2

660 65 21
                                    

"Mulai sekarang kau adalah kekasihku" ucap wooseok sambil meneguk air mineral didepannya.

"Apa?" Ahra terkejut mendengar ucapan dari pria didepannya ini.

"Jangan pura pura tuli, aku cukup jelas mengucap itu" Wooseok kembali meletakkan kembali botol itu diatas meja.

"Ya aku dengar. Tapi apa maksutmu, kau semalam hampir membunuhku dan sekarang kau memintaku jadi kekasihmu. Apa kau gila?"

"Siapa yang meminta, aku tidak pernah meminta. Itu adalah perintah, dan kau pasti sudah tau akibatnya jika kau tidak mengikuti perkataanku" Wooseok melipat kedua tangannya didada.

Ahra tertohok mendengar perkataan wooseok. Ingin rasanya ahra mencakar wajah tampan wooseok namun dia tidak punya keberanian untuk itu. Ahra pun hanya kembali terdiam.

"Dimana orang tuamu?" Wooseok kembali memulai percakapan.

"Mereka bekerja diluar negri"

"Oh jadi kamu tinggal sendiri. Pantas saja sepi" ucap Wooseok sambil mengamati sekeliling rumah itu.

Ahra hanya diam mendengar ocehan wooseok.

"Kau pasti kesepian ya?" Ucap wooseok dengan seringainya.

"Tidak juga"

"Jagan berbohong, kau pasti kesepian. Baiklah kalu begitu, mulai sekarang aku akan menemanimu agar kau tidak kesepian lagi" ucap wooseok sambil tersenyum licik.

"Apa maksutmu?"

"Aku akan menemanimu tinggal disini, jadi yang mana kamarku?"

"Jagan asal bicara, tidak ada kamar untukmu dirumah ini"

"Atau kau ingin aku tidur dikamarmu bersamamu?" Lagi lagi wooseok tersenyum licik.

"Baiklah kau akan tidur disana, dan jangan pernah menginjakkan kaki kotormu dikamarku, mengerti?" Ucap ahra sambil menunjuk sebuah kamar didekat tangga.

"Kenapa kamu galak sekali sayang, kamu membuatku takut" wooseok membuat ekspresi seakan merasa ketakutan.

"Kau membuatku muak" gumam ahra lirih, namun telinga wooseok cukup tajam untuk mendengarnya.

Woosoek tiba tiba mendekat dan mencekik ahra.

"Karna aku sedikit baik padamu jadi sekarang kau mulai berani ya?"

Ahra yang tidak bisa apa apa hanya memukul tangan wooseok agar melepaskan cekikannya. Tak lama wooseok pun melepaskan ahra.

"Mandi dan bersiaplah, kita berangkat ke sekolah bersama"

Ahra masih terdiam sambil memegangi lehernya, air matanya mengalir.

"Ayah ibu pulanglah, aku takut" tangis ahra sambil menghapus air matanya yang mengalir dipipi.

Ahra pun bergegas mandi dan bersiap-siap sebelum wooseok datang dan melakukan sesuatu yang lebih padanya.

Tak lama kemudian ahra keluar dengan berpakaian rapi, dia melihat wooseok sedang berdiri bersandar dimobil BMW hitam milik wooseok.

"Kenapa lama sekali. Cepat masuk" wooseok beranjak masuk kedalam mobil dan diikuti ahra yang juga masuk ke mobil wooseok.

****

"Sayang nanti pulang sekolah temani aku ke toko sepatu ya?" Kata kino kekasih ahra.

"Ak..."

"Dia tidak bisa. Dia ada janji denganku, benar bukan?" Ucap wooseok memotong jawaban ahra.

My Boyfriend Is Psycho ○ Jung Wooseok ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang