1

1.1K 17 0
                                    

'Aku mencintai kamu!!'
Langkah gadis itu terhenti, ketika mendengar pengakuan dari seorang anak remaja yang lebih tua 3 tahun darinya.

Gadis itu membalikkan badannya, menatap dengan serius mata anak remaja yang baru saja mengakui perasaanya. Mencoba mencari dusta dalam bola mata anak remaja laki-laki yang baru dikenalnya seminggu yang lalu.

'Cinta? Hahaha denir, kita masih terlalu kecil! Bahkan aku tidak tau cinta itu seperti apa. Kamu mengada-ada saja ah' jawab anak gadis itu sambil tersenyum meremehkan.

'Tapi aku benar-benar mencintai kamu, beverly! Aku tau kita belum lama kenal, tapi setiap kali melihat kamu, senyum kamu, cara kamu memperlakukan ku, mampu membuat jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Aku sadar aku suka dan cinta sama kamu' sahut anak remaja itu tanpa keraguan sedikitpun.

'Tapi aku tidak, aku tidak merasakan apa-apa sama kamu'. Ucap gadis kecil yang dikenal bernama Beverly Putri Pratama.

Anak laki-laki yang mendengar jawaban tersebut hanya bisa mematung, menatap lekat kedua bola mata indah berwarna cokelat yang dimiliki oleh gadis bertubuh mungil, dengan rambut panjang warna hitam berkilau.

Gadis mungil itu membalas tatapan mata anak laki-laki yang bertubuh tegap, tinggi dan berwajah tegas penuh kharisma.
Gadis itu berusaha menekan perasaannya sendiri. Ia tau, ia benar-benar sadar bahwa dia juga merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan teman laki-lakinya itu. Hanya saja dia tau bahwa ini hanya perasaan sementara. Mengingat ia yang masih terlalu kecil untuk merasakan perasaan yang suci itu, cinta.

'Aku pergi dulu. Aku akan menganggap bahwa kamu tidak pernah mengatakan apa yang baru saja ku dengar'. Gadis itu langsung membalikkan badannya, dan berjalan menjauh meninggalkan anak laki-laki yang masih memandang kepergiannya.

Anak laki-laki itu tidak bisa menahan rasa sesak didadanya. Ia baru saja menerima penolakan. Untuk pertama kalinya ia merasakan cinta, dan langsung dikecewakan oleh gadis manis yang ia cintai. Diapun tertunduk, memejamkan matanya, membiarkan rasa sesak itu menyiksanya perlahan. Tanpa dia sadari bahwa ia telah meneteskan air mata.

'Ternyata sesakit ini. Hemn, aku akan tetap mencintai kamu. Aku akan menunggu sampai kamu benar-benar bisa mengerti apa yang aku rasakan' batinnya berbicara. anak laki-laki itu berusaha mengukir senyum dibalik kesedihannya sore itu.
.
.
.
3 minggu kemudian.

Beverly pov.

'Mam, mami? Mami dimana?' Aku memanggil mamiku, karena sangat heran tumben sekali rumah sepi nggak ada suara ribut adik-adikku. Apalagi ini udah siang, jam pulang sekolah. Biasanya mami pasti dirumah ngobrol sama geby dan yosi. Ya, itu adalah nama adik-adikku. Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Nama adikku, atau lebih tepatnya anak ke 2 dari ibuku, namanya Angel Gabriella Pratama. Sedangkan yang paling bungsu namanya Yossi Jeldy Pratama.

Mami dimana sih? Kalo gak ada dirumah, kenapa coba pintu rumahnya kebuka ? Mana belum ada makanan juga di meja makan. Gak tau apa aku laper, pulang sekolah maunya makan! Bi' desy juga kok gak masak sih? Hmm, aneh banget deh! Gak biasanya orang rumah ngilang kayak gini. Gerutuku dalam hati.

Akupun langsung memasuki kamarku, merebahkan tubuhku yang agak lelah dan mengantuk. Aku memutuskan untuk tidur siang, tanpa mengisi perutku.
.
.
.
'Bev! Beverly!! Nak, bangun!'

Aku terbangun mendengar suara mami yang memanggil-manggil namaku sambil mengetuk pintu kamarku. Ku coba membuka mataku yang masih sangat terasa berat.

'Iya mi, bev bangun ini' sahutku dengan suara yang masih terdengar malas. Aku beranjak dari tempat tidur, dan membuka pintu kamar.

'Kenapa mi?' Tanyaku pada mami yang masih didepan kamarku. Mami menatapku dengan tatapan heran.

Kamu Dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang