Hujan by Utopia

2K 362 197
                                        

"Aku selalu bahagia saat hujan turun karena aku dapat mengenangmu untukku sendiri. Aku bisa tersenyum sepanjang hari karena hujan pernah menahanmu di sini. Untukku."

Hujan - Utopia

Kota Seoul di sore ini terasa lebih dingin dan kelam dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota Seoul di sore ini terasa lebih dingin dan kelam dari biasanya. Hujan turun begitu derasnya, mengundang banyak decakan dan keluhan dari para pekerja korporat yang baru pulang kantor ataupun anak anak sekolah yang belum sampai rumah. Semua mencibir ramalan cuaca tadi pagi yang memberitakan bahwa Seoul akan sekering Gurun Sahara seharian ini.

Cih, buktinya saat ini keadaan Seoul begitu mengerikan dengan deru air dari langit, angin yang berhembus sangat kencang, kilat menyambar, dan pohon berguncang dengan hebatnya. Membuat semua orang berpikir dua kali untuk menembus hujan. Namun tidak untuk satu orang yang kini tengah berlari sambil menggunakan tas ransel miliknya untuk menutupi kepala. Sepatu Converse putih miliknya sudah berubah warna akibat cipratan yang pria itu ciptakan saat berkejaran dengan hujan.

Seongwoo memicingkan matanya dan berlari sedikit lebih cepat menuju restoran tua terdekat dari stasiun. Pria itu terbatuk sekali dua kali sambil mengacak rambutnya yang basah. Bibirnya sedikit bergetar akibat hawa dingin yang dia rasakan ketika terbebas dari terpaan hujan.

Ada dua anak laki-laki berseragam sekolah dan juga satu ibu paruh baya yang sudah lebih dulu berteduh di tempat tersebut. Ketiganya mengeluhkan hujan yang datang secara tiba-tiba, mengganggu aktivitas ketiganya di sore itu.

Seongwoo tersenyum. Ia mengalihkan matanya kepada rintik air yang tempias dari atap usang restoran. Tidak seperti orang lainnya, Seongwoo sangat menyukai hujan.

Ia menyukai segalanya tentang hujan. Seongwoo suka wangi alami tanah saat terkena hujan. Ia juga suka hawa dingin yang menyentuh kulitnya. Seongwoo suka kesempurnaan makan ramen saat hujan maupun minum secangkir cokelat panas.

Tapi selain list di atas, Seongwoo jauh menyukai seseorang yang secara ajaib selalu muncul saat hujan turun. Pria misterius dengan tatapan tajam yang mampu membelah dinginnya malam. Tanpa Seongwoo sadari ia membuka kotak memorinya ke beberapa tahun silam, ke sebuah malam yang berhiaskan rintik hujan.


☘☘☘☘☘

☘☘☘☘☘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Perfect SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang