***
"Kini aku tak bisa berkata apa-apa. Hanya menangislah yang kulakukan saat ini, melihatmu terbaring disana"
***
Sekarang aku, mama dan papa sedang berada di apartemen yang baru dibeli sama papa. Dan aku resmi pindah dari rumah tante siska, dikarenakan orang tua ku merasa tak enak hati kalo kami terus-terusan numpang dirumahnya, walaupun kita itu bersaudara.
Flashback on.
"Sayang, ada yang ingin kami sampaikan" ujar mama menatap ku sambil mengenggam erat tangan ku dengan kedua tanganya.
"Ehmm" papa berdehem sambil tetap fokus menyetir mobil.
Aku merasa bingung, sebenernya apa yang ingin mereka omongin sih?.
"Kita bakal pindah ke apartemen. papa sama mama gak mau ngerepotin tantemu itu terus,....terutama sama om sigit. terus terang saja papa sama mama gak enak kalo terus-menerus menumpang dirumahnya"lanjut papa.
"Kamu gak keberatan kan?"mama menatap ku sambil menunggu sebuah jawaban yang akan keluar dari mulut ku.
Aku hanya bisa menggangguk tanpa mengeluarkan sepata kata pun, jujur saja keadaan ku saat ini kurang baik, setelah melihat keadaan ayman yang masih kritis. Hati ku serasa ditusuk oleh ribuan jarum, begitu sakit dan pedih yang aku rasakan. Inikah yang dinamakan sakit tapi tak berdarah?...saat melihat orang yang kita sayangi tengah terbaring lemah dirumah sakit!.
Flashback off.
***
Author pov.
Dentuman demi dentuman musik bertalu-talu menembus pendengaran, sungguh berisik tempat ini tapi tak membuat seorang pria berumur sekitar 21 tahun itu merasa terganggu.
"Tumben lo gak minum banyak" tanya seseorang yang ada disebelahnya.
"Lagi gak mood gue"ujarnya memandang kedepan tanpa arah, di pikiranya masih terbayang sosok perempuan yang beberapa kali ini telah menolak pesonanya.
"Aldo"panggil seorang wanita dengan pakaian ketat dan kekurangan bahan, yang tengah menampakan lekuk tubuhnya itu berjalan mendekatinya. Pria itu adalah aldo. Sekarang wanita itu tengah bergelanyut manja dilengan kekarnya.
"Sayang" pangil wanita itu dengan nada manja dan menuntutnya karna merasa diacuhkan oleh aldo sedari tadi. Dan aldo hanya meliriknya tanpa menjawab.
"Anterin syoping" pintanya dengan nada manja seperti anak kecil. Aldo membuang napas kasar, saat ini ia sangat malas menjawabnya. Aldo berdiri dari duduknya lalu pergi meninggalkan club dengan wanita itu yang mengekorinya dari belakangnya.
"Yang, kok kamu cuekin aku dari tadi sih!" aldo hanya mengangkat bahunya acuh sambil tetap fokus menyetir. Wanita itu mendengus sebal karena sikap aldo yang terkesan sangat cuek terhadapnya. Padahal 3 hari lagi mereka berdua akan bertunangan. Ya, mereka itu telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya karena urusan bisnis mereka.
***
Setelah ia membereskan barang-barangnya keapartemen baru. ar memutuskan untuk pergi kebutiknya tante siska, dia merasa tidak enak karena sudah beberapa hari ini ia cuti. Sebenernya sih tante siska tidak keberatan karena jabatan ar itu sebagai asistennya, ar saja yang merasa tidak enakan.
"Ar tolong gaun ini di pajang didepan ya?" tante siska menyerahkan sebuah gaun pada ar.
"___" ar menerimanya tanpa menjawab, dia hanya mengangguk lalu melaksanakan perintah itu. Dipakaikanya gaun itu ke sebuah patung manekin yang ada di depan butik. Begitu cantik saat gaun itu menempel tepat ditubuh manekin itu.
Saat ini ia melamun memikirkan tentang keadaan ayman sekarang, apakah dia sudah sadar?atau keadanya masih sama seperti kemarin?. dipandanginya lagi gaun itu, dua hari lagi adalah hari pernikahanya, tetapi ayman tengah berbaring dirumah sakit dan tak kunjung membuka matanya dari kemarin. Mungkin saja pernikahanya akan diundur beberapa waktu sampai ayman sembuh, tetapi dia tidak tau kapan waktu pastinya?. Hanya allah yang tahu karena dialah sutradara hidupnya.
"Mikirin ayman ya?" tanya tante siska yang sudah berada disebelah ar, ar merasa terkejut dengan kehadiran tante siska yang mendadak disampingnya.
"Eh-iya tan" jawab ar dengan lesu.
"Sana gih kerumah sakit,dari pada disini gak konsen"
"Tapi tan-"
"Udah gak papa,kan ada pegawai yang lain" ar mengangguk kemudian tersenyum.
Setelah mengambil tasnya, ar langsung keluar dari butik, saat di depan pintu masuk ia tak sengaja menabrak seorang wanita"maaf mba, saya gak sengaja"ar menatap wanita itu dengan rasa bersalah.
"Lain kali hati-hati ya" ar mengangguk, dan tak sengaja matanya melirik kesamping wanita itu. Dia melihat disana ada seorang pria yang pernah menganggunya waktu itu, awalnya ia agak terkejut kemudian wajahnya kembali seperti biasa.
Pria itu memandangi lekat dirinya membuat ar merasa risih"kalo gitu saya permisi dulu mba"ar meningalkan mereka.
***
Dirumah sakit, ar masih setia menunggu ayman membuka matanya. Sudah sekitar 4 jam dia duduk disamping ayman. Dan sekarang dia hanya sendirian, karena barusan tante ana barusan pulang untuk mengambil baju ganti.
lama-kelamaan Rasa kantuk mulai menyerang ar, dia pun ikut tertidur dengan posisi duduk dan kepalannya berada ditepi ranjang. Kurang lebih sekitar 10 menit dia tertidur.
Sungguh tak disangka Sebuah keajaiban datang. menghampirinya,...tanpa ia sadari jari-jari ayman mulai bergerak secara perlahan. kemudian disusul dengan kedua metanya yang mulai terbuka.
Ayman sadar!?...
Hai semua,apa kabar?bagaimana dengan nilai raport mu?
Jangan lupa dibaca bagian ini,aku tunggu vote sama comentnya yaSemoga kalian suka:)
Sekalian follow ig aku ya
@arsisyahrmp_
Bakal aku folbeck dehSalam
Istri sah zayn!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince[TERBIT]
Romance[TELAH TERBIT ] beberapa part ada yang dihapus untuk proses penerbitan. Follow dulu ya guys Beberapa part udh aku unpublish untuk proses penerbitan. 01-11-2018 rangking[#1pantun] 18-01-2019 rangking[#1bagus] 06-02-2019 rangking[#79 fiksi] 20-02-2019...