"Tapi kau tidak makan siang tadi. Aku tak mau kau sakit sayang.."
Hansol atau yang biasa di panggil Vernon itu memeluk kekasihnya dari belakang. Meletakkan dagunya di atas kepala si manis yang tertutup topi berwarna putih. Ia benar-benar heran, mengapa distraksi terbesar Jeon Wonwoo adalah seperangkat komputer yang tengah menayangkan adegan penuh dengan violence itu. Apa bagusnya gambar bergerak yang berisik itu?
Vernon yang merasa tak mendapatkan atensi berarti mulai geram. Dengan cepat ia menjeda game itu. Merebut tikus di tangan Wonwoo dan mulai mematikan pc di hadapannya. Wonwoo hanya bisa melongo. Ia bahkan tak sadar jika headphone yang semula di telinganya telah di lepas vernon dan melingkar di lehernya.
"Kau tak mau menurut padaku kitty?"
"Tapi.." Wonwoo memasang wajah memelas. Bibirnya mengerucut dengan pandangan sendu ke arah Vernon, "Nonie.."
"Tidak ada bantahan. Ayo sekarang kita makan."
Vernon meletakkan headphone milik Wonwoo ke atas meja. Ia membawa Wonwoo dalam gendongannya. Membiarkan kekasihnya itu mendusal ke ceruk lehernya.
"Nonie.."
"Eum, kenapa sayang?"
"Makannya pangku ya.."
"Eiy.. Kau sedang manja ya?"
"Tidak!," Wonwoo menjauhkan kepalanya dari leher Vernon. "Nonie harus tanggung jawab karena menghentikan game Wonu sembarangan!"
Vernon terkekeh kecil. Ia mencuri satu kecupan di bibir plum Wonwoo, "Tentu sayangku. Anything for you.."
"Termasuk roller coaster di lotte world?"
"Eum.. Huum."
"Nanti hias pakai pita merah muda juga Mr. Rabbit ya Nonie. Nanti berikan juga boneka beruang biru yang besaaaar-"
Vernon masih setia mendengarkan celotehan Wonwoo. Jeon Wonwoo, kekasihnya yang manis. Yang membawa hatinya selayaknya menaiki roller coaster. Naik turun yang menyenangkan. Siapa yang percaya jika pria ini adalah mahasiswa tingkat akhir dan dua tahun lebih tua darinya.
🍍🍍🍍
a/n: Rin's here... Jadi apakah ini? Yep, ini work collab aku sama Han-senpay :333 evek kebanyakan halu sebagai butjin jewewe yha gini ehehe. Anyway chapter pertama diawali oleh tulisan dr Han-senpay /give applause.
