Gea berjalan menghampiri pak Cipto -Salah satu guru killer di GIS- yang tengah menunggunya di samping lapangan
"Bapak manggil saya?"
Pak Cipto menoleh menatap gadis itu dengan tatapan tajam nya, sejenak gadis itu merasa takut namun dengan cepat ia mengubah raut wajahnya seperti semula
"Pasti bapak mau menghukum saya kan?"
"Apa hukuman buat saya pak?"
"Kenapa kamu santai sekali?"
Tanya pak Cipto saat melihat gadis di hadapannya tidak menampakkan wajah takut seperti murid lain saat ketahuan terlambat olehnya"Ya terus, masa saya harus koprol sih pak, ada ada aja bapak ini"
"Saya ngga bercanda!"
"Saya apalagi" Gea menyahut dengan wajah tak berdosa
"Sekarang lari keliling lapangan 10 kali!!"
Gadis di hadapannya melotot tidak percaya"Bapak bercanda? Ini lapangan udah kaya GBK loh pak, masa lari nya 10 kali, yang ada tinggal tulang nanti saya"
"Kamu mau lari sekarang atau saya tambah hukuman kamu!"
Tanpa membantah lagi, gadis itu mulai berlari mengelilingi lapangan yang bisa dikatakan sangat luas ituSudah 8 putaran, gadis itu menoleh ke sisi lapangan tempat pak Cipto tadi berdiri, dirasa orang itu sudah pergi, gadis itu langsung mengambil tas nya yang tergeletak di samping lapangan, tidak perduli dengan hukumannya yang belum selesai gadis itu malah pergi ke arah kantin yang ada di lantai 2 deretan kelas 12.
Setelah memesan minum dan membayarnya gadis itu tidak langsung pergi ke kelas, melainkan memilih duduk di salah satu kursi dekat jendela yang langsung menghadap kearah luar sekolah, ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru sekolah yang dapat ia lihat dari atas sini
Ada satu hal yang menarik perhatian gadis itu, segerombol anak sekolah lain sedang ada di depan gerbang sekolah nya, mereka datang tidak dengan tangan kosong, di antara mereka ada yang membawa balok kayu dan batu. Ia tahu seragam yang di kenakan oleh gerombolan itu "Angkasa Internasional School" dan mereka adalah geng 'Alpha' yang tak lain adalah rival dari GIS.
Namun saat ini objeknya jatuh pada salah satu anak dari sekolah nya yang datang mendekati gerbang sekolah yang masih tertutup, bahkan terkunci. Matanya memicing memastikan bahwa ia tidak salah orang
"Gio?" gumamnya "ngapain tuh anak kesana?"
Saat ia tengah berfikir tentang kembarannya yang datang menghampiri geng Alpha, tiba-tiba ada yang menepuk bahu kirinya, Gea sedikit terkejut dan mengumpat saat tau siapa yang menghampirinya sekarang"Lo ngagetin gue tau ngga sih!"
Gea menatap sengit ke arah gadis yang telah lama menjadi sahabatnya. Vanessa"Hehe, sorry Ge. Soalnya gue liat daritadi lo diem aja, bukannya nyamperin si Gio"
"Emangnya ngapain gue harus nyamperin tuh monyet?"
"Lo tau anak Alpha kesini ngapain?" Gea hanya menggeleng mendengar pertanyaan dari Vanessa

KAMU SEDANG MEMBACA
RainDu
Teen Fiction'Ku hanya diam, menggenggam, menahan segala kerinduan' 'Hujan ini mengingatkan ku tentang mu, meski tentang luka. tapi aku tak pernah kecewa dengan hadirnya hujan. sebab hujan selalu kembali meski tau rasanya jatuh berkali-kali' Copyright © 2018, Nf...