tiga

176 29 6
                                    

Jaehwan pov

Gue yang masih tertegun di depan pintu langsung ngeletakin nampan di depan pintu kamar soojung. Gue langsung lari kepinggir pantai dan nangis sejadi-jadinya. Tuhan, kenapa sakit banget. Sakit tuhan. Sakit ngeliat dia yang gue cintai ciuman di depan mata. Ingin gue ungkapin perasaan gue ke dia. Tapi gue tau pasti dia bakal ilfeel sama gue karena dia normal. Sedangkan gue bisa dibilang ngga normal.

"AAARRRGGGGGGGHHHHHHHHHH!!!!!" gue teriak sekenceng-kencengnya supaya hati gue terasa lega.

"Ka jae kenapa?" Tanpa gue berbalik pun gue tau itu siapa.
" gue cuma lagi sedih aja, lin." Ya, dia guanlin. Orang yang selalu ada di saat gue butuh tempat curhat. Orang yang udah gue anggap adik gue sendiri.
" sedih kenapa?"
" tapi gue harap lu bakal jaga rahasia ini ya lin."
" iya kak. Percaya sama gue." Gue pun menceritakan semuanya tanpa terkecuali.
" siapa yang bilang kalo cinta sesama jenis itu suatu keanehan atau aib? Cinta itu datang kapan aja, dimana aja, dan sama siapa aja. Jadi kalo menurut gue perasaan kakak itu bukan aib atau suatu keanehan. Itu tandanya kakak masih dikasih kesempatan untuk merasakan cinta. Jadi percaya sama gue kalo dia emang jodoh kakak, dia bakal balik ke kakak gimana pun caranya."
" makasih ya lin, lu udaah jadi pendengar yang baik buat gue. Gue ngerasa beban gue keangkat sekarang. Gue lega."
" iya kak. Sama sama. Jangan pernah pendem semua sendiri. Ada gue yang selalu siap buat dengerin cerita lo."
" gue boleh peluk lo? Gue butuh pelukan seseorang sekarang."
Guanlin nganggukin kepala tanda setuju dan ngerentangin tangannya terus meluk gue erat. Gue ngerasa nyaman dipelukan guanlin.

Jaehwan pov end

Guanlin dan jaehwan yang pelukan di pinggir pantai ngga menyadari kalau ada seseorang yang memperhatikan mereka dari tadi.

" kenapa gue ngerasa sakit ngeliat dia dipelukan orang lain?" Kata orang itu.

Maaf pendek yaaa. Janji chapter depan panjang deh.

Voment juseyo

one side loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang