Hujan 003

13 1 0
                                    

Mengapa setiap orang yang ingin ia  benci selalu kembali? Rasa yang telah hilang menguap kembali kepermukaan, menjadikan setiap kenangan masa lalu hanya memory terburuk yang ia dapatkan.

Pergilah jangan kembali, kau terlalu menyakitkan untuk kembali ku kenang dan ku genggam karena hanya serpihan rasa sakit yang kumiliki sekarang atas semua perlakuanmu - Keanna
 
                0○0

Keanna jatuh terduduk dengan tanganya yang masih setia menggenggam ponselnya, dia ingin menangis namun dia tak perlu menangi. Ia ingin berteriak namun takan pernah bisa, dibenaknya hanya ada pertanyaan lebih tepatnya pernyataan 'Mengapa sekian lama menghilang dan hanya memberikan serpihan sakit, lalu kau datang kembali? Aku sudah terlalu lelah untuk mengikuti sandiwara gilamu itu'

Dulu Keanna selalu diam jika tersakiti hatinya, dia terlalu rapuh untuk disakiti terlalu sulit untuk Keanna lupakan masa lalu kelamnya. Kegelapan yang dulu terus menerus menyerangnya hingga malam itu dimana ia menghabiskan waktunya menangis dan mengurung dirinya sendiri di kamarnya.

Keanna tak akan sama seperti Keanna yang dulu, yang rapuh dan selalu tersakiti. Namun luka lama yang terbuka membuat setiap orang takan bisa mengelak tentang bagaimana masa lalu kelam mereka itu terus terngiang di kepala mereka bukan? Sama halnya dengan Keanna saat ini dia seperti membuka luka lama yang sudah sekian lama ia tutup rapat-rapat dengan tertawa dan kekonyolan ia dengan temanya yang sekarang.

Keanna masih mengingat bagaimana waktu itu seseorang itu meminta Keanna agar menjadi langit bagi Keanna namun Keanna selalu menegaskan bahwa Keanna hanya menganggapnya Pelangi di mata Keanna.

Karena terlalu memikirkan dia, Keanna tak menyadari keempat twmanya itu sedaritadi memperhatikan Keanna yang terduduk di lantai rumahnya dengan mata yang menatap kedepan dengan tatapan kosong bak tanpa arti.

Dheyva menggoyangkan lengan Keanna dengan terus menerus memanggil Keanna dengan bahasa binatang yang biasa dia pakai "Heh Keanna monyet bangun ihhh lo mah gitu, jangan ngelamun babi, heh kangguru bangun cepetan ayo kita makan pizza" Dheyva telah lelah untuk menyadarkan Keanna.

hingga Liana berteriak kencang di dekat telinga Keanna "KEANNA ANAKNYA GEORGE LAYKEN DAWSON PEMILIK DAWSON GROUP CEPET BANGUN GUE UDAH LAPER BANGSAT!!!!" teriakan Liana yang menggelegar membuat Keanna tersentak kaget dan memukul kepala Liana dengan reflek karena sekarang telinganya sangat sakit dan berdengung "Bangsat lo Lian kuping gue sakit gara-gara lo nih ah" Keanna mendengus sebal karena kelakuan satu temanya yang absurd ini.

"Lo kenapasih? Gue heran deh gak biasanya hujan begini lo malah murung ada apasih? Cerita dong sama kita, kita inikan sahabat lo Keann"

"Iya Dhey, entar aja abis makan gue bakalan cerita sama lo semua"

Mereka jalan kearah meja makan dan membuka kotak pizza yang keempat teman Keann beli dan tak lupa mereka memamerkan barang apa saja yang mereka beli kepada Keanna, untuk saat ini Keanna melupakan sosok yang sedari tadi terus menurus terbayang di dalam otak Keanna.

Setelah makan Keanna menepati janjinya yang akan bercerita mengapa ia bisa termenung dengan duduk dilantai seperti pengemis(?). Ya seterah dengan apa kata Sivana yang terkadang suka ngelantur.

"Tadi Al nelpon gue"

"Al yang waktu itu lo ceritain? Ahh pria brengsek itu, kenapa dia bisa tau nomor Hp lo? Gue sih udah curiga"

"Kata gue nih ya Dhey, dia kembali lagi buat nyakitin lo lagi Keann"

"Gue juga sependapat sama si Dheyva ra, kenapa dia bisa tau nomor Hp lo? Gue takut dia dateng cuma buat ngehancurin lo lagi Keann"

"Siv tapi kata gue nih ya mending kita tanya dulu dia dapet nomor Hp Keann darimana? Gue takut Keann kaya dulu lagi"

"Lian gue sependapat sama lo, coba aja Keann lo bicara baik-baik sama si Al siapa tau dia cuma mau minta maaf atas perlakuanya dulu. Kita kan gak akan tau"

"Iya Dhey gue coba dulu, lagipula gue juga mau tau dia dapet nomor gue dari siapa?"

Keanna membuka log panggilan yang ada di handphone nya dan menemukan nomor tidak dikenal yang tadi menelponya, ya itu Al si pria brengsek yang Keanna ingin benci namun Keanna tak pernah bisa membenci orang sebesar apapun mengecewakannya orang tersebut bagi Keanna.

"Hallo, ini Al kan? Gue Keanna, gue mau nanya lo dapet nomor gue darimana? Jawab jujur trus juga mau lo apa dateng lagi?"

"Hahahaha Slow down baby, gue dapet nomor hp lo dari mata-mata gue tenang aja kok gue gak bakal nyakitin lo lagi. Malahan sekarang gue mau ngajakin lo ketemuan karena gue mau minta maaf sama lo, karena selama ini gue udah nyakitin lo. Lo maukan ketemuan sama gue?"

"Gue bakalan mempertimbangkan mungkin secepatnya gue bakalan kabarin lo Al"

"Semoga lo mau ketemuan sama gue Keann"

Setelah kalimat terakhir Al, Keanna segera menutup Hp miliknya dan hanya mendengus kesal. Bisa-bisanya Al dengan gampangnya memintanya ketemuan untuk meminta maaf,mengapa baru sekarang ia ingin meminta maaf? Dari hari kemarin kemana saja?

"Gimana Keann?? Lo mau ketemuan sama dia??"

"Iyadeh terpaksa biar gue juga jelas"

"Ahhh Hujan baek deh"

"Hujan emang selalu baik Keyraaaa"

"Oiya, ehhh emang ya?"

"Sekali lagi begitu ini kepelan tangan mendarat di muka lo key"

"Biasa aja dong Dheyva yeeee Mati kek orang kaya lo"

Sudah pusing dengan Al dan ditambah lagi dengan teman-temanya yang terkadang tidak bisa melihat situasi jika ingin berbodoh ria ataupun ngegas :v

Sudahlah sekarang Keanna masih dapat ditemani Hujan yang sangat membantunya untuk tetap diam tanpa memukul teman-temanya, ahh jika perlu ia juga dapat membunuh mereka namun dia masih memiliki akal pikiran untuk tidak membunuh mereka yang terkadang Bobrok mode on.

################################

Jangan lupa Vote yaaaaaaa

Maaf jika banyak typo :))

Love you all

#Manusiasetengahiblis

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang