Hari demi hari pun berlalu wooseok dan ahra tetap tinggal bersama dengan status sepasang kekasih, menurut wooseok.
Perasaan wooseok kepada ahra semakin menjadi. Dia tidak bisa menghentikan perasaan itu, ahra adalah cinta pertamanya.
Namun tidak dengan ahra, semakin hari dia semakin takut pada wooseok. Rasanya ahra lebih baik dibunuh saja dari pada harus menjadi kekasih wooseok.
Bagai mana tidak, setiap hari wooseok selalu membuat luka kecil ditubuh ahra, entah itu goresan pisau atau pun tusukan jarum.
Lagi pula didalam hati ahra masih ada nama kino, dia tidak bisa melupakan kino dalam fikirannya. Meskipun mereka tidak bisa seperti dulu, setidaknya setiap hari ahra bisa melihat senyum kino dikelas.
"Kau harus pulang sendiri, aku ada urusan" ucap wooseok kepada ahra, kemudian ia langsung pergi meninggalkan ahra tanpa menjelaskan kemana ia akan pergi.
Ahra tersenyum simpul, setidaknya dia bisa lepas dari pria gila itu untuk beberapa waktu.
Tiba tiba seorang pria duduk tepat didepan bangku ahra. Ya, pria itu adalah kino.
"Ahra, kau tak apa? Kau terlihat pucat." ucap kino sambil menggenggam erat tangan ahra. Ternyata kino masih saja khawatir dengan keadaan ahra setelah apa yang ahra ucap padanya.
"Kino..hiks.."ahra pun tak kuasa menahan air matanya. Kino yang terkejut melihat ahra yang tiba tiba menangis segera menggiring ahra kedalam pelukannya.
"Tak apa ahra. Aku disini, jangan menangis"
"Kino maafkan aku...hiks"
"Apakah pria itu mengancammu?" Tanya kino yang hanya dibalas anggukan oleh ahra yang masih berada dalam pelukannya.
"Dasar brengsek, akan ku hajar dia"
"Tidak kino. Dia tidak semudah yang kau kira, kamu bisa terluka, bahkan kamu bisa mati. Aku tidak mau itu terjadi" Kino hanya tersenyum dan menghapus air mata ahra.
"Kau tak perlu cemas, aku bisa-"
"Tidak kau tidak bisa. Dia berbeda, dia adalah monster. Aku mohon demi aku jangan pernah kau mendekatinya" ucap ahra menggenggam erat tangan kino, kino pun mengangguk lalu memeluk ahra.
"Aku rindu padamu ahra.."
****
Hari ini wooseok tidak pulang dengan ahra, dia sudah ada janji dengan seorang dokter psikolog. Sebenarnya sudah lama sekali dia tidak pergi ke psikolog.
Wooseok memang mempunyai penyakit psikis sejak kecil, saat kecil dia sangat suka menyakiti hewan hingga ayah dan ibunya membawanya ke psikolog.
Namun semenjak ayah dan ibunya meninggal dalam sebuah kecelakaan wooseok pun tidak pernah lagi menemui psikolog.
Akibatnya penyakitnya bertambah parah, dia bahkan tidak segan segan membunuh orang. Karena keaadaan wooseok yang seperti ini, perusahaan milik ayah wooseok pun diurus oleh paman wooseok, wooseok hanya diberi kebebasan dengan memegang black card.
"Oh wooseok? Sudah lama sekali kau tak mengunjungiku. Kau tumbuh dengan baik ya. Apa yang membuatmu kemari?" seorang pria tua yang tidak lain adalah dokter psikolog wooseok.
"Haruskah aku memberitahumu?" Jawab wooseok dingin.
"Hahaha.. tidak perlu wooseok, kau mau kemari saja aku sudah sangat senang." Lanjut dokter itu, rupanya dia juga memiliki rasa takut pada wooseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psycho ○ Jung Wooseok ✔
HorrorWooseok adalah pria dengan gangguan psikologis, dia suka menyakiti diri dan makhluk hidup lain bahkan sampai membunuhnya. Sebut saja dia psikopat. Secara tidak sengaja dia bertemu dengan teman di sekolah barunya saat dia sedang melakukan hal yang m...