Kenapa dia lagi si mana matanya tajam banget' batin cia
"K-ka anu saya a-anu"ucap Cia gugup karena ditatap begitu intens oleh Kavin.
"Kenapa? kalo ngomong yang jelas"
"Wahh 5 kata rekor ini mah, ini kak saya mau kasih dokumen" ucap Cia sambil menaruh dokumen di meja.
"Permisi kak, saya kelapangan dulu" pamit Cia.
"Tunggu" ujar Kavin.
Cia membalikkan badannya.
"Kenapa?" Tanya Cia dengan satu alis yang terangkat.
"Bareng" jawab Kavin dengan santai sambil bangkit dari kursi putar kebesarannya itu.
'Aneh banget nih bocah gabisa ditebak' batin Cia.
"Masih mau disitu?" Tanya Kavin, saat sudah di depan pintu.
"Eh iya kak" jawab Cia sembari menggaruk tengkuknya.
mereka berjalan beriringan menuju lapangan.
Kedua Tangan Kavin dimasukkan kedalam kantong celananya. Sangat cool.
Itu anak kelas 10 juga kan.
Ih enak banget bisa jalan bareng gitu.
Gue mau juga dong.
Begitulah teriakan para siswi di lapangan.
Sekarang mereka berdua menjadi pusat perhatian.
'Anjir malu banget gue' batin Cia
"Kak saya kebarisan ya" ucap Cia lalu berlari menuju barisannya.
Dia melihat Daila dan Elys.Elys yang melambaikan tangannya sedangkan Daila menatapnya dengan tatapan ingin tahu.
"Cia, kok lo bis--"
"Selamat pagi semua, jadi ini hari kedua kalian menjalankan masa orientasi siswa. Karena kemarin sudah di bagi kelompok dan setiap kelompok sudah memiliki kelas untuk sementara, sekarang kalian ke kelas kalian masing masing!" Ucap salah satu anggota OSIS dengan tegas, yang memotong ucapan Daila.
Para peserta MOS pun pergi meninggalkan lapangan, dan menuju ke kelas yang ditentukan sementara.
▪▪▪
"Kav, tumben lu jalan Ama cewek tadi" ucap Varo sembari memasukkan kacang polong kedalam mulutnya.
Sekarang Kavin,Varo, dan Rion sedang berada di rooftop sekolah, katanya bosan.
Toh Kavin anak pemilik sekolah, yang punya sekolah mah beda ya.
"Iya kav gue kira Lo ga doyan cewek" sahut Rion dengan santai mengambil cemilan dari tangan Varo.
"Sialan, makanan gue diambil"
"Yaelah sesama teman saling berbagi jangan berkali"
"Punya temen gini amat, sabar kan baim ya Allah" ucap Varo dengan nada dramatis.
Sedangkan Kavin? Dia hanya diam menatap indahnya ibukota dan bergelut dengan pikirannya.
Hanya ada satu nama dipikirannya andreanna, ya kavin memanggilnya Anna karena pada saat pertama kali bertemu setengah name tag
Cia tertutup rambutnya sehingga ia hanya membaca bagian belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Africia (hiatus)
Teen Fiction"Tunggu aja, si matahari akan cairin si es dengan sinarnya" Teriak cia. __________________________________ Africia candelaria adreanna, gadis ceria yang bertemu cowok dengan sifat berbanding terbalik dengannya. cowok itu adalah Kavin ardana abiputr...