Chapter 1 : New Feels

20 3 0
                                    

             3 bulan menjelang Ujian Nasional SMP, Nara mempersiapkan diri dengan menyibukan belajar. Nara tidak mau mengecewakan orang tuanya, ia harus bisa membanggakan orang tuanya dan tidak mau melihat orang tuanya sedih. Orang tua Nara menginginkan Nara sekolah di SMA Negeri. Nara menurutinya, namun Nara yang akan memilih sendiri dimana SMA Negeri yang ingin dia masuki.

"Ra, Mama dan Papah sudah merundingkan, kamu sebaiknya masuk SMA saja, kalau bisa kamu masuk SMA negeri," ucap Mama Nara.

"iya Mah, aku juga maunya masuk SMA kayak ka Niel," ujar Nara menyetujui.

Niel yang tak sengaja mendengar, menyauti Nara "Dih.. apalu ngikut-ngikutin gua."

"Siapa sih yang ngikutin lu ish..," balas Nara.

"Mah, tapi aku yang pilih sendiri SMA yang aku mau ya Mah."

"iya Ra, memang kamu mau dimana?" tanya mama Nara. 

"Aku mau di sekolah ka Niel." Nara yang sambil berbisik didekat mamanya agar Niel tak mendengarnya, karena Nara sedang malas bertengkar. 

          Mama Nara pun menyetujui pilihan Nara, sekolah Niel yang dipilih Nara adalah salah satu sekolah favorit di Jakarta, SMAN 1 Jakarta. Sangat sulit, tapi Nara tetap berusaha keras agar bisa masuk ke sana. 

          Keesokan harinya, di sekolah saat jam istirahat.

"Ring...ring...ring....,"  bel istirahat telah berbunyi.
          Saatnya para siswa melepas penat sebentar setelah belajar. Teman-teman Nara mengajak Nara jajan ke kantin. Nara dan teman-temanya menghilangkan lelahnya belajar dengan bercanda ria, mengobrol, dan juga sempat membahas tentang sekolah lanjutan mereka. 

"Eh kalian pada mau lanjut kemana? SMA apa SMK ? kalo gue sih SMK soalnya saran dari orang tua, supaya bisa langsung kerja," tanya Rika, sahabat Nara.

Teman-teman Nara saling bergantian menjawab. Giliran Nara menjawab.
 "Kalo gue SMA".

"SMA mana Ra?" tanya salah satu teman Nara yang lain.

"SMAN 1 Jakarta," jawabnya.

"Waah... Amiin pasti masuk Ra, lo kan pinter banget, sekolah kakak lo kan Ra?" sahut Rika

"Amiiinn, Iya Rik."

"Yaampun, gudangnya cogan di sana Ra, hahaha....," canda teman Nara yang lain.

        Mereka melanjutkan ngobrol dan bersendau gurau menunggu bel masuk berbunyi. 

*****

            Para siswa akhir tahun sibuk dengan persiapan Ujian Nasional yang kini sistemnya berbasis komputer. Tidak hanya itu, siswa juga banyak diberi tugas ujian praktek untuk nilai kelulusan mereka. Nara yang menginginkan sekolah terfavorit di Jakarta harus berusaha lebih keras karena sangat susah untuk bisa lolos di sana, persaingan sangat ketat. Pagi siang hingga malam Nara tak henti-hentinya belajar, sepulang sekolah mengulang pelajaran, setelah itu berangkat les, dan malamnya belajar lagi sambil mengerjakan tugas. Ya Nara sangat sibuk. Bukan hanya usaha belajar setiap hari, tetapi do'a juga tak kalah penting bagi Nara, belajar pagi siang malam tak lengkap  jika tak disertai dengan do'a.

Adolescence High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang