6-Canggung

31 6 1
                                    

Setelah berperang otak, fisik, dan hati selama lima hari terakhir ini, akhirnya libur juga. Tak ada yang bisa menyaingi indahnya pagi hari tanpa alarm. Tidur sepuasnya tanpa diganggu.

Amanda terbangun beberapa saat lalu, namun ia masih tetap tiduran di kasurnya. Entah, gravitasi kasur saat pagi hari menguat berkali kali lipat.

Amanda melihat ponselnya, sudah jam delapan. Tapi tak masalah, tak ada yang harus ia lakukan hari ini. Tandanya, ia bisa tidur sampai kapanpun.

Notifikasi line di handphone membuatnya terbangun lagi, ia duduk lalu membaca pesan yang baru saja masuk di ponselnya.

Cecan sekolah (3)

Sintya : "Pagi gais"
"Bangun"
"Jangan tidur mulu"
"Dasar kebo"

Clara : "Tumben, biasanya kan lo
yang paling lama bangun"

Sintya : "Hehe iya maap"
"Temenin gue yuk"

Manda : "Kemana?"

Sintya : "Nonton dongs"

Manda : "Layar tancep dimana lagi?
Kebon? Ogah ah banyak nyamuk"

Clara : "^2 wkwk"

Sintya : "Ih gue serius"

Manda : "Yaudah hayuk aja gue mah wkwk
betiga doang kan?"

Sintya : "Engga"

Clara : "Whut? Emang sama siapa lagi?"

Sintya : "Jin, hehe"

Manda : "OHHH GITUU, SEKARANG LO AMA JIN YE SIN, OKE OTW KESEBAR KE TIGA ANGKATAN!"

Clara : "YOI! BIKIN UNDANGAN KAWINANNYA, MAN! NANTI GUE SEBARIN KE SMA SEBELAH WKWK"

Sintya : "Ajg."

Manda : "LANGSUNG MANDI GUE. Kan dibayarin kan ya HAHAHA"

Clara : "YEKALI PDKT GA DAPET PP. PUTUS AJA ADA PAJAKNYA HAHAHA"

Manda : "Hahaha udah kasian anak orang"

Sintya : "Bodo serah lu, jam 10 ya pake mobil Clara oke? wakakak"

Clara : "Asw"

Amanda tersenyum dan tertawa kecil karena ulah kedua temannya itu. Bangkit lalu berdiri di depan cermin. Memperhatikan tubuhnya yang bisa dibilang ideal itu.

Ia tersenyum percaya diri, merasa dirinya perempuan cantik yang di incar banyak lelaki.

Namun sesaat kemudian, ia mengerutkan senyumannya. Bagaimana bisa perempuan secantik dia tidak mampu menakluki hati lelaki itu?

Ia masih bingung dengan jalan pikiran cowok itu, bukankah cantik merupakan syarat utama semua lelaki untuk bisa menjadi kekasihnya? Atau paling tidak gebetannya?

Amanda menggeleng kecil tanda membuang pikirannya tadi. Lalu ia mengambil handuk, mandi, dan langsung bersiap siap.

***

Suganda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang