Rafelo 1

436 22 2
                                    

Rafelo pov

Jam sudah menunjukan pukul 06.30, sudah saatnya orang orang bergegas untuk segera berangkat dengan keperluannya masing masing. Entah ingin berangkat sekolah, bekerja, atau pun berbelanja ke pasar.

Berbeda dengan seorang cowok yang masih terbungkus selimut tebal , teriakan sang bunda cukup mengganggu tidur nya namun sama sekali tidak membuat rasa ngantuk nya hilang.

TOK.. TOK.. TOK..

"RAFELO BANGUN! UDAH SETENGAH TUJUH, NANTI JALANAN KEBURU MACET" teriak sang bunda dengan menggedor keras pintu kamar Rafelo

"allahuakbar, iya iyaa Rafel bangun ini gak usah teriak teriak juga dong bun" jawab Rafelo berjalan sempoyongan menuju kamar mandi nya.

"GIMANA GAK TERIAK, KAMU DARI TADI BUNDA PANGGIL GAK NYAUT NYAUT" ucap bunda nya sambil melanjutkan kembali pekerjaannya yang terganggu tadi.

20 menit kemudian Rafelo sudah siap dengan seragam sekolahya, segera turun kebawah menyapa kedua orang tuannya.

"pagi yah, bun dan princces kakak" sapa Rafelo sambil mencium pipi gembul sang adik, dan dibalas dengan omongan tidak jelas dari fillea

Rafelo adalah anak pertama dari dua bersaudara, dia mempunyai satu adik perempuan bernama Fillea Azahra yang masih berumur 2 tahun.

"pagi juga fel, cepetan makan pancake nya bunda buatin khusus buat kamu jangan lupa susunya diminum juga ya." Jawab bunda nya sambil menyuapi fillea yang duduk di pangkuan sang bunda.

"oke siap 86 bun" sahut Rafelo dengan meminum susu stroberry kesukaannya.

"gimana sekolah kamu fel? Gak buat masalah lagi kan?" tanya ayah sambil meminum kopi hitamnya.

"ya allah yah, su'udzon terus sama anak nya sendiri" jawab Rafelo menatap tajam ayahnya itu.

"gimana gak su'udzon, pak Tomi kemaren telfon ayah bilang kalo kamu nempelin permen karet di sepatunya pak Tomi" balas ayahnya tak kalah tajam.

"pak Tomi gak seru nih, mainnya lapor laporan" kesal Rafelo karna sifat jahilnya di ketahui oleh sang ayah

"kamu jangan gitu bang, gak baik ngerjain orang tua. Emangnnya pak Tomi ngapain sampe kamu jahilin gitu?" tanya bundanya yang sudah selesai menyuapi Fillea.

"pak Tomi ngadain ulhar dadakan bun, kan Rafel jadi jantungan liatnnya" jawab Rafelo sambil berdiri mengambil tas nya lalu berpamitan kepada kedua orang tua dan juga adiknnya.

"Rafelo berangkat dulu yah, bun assalamuallaikum."

"wa'allaikumsalam fel, hati hati jangan buat ulah lagi ya" nasihat sang bunda.

Sesampainnya di sekolah Rafelo langsung di sambut hangat oleh kedua temannya, siapa lagi kalo bukan Arka dan Wisnu.

Arka Fahreza Saputra adalah teman dekat rafelo dari ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, sedangkan Wisnu Samudra Wijaya adalah teman Rafelo dan Arka saat pertama kali masuk ke sekolah menengah atas.

Persahabatan mereka sudah seperti perangko yang susah untuk dipisahkan.

"woi fel, lu dateng kaga bisa cepat dikit apa? 5 menit lagi masukan ini." Kesal Wisnu yang melihat Rafelo datang kesianngan

"ya sorry ma bro, tadi malam gue main ff sampe jam 1 jadinya kesiangan deh. Mana dapet ceramah dulu dari bunda karna gue ketahuan ngejahilin pak Tomi."

"makannya lu jangan jahil amat jadi orang, udh yo baris" ajak Arka yang paling kalem dari Rafelo dan Wisnu.

"WOI BENTAR GUE TARO TAS DULU, BUSET" teriak Rafelo karna ditinggal oleh kedua sahabatnya itu.

Setelah selesai melaksankan upacara, Rafelo dan kedua sahabatnya itu langsung masuk ke dalam kelas karna wali kelas mereka ingin memberi sebuah info.

"perhatian anak anak, kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan diri kamu ya" ujar seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah wali kelas 11 ipa 2.

"perkenalkan nama gue Karisha Amelia Bakrie, kalian bisa panggil gue Karisha. Senang bisa ketemu kalian dan gue harap kita semua bisa berteman dengan baik." Karisha mengakhiri perkenalannya dengan mengulas sebuah senyuman manis

"fel liat noh, anak barunya cantik bener" sahut Arka yang melihat Rafelo sibuk dengan handphone nya sendiri

"apaan ka, ntar dulu gue lagi ngejar musuh ni" jawab Rafelo yang sama sekali tidak memindahkan pandangannya dari layar handphone

"Rafelo Gavinza Dirganta, dari tadi kamu mendengarkan saya berbicara tidak?" tanya bu Meli yang melihat Rafelo sibuk sendiri dengan gadget nya itu.

"iya bu saya dengar kok, kan saya punya telinga jadi bisa denger atuh bu " jawab Rafelo yang tidak sadar kalau bu Meli sudah berdiri tegap dihadapannya sambil berkacak pinggang.

"Rafelo saya sudah cape melihat sikap kamu yang susah di atur itu, mendingan sekarang kamu lari 30 putaran di lapangan. Ibu tidak terima bantahan ya Rafelo" suruh bu Meli yang pusing dengan sikap Rafelo.

"ya ampun bu, saya cape. Kan kemaren ibu sudah suruh saya bersihin perpustakaan sama aula, masa ibu gak kasian sih sama saya" jawab Rafelo dengan wajah yang dibuat semelas mungkin.

"masyallah fel, muka lo udah jelek gak usah di jelek jelekin lagi" sahut Wisnu yang jijik melihat muka Rafelo.

"yaudah sana kamu lari di lapangan, dan Karisha kamu bisa duduk di kursi sebelah Luna" ujar bu Meli

***
HAI GUYS!
INI CERITA PERTAMA KU, JADI KALO BANYAK TYPO MOHON DI MAAFKAN YA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN NYA BIAR AKU SEMAKIN SEMANGAT BUAT NGELANJUTIN

SEE YOU NEXT PART👋!

RafeloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang