part 4

3.8K 30 0
                                    

          Author pov

         Setelah itu, mereka berencana pergi ke tempat tongkrongan mereka, kebetulan hari ini ada balapan yang akan di lakukan oleh teman Nabila dan Brian, sebelumnya Nabila sempat membeli pakaian untuk ke tongkrongan, ia membeli tanktop, jaket dan celana hotpans.

          Sekarang sudah pukul 7 malam, mereka siap untuk melakukan balapan tersebut, Nabila tampak sangat cantik dan seksi dengan pakaiannya serta rambutnya yang dicepol, dia pun fokus menatap temannya yang sedang berbalapan liar

          Ditempat yang sama, ada sepasang mata yang terus memperhatikannya sejak awal kedatangannya dia adalah Fandi, ternyata Fandi ada di tempat balapan tanpa di kenali oleh Nabila, Fandi terus memantau Nabila

         Sebenarnya Fandi kesini untuk melakukan balapan tapi karena ia melihat Nabila akhirnya ia mengundurkan diri, pakaian Fandi saat ini adalah kaus hitam, jaket kulit berwarna hitam dan celana jeans serta topi yang melekat pada kepalanya

         Fandi tampak misterius dengan pakaiannya, setelah pertandingan selesai, Nabila menghampiri temannya bahkan memeluk temannya, ia tampak senang dengan kemenangan temannya sampai akhirnya Fandi menarik tangan Nabila hingga pelukan Nabila pun lepas

"Aw,, siapa sih yang narik gue" ucap Nabila kesal lalu mulai melihat siapa pelaku yang menarik tangannya itu

"Ha? Rese? Kok lo bisa ada disini sih? Lo kan cowok rese yang mau2 aja dijodohin sama gue itu kan? Jangan jangan papa yang nyuruh lo nyari gue"

"Enak aja lo bilang gue rese, trus siapa juga yang mau2 aja dijodohin sama lo? Dan satu lagi papa lo emang nyuruh gue buat bawa lo pulang, tapi gue ngga mau, kebetulan lo ada disini yaudah gue tarik aja lo pulang"

"Iya gue pulang, tapi nanti perjodohannya harus dibatalin"

"Haah, lo bikin kerjaan gue nambah aja, oh iya lo ngapain bugil? Pake datang ke acara balapan lagi, mau ngapain?"

"Heh, mata lo katarak ya? Sejelas ini juga gue pake baju malah dibilang bugil"

"Masa lo ngga punya mata? Lo ini lagi bugil, celana cuma sampai pangkal paha, dada hampir stengah yang terekspos, percuma juga lo pake beginian, mending langsung bugil aja" ucap Fandi sambil mengelus dada bagian atas Nabila

"Makan nih" Nabila langsung memberi bogeman mentah dipipi Fandi

"Aw, sakit, bener kata abang lo, lo ini cewe jadi-jadian, mana ada cewe feminin bisa berantem"

"Enak aja lo, gue cewe beneran, kan tadi lo udah pegang bagian atasnya kan, udah terbukti dong kalo gue cewe"

"Masih nggak percaya gue, coba liatin yang dibagian kelamin lo, jangan jangan lo punya kelamin cowo"

"Enak aja, gue masih cewe tulen kali, itu mah mau nya elo, dasar rese mesum"

"Udah ayok pulang"

"Ntar, gue masih mau ngumpul sama temen temen gue"

"Ikut gue sekarang atau gue gendong sampe kamar? Sampe kita bikin bayi kita"

"Iih, iya iya gue ikut pulang sama lo, yaudah guys gue cabut ya"

           Mereka pun segera pulang dengan Fandi mengendarai motor ninjanya dan Nabila dibonceng, mereka duduk berjauhan, bahkan Nabila pun sama sekali tidak memegang Fandi

          Saat masih di jalan, Fandi melihat ke arah spionnya yang melihatkan wajah Nabila yang masih kesal kepadanya, dan posisi duduk Nabila saat ini sangat mengekspos bagian dada dan perut ratanya yang terkena hembusan angin

"Heh bugil, pegangan sama gue"

"Ngga sudi"

"Lo mau mengumbar badan lo? Kalo iya jangan di motor gue, di club sana pasti banyak yang nafsu"

"Lo apa sih? Dari tadi bikin kesel? Kebelet pengen seks lo? Udah bawa aja nih motor dengan baik"

"Lo masih ngga mau pegangan sama gue?"

"Ngga, biarin aja orang ngeliat tubuh seksi gue"

          Fandi pun melajukan kendaraannya dengan cepat sehingga Nabila sedikit terkejut dan hampir berpegangan ke Fandi, karena Nabila masih belum memeluknya akhirnya ia segera menarik rem pada kendaraannya secara mendadak, hingga Nabila terbentur ke tubuh Fandi dan spontan memeluk Fandi dengan erat

          Setelah dirasa cukup Fandi pun memelankan laju kendaraannya, namun saat ini ia masih tersenyum karena melihat keterkejutan Nabila yang sangat lucu itu

"Udah jangan kenceng kenceng amat meluknya sesak gue"

"Apaan sih lo, lagian sih lo ngapain pake ngerem mendadak, kalo gue kenapa napa gimana?" Ucap Nabila sambil melepas pelukannya kepada Fandi

"Lho? Kok di lepas lagi? Gue ngga mau badan lo terekspos kayak gini ke orang lain, gue ngga mau badan lo jadi tempat untuk cuci mata oleh laki laki hidung belang"

"Lo sama banget kayak abang gue, oke deh, mulai sekarang lo jadi abang gue yang ketiga"

"Kok ke tiga?"

"Pertama bang adam, kedua mas bro brian dan yang ketiga abang rese yaitu elo"

"Oh, yaudah buruan pegangan lagi, laki laki hidung belang udah pada menatap lo dengan tatapan ingin memperkosa tuh"

"Iya iya dasar abang rese, udah rese bawel lagi" ucap Nabila sambil memeluk Fandi lagi, namun kali ini tidak terlalu erat

           Tak lama mereka pun sampai di depan rumah Nabila, Nabila pun masuk rumah begitu pun dengan Fandi, ketika sampai rumah ia melihat Fandi yang mengikutinya ke dalam rumah, Nabila menatap Fandi heran

"Knapa abang rese? Kok masuk? Mau minta minum?"

"Enggak, gue mau ketemu sama mama papa, gue mau bilang kalo gue udah bawa anaknya dengan selamat"

"Ooh yaudah gue panggilin"

"Maa,, nana pulang, ini nih abang Fandi mau ketemu"

"Iya ana, sebentar,, eh nak Fandi, makasii ya udah bawa Nabila pulang, dia emang suka liar gitu orangnya, maaf ya jadi ngerepotin nak Fandi"

"Iya sama sama ma,, ngga liar liar amat kok ma, cuma tadi sempat laki laki hidung belang nafsu banget ngeliat Nabila dengan bugil kayak gini, tapi untungnya aku suruh Nabila buat meluk aku jadi badannya ngga terekspos deh"

"Lho kok bugil sih? Dasar abang rese udah dibilangin ini tuh bukan bugil, tapi seksi, gimana sih"

"Sama aja, mendingan lo ngga usah pake baju kalo emang kayak gini"

"Udah udah, ana, benar kata Fandi, kamu tuh harusnya berpakaian yang sedikit tertutup bukan yang terbuka kayak gini"

"Ma, kan Nana udah biasa gini ma"

         Tiba tiba terdengar suara bariton yang mengalihkan perhatian mereka semua ke arah yang punya suara

"Iya na, lagian sekarang nana udah punya calon suami, calon suaminya nana berhak dong buat melarang nana berpakaian atau berbuat sesuatu yang dirasa ngga pantas"

"Tapi bang.."

"Na, dengerin nasehat abang na, kali ini abang serius, kamu harus berpakaian yang sedikit tertutup na, masa iya kamu mau kasih liat tubuh kamu ke semua orang"

"Iya bang nana janji, maafin nana ma, maafin nana juga abang rese, nana janji, nana akan berpakaian yang sedikit sopan" ucap nabila sambil menunduk

          Kemudian Fandi pun berpamitan untuk pulang ke rumahnya sedangkan mama ,nabila dan adam kembali pada kegiatan masing masing

FIX I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang