Chapter 5. "Gaara"

749 92 2
                                    

Naruto memasukkan mobilnya ke halaman depan keluarga Uchiha setelah satpam membukakan gerbang untuknya.

Setelah mematikan mesin mobil, Naruto bergegas turun dan membukakan pintu mobil untuk Sasuke. Sedikitnya dia terkejut mendengar nafas teratur Sasuke. Itu tandanya dia sedang tertidur.

Dengan perlahan Naruto membuka sabuk pengaman yang tadi digunakan Sasuke, kemudian dia mengangkat pujaan hatinya itu ala bridal style.

Awalnya Naruto bingung bagaimana nanti dia harus mengetuk pintu karena kedua tangannya dia gunakan untuk menahan berat badan sang pujaan hati. Tapi, sekarang dia menyesal kenapa tadi dia sempat bingung bsgaimana cara masuk ke rumah Sasuke. Bisa saja, 'kan, dia langsung masuk dan membaringkan Sasuke ke kasur di kamar sang pujaan hati.

Tapi apa daya, saat dia ingin mengetuk pintu, tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok garang yang sepertinya sudah siap untuk membunuhnya kapan saja.

"Paman.." cicit Naruto.

·

"Apa yang terjadi? Sasuke kenapa?" tanpa berniat mengajak Naruto masuk dulu, Fugaku sudah menginterogasi pemuda tanggung bersurai blonde ini di depan pintu.

"Ano.. Itu—"

"Ngh~"

Ucapan Naruto terpotong oleh erangan Sasuke.

"Apa Sasuke tidur?" tanya Fugaku.

Naruto mengangguk pelan, "Iya, paman."

"Biar aku yang membawa Sasuke masuk." ucap Fugaku seraya bersiap merebut Sasuke dari gendongan Naruto.

Fugaku berusaha memindah Sasuke dari gendongan Naruto agar beralih ke gendongannya. Tapi percuma, usahanya tidak membuahkan hasil. Sasuke malah mengeratkan cengkeramannya di kaos dalam jaket Naruto.

"Hahhh..." Fugaku menghela nafas pasrah melihat anaknya yang sepertinya sudah nyaman dengan posisinya digendongan Naruto.

"Bawa dia ke kamarnya. Jika sampai nanti Sasuke tetap tidak mau melepaskan kaosmu, menginap saja disini! Tapi, ingat! Jangan berani macam-macam!"

"Ha–Hai!"

Setelah mendapat izin dari Fugaku untuk membawa Sasuke masuk, Naruto segera membawa Sasuke ke kamarnya.

.

Naruto membaringkan Sasuke dg hati-hati. Setelah dirasa Sasuke sudah nyaman dengan posisi tidurnya, Naruto bergegas keluar kamar dan pamit pulang kepada orang tua Sasuke.

·

·

·

Hari Minggu,
saatnya berenang

"Tck!" lagi-lagi Sasuke mendecak kesal. Bagaimana tidak? Naruto bilang dia akan memjemputnya jam 8.00. Tapi apa? Sampai jam 9.00 sekarang pun kekasih dobe-nya ini masih belum menjemputnya.

Padahal, tadi Sasuke juga sudah bersiap dari jam 7.00 dan sudah selesai jam 7.30. Demi apa coba Sasuke melakukannya? Demi apalagi kalau bukan agar saat Naruto menjemputnya nanti, mereka bisa langsung berangkat.

"Apa dia lupa?" sejenak Sasuke bergumam, "Ibu! Aku mau main ke rumah teman, ya!" teriaknya kemudian.

"Iya! Jangan pulang kemalaman!"

Setelah mendengar jawaban dari sang ibu, Sasuke bergegas menuju garasi. Sesampainya disana, dia menyalakan salah satu mobil kesayangannya dan langsung meluncur ke rumah Naruto.

Pujaan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang