Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuuuuuh!Hai. .
Aduh. . Gue nggak tahu kenapa gue memutuskan untuk nulis ini.
Mungkin ini adalah bentuk rasa syukur gue karena dikasih suami super baik sama tiga bocah laki - laki yang gemes kaya kue klepon sama yang maha Kuasa.
Mikir kadang gue tuh, gue itu dulunya avatar jenis apa gitu sampe Tuhan berbaik hati ke gue dengan membuat seorang Genta ngelamar gue.
Otak gue masih kelewat ingat gimana kocaknya lamaran gue sama Genta. I mean. . Waktu Genta ngelamar gue di teras rumah sih hehe.
Biar afdol, kayanya gue perlu cerita dulu nih, siapa gue, siapa Genta, dan siapa - siapa aja yang terlibat di cerita ini.
Pertama - tama dan utama sekali marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Lah? Kenapa gue jadi kultum ya?
Ah sudah lupakan, jadi ya sebelum gue mulai cerita absurd keluarga semi kecil gue ini, perkenalkan. .
Gue adalah Tri Handayani. Silahkan dipanggil Handa. Jangan panggil Yani, males bangeet ada pengalaman malesin sama nama itu soalnya hehehe. Perempuan dua puluh delapan, lulusan pendidikan bahasa Inggris dan S2 literature yang sekarang bekerja menjadi dosen literatur sekaligus penulis wattpad.
Hey don't judge me! Gue emang secinta itu sama dunia tulis menulis, karena kalau gue milih jadi penyanyi nanti Ariana Grande kalah tenar sama gue, so I'll stick with writing.
Setelah menikah (asik nikah cuy) lima tahun yang lalu, gue resmi jadi ibu dari triplets yang kalau tidur suka tumpuk - tumpuk kaya anak kucing, emeeeessshhh!!
Nah, yang berhasil meyakinkan jomblo dari lahir kaya gue untuk settled down ketika disekitar gue banyak yang rumah tangganya lagi gonjang - ganjing dan gue jadi sedikit takut untuk menikah itu namanya, Genta.
Panjangnya, Genta Adhiguna Nasution. Mau liat orangnya yang mana? Silahkan liat mulmed ya, tapi jangan lama - lama, dosa! Suami orang itu.
Kenapa gue bisa yakin? Mari kita flashback adegan lamaran gue ya HAHAHAHA
Oh gue sama Genta anti pacaran pacaran club, tapi kita temenan udah lama. Nggak nyangka aja sih gue nikahnya sama manusia statis kelewat kritis kaya dia, beda jauh mah kita, doi juara umum lah gue sepuluh besar aja sukur dulu huhu.
Latarnya itu teras rumah gue.
Latar waktunya malem, abis gue wisuda hehe.
Kira - kira begini kejadiannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Gimana rasanya wisuda Han?" Ini adalah pertanyaan yang sampe sekarang gue masih mikir jawabannya apa.
"Gimana ya Ta, mungkin karena gue wisuda udah gelombang kesekian ya, jadi euphorianya nggak ada lagi. Tapi gue lega, Papa juga nggak perlu bayar duit kuliah lagi kan ehe,"
Waktu itu, yang gue rasain cuma lega, tapi abisnya pusing masa mikir mau kerja dimana gitu kan. Memanglah problema fresh graduate ckck.
"Abis ini lo udah ada rencana?" Si Genta nanya lagi, kali ini sambil nyalain rokoknya.
"To be honest gue clueless. Kayanya gue masih bakal ngajar bimbel sampai gue ikut si kakak ke Ausie buat jagain ponakan gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Tercemar [BTS Local Fic]
Подростковая литератураHanya curhatan Nyonya Genta dengan tiga anak kembarnya yang super gemes dan segala recehan keluarga tercemar lainnya hahaha. . . . . . Iusernem x Genta YNWA ©Iusernem 12/17/18