diciotto

3.5K 548 35
                                    

"Nggak. Gue nggak bisa " gumam hyunjin sejak beberapa menit yang lalu.

Felix mengulurkan tangan kanan nya untuk mengusap pipi hyunjin pelan, membuat sang empunya membuka matanya perlahan.

"Apa yang nggak bisa?" tanya felix.

"Gue nggak bisa lix, gue nggak bisa hentiin ini semua. " felix masih setia bungkam.

"Gue, gue cinta sama lo lix."

Felix merasakan merinding di sekujur tubuhnya, ada gejolak kuat di hatinya untuk berteriak kencang mengutarakan perasaan nya.

"Gue udah terlanjur cinta sama lo, lee felix."

suara rendah hyunjin menerobos masuk ke indra pendengaran felix, membuat felix kembali merasakan gejolak aneh daam perutnya. Seperti ada ribuan kupu - kupu yang menggelitiknya.

Dan sentuhan dari hyunjin siang itu sukses membuat felix lupa akan dunia.

Hyunjin menempelkan bibirnya ada bibir felix. Merasa tak ada penolakan dari felix, hyunjin menekan tengkuk felix guna memperdalam ciuman keduanya.

Dengan kurng ajarnya, hyunjin mulai menjilat bibir felix bahkan melumatnya lembut.

ia menggigit bibir bawah felix sedikit keras, membuat felix sedikit melenguh pelan.

"eunghh-"

lidah hyunjin menerobos masuk, mengabsen deretan gigi rapi felix dan sesekli melilitkan lidah keduanya.

tubuh felix sedikit merosot karena kakinya merasa lemas, felix benar - benar dibuat gila dengan ciuman hyunjin. ia segera mengalungkan kedua lengan nya pada leher hyunjin begitu pemuda itu melepaskan peganganya pada pergelangan tangan felix.

Hyunjin memeluk pinggang felix erat, dengan sebelah tangan nya yang mengusap punggung pemuda manis itu sensual.

Ia melepas tautan keduanya dan beralih mencium leher felix, membuat beberapa kissmark disana.

"Jinnhh nggh "

felix mendongak menjenjangkan lehernya,seakan memberi izin hyunjin untuk melakukan lebih. Kedua tangan nya sibuk meremas surai hyunjin sambil merancau lirih.

Drrrt drrtt

Getaran ponsel hyunjin menghentikan semuanya.

Hyunjin menjauhkan wajahnya dari felix dan mengangkat panggilan dari sang kakak. Mengabaikan felix yang sudah lemas, menyandarkan kepalanya ada bahu hyunjin sambil menetralkan detak jantungnya.

Sebelah tangan hyunjin yang tersampir pada pinggang nya, tergerak mengusap pinggangnya pelan.

felix masih setia menunduk, bahkan setelah hyunjin selesai dengan panggilan nya. Hyunjin kembali mendekati wajah felix dan mendaratkan kecupan di pelipis felix.

"Siap - siap gih, gue tunggu di luar. " ucapnya sambil berjalan keluar apartement. Membuat felix langsung merosot ke lantai dengan wajah syok nya.

Nafasnya masih memburu, detak jantungnya juga masih menggila jika mengingat apa yang mereka lakukan beberapa waktu lalu.

"Hyunjin gila." gumamnya sambil berusaha berdiri.

"Dan gue lebih." lanjutnya.







"Anjir, gue kelepasan." gumam hyunjin sambil mengusap wajahnya kasar.

Ia bersandar di samping pintu, dan mengingat kembali kejadian tadi. Diam - diam ia tersenyum, mengingat betaa manisnya bibir felix.

[ 1/2 ] M.I.A  |  HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang