Dua minggu kemudian, akhirnya Andromeda dihubungi oleh Vian mengenai kunjungan lapangan. Tepatnya hari ini An dan timnya akan dipandu oleh Vian ke tempat yang baru selesai diratakan oleh para pekerja.
Setelah sesi konsultasi kemarin selesai, Andromeda segera melakukan rapat bersama timnya untuk menjelaskan proyek Waller Mall.
An dan tiga anggota timnya sudah siap di lobby gedung Waller Corp, menunggu sekretaris Bara yang hendak menjemput mereka.
Kali ini, An bisa bernapas lega karena atasan Vian tidak ikut serta dalam peninjauan lapangan.
Perasaan wanita itu jadi semakin bercampur aduk karena sahabat abangnya itu. Dan sepertinya Tuhan mengabulkan doanya agar tidak bertemu dengan Bara, sehingga perasaannya tidak berantakan lagi.
Untuk kegiatan di lapangan hari ini, An hanya mengenakan pakaian simpel berupa celana jeans dan turtleneck hitam sebagai atasan. Tak lupa sepatu sneakers demi keamanan dan kenyamanan.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Vian datang dan segera berjalan mendekat.
"Maaf menunggu lama, Bu." sapa Vian seraya menyalami Andromeda.
"Nggakpapa, saya juga baru turun ke lobby."
"Ya sudah, ayo ke mobil, kita langsung ke tempat proyek." ajak Vian yang kemudian berjalan di depan guna memandu tamunya.
Andromeda dan anggota timnya segera mengikuti langkah Vian menuju mobil yang sudah siap di depan pintu masuk.
Vian mempersilahkan mereka untuk menaiki mobil sebelum akhirnya dia membuka pintu penumpang di samping pengemudi untuk dirinya sendiri.
Sesampainya di tempat proyek, An dan tim segera melakukan berbagai tindakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.
Ke empat orang itu sibuk dengan tugas masing-masing yang telah An tentukan begitu mereka sampai.
Vian yang tidak melakukan apa-apa, memilih untuk berdiri di dekat pintu masuk proyek dan melaporkan kegiatan para arsitek itu kepada atasannya.
=====
Bara yang baru saja menerima pesan dari sekretarisnya bergerak gusar.
Dia memang sengaja untuk tidak ikut serta dalam peninjauan lapangan hari ini. Bukan tanpa alasan, Bara hanya tidak ingin melihat ataupun berinteraksi dengan kepala arsitek proyek barunya itu.
Setelah mengatakan wanita itu cantik dua minggu yang lalu, Bara berharap tidak akan ada momen lagi yang mempertemukan dia dengan Andromeda.
Namun, sepertinya pikiran dan nuraninya tidak sependapat kali ini. Logikanya melarang Bara untuk mendatangi tempat proyek. Tetapi, hatinya sangat mendorong pria itu untuk pergi ke sana guna melihat Andromeda.
Akibat pertarungan dalam dirinya itu, seharian ini pekerjaan Bara sama sekali tidak tersentuh.
Dia hanya memandangi layar komputer di hadapannya dengan tatapan kosong. Dan sesekali dia akan melihat ponselnya, menunggu kabar dari Vian tentang kegiatan di tempat proyek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forever Always - PINDAH KE DREAME
Romance#PutraTheSeries #TrioTamvanGendengTheSeries Senyum bahagia seorang Bara Angkasa langsung lenyap saat dirinya menemukan sang kekasih yang ingin dilamarnya sedang meregang nyawa. Kekasih yang sudah dipacarinya selama 6 tahun itu ditemukan terkapar den...