3

513 11 1
                                    

Author pov.

Seminggu sudah beverly mengacuhkan denir. Waktu terasa sangat lama berlalu ketika hari anak remaja itu tak dihiasi senyum manis gadis tomboy yang selalu manja padanya.

Dia sadar bahwa dia telah mengecewakan anak gadis itu. Tapi apa semuanya salah dia? Bahkan gadis itu tidak pernah menganggap cintanya. Penolakan demi penolakan diterimanya tanpa ingin menjauh sedikitpun dari gadis itu. Ya, dia terjebak dalam perasaan yang terlalu dalam yang seolah mengikatnya, tanpa ingin melepaskannya.

'Ah, aku terlalu mencintainya. Perasaan lucu ini hadir menyiksa hatiku. Harus sesakit ini menyayangi kamu? Apa Perasaanku ini salah? Kenapa kamu tidak memberi ruang sedikitpun untukku! Tuhan, kenapa kau hadirkan rasa ini? Dia bahkan menghilang, hanya karena kesalahan yang dia sendiri tau itu bukan salahku! Kenapa dia mendiamkanku setelah kejadian aku di cium alexa?? Apa dia cemburu lalu mendiamkanku? Tapikan dia tidak mencintaiku! Dia selalu menolakku!! Arrrgghhh beverly kamu benar-benar membuatku pusinggg!!! Arrgghh!!!' Gerutu anak laki-laki itu didalam hatinya. Dia terlalu frustasi memikirkan sikap gadis yang dia sayangi itu.

'Baiklah! Aku akan menemuinya malam ini dan akan ku mintai dia penjelasan sejelas-jelasnya!! Jika dia menolak, baiklah aku akan memberanikan diri untuk benar-benar pergi dari kehidupannya!! Hahh, bahkan sampai saat ini kamu adalah ketidakpastian yang masih aku perjuangkan.' Pikir anak itu dengan wajah yang sendu

Anak laki-laki itupun langsung mengambil kunci mobilnya, dan menuju ke rumah beverly. Dia sudah sangat siap dengan apapun keputusan beverly. Meski dalam hati dia tau bahwa dia pasti akan menerima penolakan lagi, dia hanya ingin memastikan apa arti diamnya beverly selama ini setelah kejadian dipantai saat itu.
.
.
.
Beverly pov.

'Mi, yosi sama geby ke mana ?'

'Jalan sama papi, tadi ngebangunin kamu susah jadi yaa kamu ditinggal deh. Jadi anak gadis hobynya tidur dan mengurung diri dikamar terus si kamu' sahut mami

'Hehe kan tempat ternyaman. Ohiya bi desy mana mi? Kok gak keliatan?' Tanyaku sambil berusaha mencari keberadaan bi desy.

'Tadi bi desy minta ijin pulang 3hari, ada sudaranya yang mau nikahan. Yaudah mami ijinin bi desy pulang sekalian buat dy temu kangen sama sudara-sudaranya dikampung' sahut mami sambil menatapku intens. 'Memangnya kenapa bev nyariin bi desy?' Tanya mami heran

'Enggak mi, cuma heran aja rumah sepi pas aku bangun. Hehehe. Yaudah mi aku ke kamar ya, mo mandi dulu ini' sahutku sambil berjalan santai menuju kamar.
.
.
'Hahh segar jugaa!! Udah manis lagi dehh' ucapku sambil menatap kagum pantulan diriku di cermin.

'Hemn, ngapain ya bagusnya? Rumah sepi pula gak ada yang bisa digangguin' batinku. 'Yaudah deh baca novel aja'. Akupun mengambil novel yang ada di rak buku dan duduk di sofa sudut kamarku.

Tok!! Tok!! Tok!!
'Bev, ada denir dibawah, mau ketemu kamu' sahut mami sambil mengetuk pintu kamarku.

'Ngapain dy mi? Aku lagi maless ketemu, suruh pulang aja!' Teriakku dari dalam kamar
Ngapain lagi sih tuh anak! Ck ganggu aja!. Batinku seolah tak ingin bertemu dengannya.

'Eh mami nggak ada yah ngajarin kamu ngusir orang dari rumah! Cepetan keluar dan temuin denir, ngomong baik-baik kalo ada masalah sama dia!' Teriak mami dengan nada yang membentak. Huftt syukurlah pintunya gak mami buka, jadi gak kena omelan mami secara langsung deh hohoho.

'Suruh dia kesini aj mi, males aku keluar kamar. Pintu kamar gak aku kunci juga kok' sahutku dari dalam kamar karena sangat malas untuk berdiri. sudah PW, posisi wuenak Hahaha

Tardengar langkah mami menjauh dari pintu kamarku.
Tak lama kemudian denirpun muncul.

'Ngapain kamu kesini?' Tanyaku dengan muka malas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu Dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang