Chapter 6

355 30 10
                                    

''Kalau begitu mari berteman mulai dari sekarang, dan seterusnya.'' Ujar sinb sambil tersenyum manis. Kemudian, menjulurkan tangannya kepada Jungkook.

Jungkook segera membalas uluran tangan gadis itu. Jungkook baru sadar, mereka harusnya belajar bukan, beruluran tangan untuk saling berteman. Namun, entah kenapa Jungkook merasa bahagia.

''Kalau begitu kita belajar sekarang?''

------------------------------------------------------

Semejak kejadian beberapa minggu lalu, membuat Jungkook dan Sinb semakin dekat satu sama lain. Tak jarang mereka pergi ke kantin bersama, semenjak itupun juga teman Jungkook menjadi lebih dekat dengan teman - teman Sinb. Banyak yang mengira mereka memiliki hubungan special, bahkan berita itu sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Tentu saja, mereka merasa aneh dengan sikap Jungkook yang terkenal dingin dan tegas itu menjadi luluh saat bersama dengan sinb. Intinya dimana ada sinb disitu ada Jungkook, begitu juga sebaliknya.

''Sepertinya kau belajar cukup keras, besok adalah olimpiadenya, jadi jangan terlalu memaksakan.'' Tegurnya pada gadis bermarga Hwang ini, ia pun mendaratkan bokongnya di kursi sebelah gadis itu.

''Gwaenchana!'' Ucapnya seraya tersenyum.

Kringg... kring...

Bel pulang sudah berbunyi, tak seperti biasanya, Jungkook kini tengah bersandar di motornya, sambil menunggu seseorang.

Eunbi berjalan gontai ke arah parkiran, dapat ia lihat seorang lelaki sedang bersender di motornya dengan gaya khasnya yang sangat... Cool?

Sinb berjalan mendekatinya, ia pun tersenyum, lalu mengeluarkan ponselnya.

''Kau sedang apa?'' Tanya Jungkook dengan wajah datarnya masih bersandar di motornya.

''Menghubungi appa.'' Ucapnya dengan wajah polos.

Jungkook hanya memutar bola mata jengah.

''Oh, ne. Sunbae tidak pulang? Apakah kau menunggu seseorang?'' Tambahnya sambil melirik - lirik area sekolah yang sudah amat sepi. Ya, tentu saja mereka sering pulang terlambat, apalagi mengingat besok adalah hari olimpiade dilaksanakan maka sinb harus ekstra belajar untuk besok, dia tidak ingin mengecewakan sekolah dimana ia sekarang menuntut ilmunya.

''Aku menunggumu.'' Ujar Jungkook datar.

Sinb mengerjapkan matanya, menunggu dirinya? Yang benar saja. Biasanya jika mereka pulang sore hari ia juga tidak menawarkan pulang bersama, tentu saja karena sinb sudah pulang lebih dahulu dibanding Jungkook.

''E- eoh! Kau menungguku? A- a.. t- tidak, maksudku...''

''Kajja!'' Ajak Jungkook sambil memberikan sebuah helm kepada sinb.

Sinb pun segera mengambilnya, lalu menundukkan kepalanya.

''Emmm... mianhe, tapi aku tidak mengerti cara memakainya.'' Ucap sinb malu.

Jungkook menahan tawanya, menurutnya ekpresi wajah sinb sangat menggemaskan. ''Apa kau sama sekali tidak pernah naik motor?'' Tanya Jungkook sambil mengambil helm sinb, lalu melepaskan kaitannya.

''Bu- bukan begitu...''

''Dasar manja!'' Dengan cepat Jungkook memotong pembicaraan sinb membuat sinb kesal setengah mati.

Rasanya sinb ingin sekali memukul kepala namja ini. Ia sudah menahan amarahnya, yang membuat Jungkook ingin tertawa lepas.

''M-mwo?'' Tanya jungkook, saat sinb terus melihat wajahnya dengan senyumannya, tentu saja Jungkook tidak kuat untuk melihat senyuman itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Flower bud ; sinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang