venti

3.6K 553 70
                                    

"Kak, kayaknya ujan nya nggak bakal reda deh. Terobos aja ya, dingin."

Minho menoleh ke arah jisung sejenak, sebelum kembali menatap hujan yang semakin deras.

"Yakin mau nerobos? besok udah ujian loh."

Melihat jisung mengangguk yakin, minho langsung melepas jaketnya dan memasangnya pada tubuh jisung. Ia juga memasangkan tudung jaketnya, lalu menarik tali nya. Membuat jisung terlihat menggemaskan dengan wajahnya yang hanya terlihat sedikit.

"Kakak nggak mau kamu ikut ujian susulan karna sakit." gumam minho sebelum menarik tangan jisung untuk naik ke jok motor dan mulai melajukan motornya pulang.

Minho membawa jisung pulang ke apartement nya , mengingat jarak apartement nya lebih dekat dari gedung teater.

tadinya minho mengajak jisung untuk sekedar menonton teater, karena sebelumnya pemuda manis itu merengek bosan jika harus belajar.

Minho keluar dari kamar mandi hanya mengenakan boxer, membiarkanntubuh bagian atasnya terekspos.

Kosong.

Kamar minho kosong, ia berfikir.

Mungkin jisung ada di luar.

Ia berjalan menuju lemari untuk mencari pakaian, hingga sepasang lengan ramping berbalut kemeja putih berbahan katun rayon itu melingkar indah di perutnya.

Ia berbalik, dan menemukan jisung yang hanya mengenakan kemeja putih kebesaran nya tanpa celana .

Minho meneguk ludahnya kasar, beberapa kali ia berusaha mengalihkan fokusnya pada paha jisung .

"A-ada apa? " tanya minho

Jisung hanya diam, dan kembali memeluk minho .

"Aku mau kak minho, malam ini aja ." bisik jisung seduktif, membuat minho terpancing.

Kedua tangan besarnya mulai terangkat untuk mengusap pinggang jisung.

Bibirnya mulai menjamah leher jisung, membuat beberapa kissmark di sepanjang
collarbone nya yang menonjol.

Desahan yang mengalun indah dari bibir jisung membuat minho semakin gelap mata.

Ini bukan salah minho.

Jisung yang memintanya.

Dan minho menikmatinya.








Jeongin menghela nafasnya untuk yang kesekian kalinya. Ia kembali meraih ponselnya dan berusaha menghubungi sepupunya yang tak ada kabar sejak sore .

Ia tahu, pemuda tupai itu sedang menghabiskan waktu dengan kekasih nya.

Yang jadi masalah adalah, ponselnya terus berdering karena mark tak henti - hentinya menanyakan keadaan jisung.

Guanlin yang berbaring di sofa, ikut menghela nafas melihat kekasih nya mondar - mandir sedari tadi.

Ia menarik tangan jeongin agar duduk di samping nya.

Lalu merebut ponsel jeongin yang masih berkedip menandakan panggilan masuk.

"Jeong, kenapa lama banget angkat nya. Jisung mana?"  cecar mark begitu panggilan nya terjawab.

[ 1/2 ] M.I.A  |  HyunLixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang