ejekan di akhir kalimat.
"Bodo amat, udah sana keluar gue mau tidur!" usirnya kepada Raffa.
Raffa terkekeh geli, kemudian ia mengusap kepala adiknya itu dengan sayang.
Cup.
Sebuah kecupan mendarat di kening adiknya.
"Cepet sembuh, anak bawel."
Setelahnya Raffa segera keluar dari kamar adiknya. Ia menutup pintu kamar itu, pintu yang bertuliskan nama pemiliknya.
Raina F Dwira
🌛 🌛 🌛
Pukul delapan malam, Raffa datang ke kamar Raina. Terlihat sang adik tengah membaca novel.
"Ngapain?" Tanya Raina tanpa mengalihkan pandangannya dari novel yang tengah ia baca.
"Kata bunda, makan dulu dan jangan lupa minum obat," ujar Raffa sambil membawa nampan berisi sayur sup dan air putih di atasnya.
"Hmm," Raina bangkit mengubah posisi tubuhnya dari rebahan menjadi duduk.
"Mau gue suapin?" Tawar Raffa.
"Boleh, gue mager banget soalnya," ujar Raina.
Raffa dengan telaten menyuapi adiknya itu dan Raina dengan lahap menerima suapan dari kakaknya.
"Setelah ini elo gak boleh sakit lagi, jangan bikin Bunda khawatir lagi. Lo tahu kan, selama ini Bunda yang jadi tulang punggung keluarga. Jangan nambah beban pikiran Bunda. Keadaan finansial kita baru membaik tiga tahun terakhir ini, jangan mentang-mentang kita udah berkecukupan jadi kita lupa sama apa yang pernah terjadi," ujar Raffa.
"Iya, janji gue mah ini yang terakhir. Lagian mana tahu gue bakalan sakit kan?"
Raffa mengangguk.
"Karena makanan lo udah habis, jadi sekarang lo minum obat dulu. Udah itu langsung tidur, jangan main hp," peringat Raffa kepada adiknya itu.
"Iya bawel!"
🌙 🌙 🌙
Dua hari kemudian, Raina sudah merasa baikan. Hanya saja ia lelah jika melakukan aktivitas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Triplet [ PINDAH KE INNOVEL ]
Random[Spin-off: Seraphina] . . . Ini kisah tentang Viola---sahabat Seraphina yang punya kembaran itu. Perempuan cantik yang kurang beruntung dalam hal keluarga. Perempuan kuat yang menghadapi kerasnya dunia seorang diri karena ia memutuskan untuk pergi m...