Written In The Stars by Wendy and John Legend

1.1K 262 221
                                    

Hai! Kangen juga ya hehe. Sedikit spoiler, ini salah satu cerita favorit yang aku buat. Selamat membaca 😘

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

"Might be Déjà vu.
First time we met, but I remembered you.
We were creepin' in the night time.
Maybe in another lifetime."

Written in the stars - Wendy and John Legend

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Senin pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senin pagi. Siapa yang suka senin pagi? Seongwoo sebagai salah satu dari mayoritas manusia pembenci hari senin sudah mengumpat sedari tadi. Ia terbangun pukul 7:14 disaat pintu gerbang sekolah otomatis akan menutup pukul 7:55. Alhasil, dengan kekuatan kilat ia cuci muka, sikat gigi, dan memakai seragamnya.

Setelah mencium pipi ibunya, Seongwoo berlari sambil menenteng tas yang belum sempurna bertahan di pundaknya, tangan kanannya memegang roti yang ia buat asal. Benar-benar pagi yang sibuk. Untung saja jarak rumah menuju halte bus tidak terlalu jauh. Jika beruntung Seongwoo bisa langsung mendapat bus tanpa harus menunggu 10 menit.

"Oh tidaaak," geram pria itu saat melihat bus sudah tiba di halte, sedangkan Seongwoo masih membutuhkan beberapa langkah lagi untuk sampai. Ia harus naik bus tersebut agar tidak terlambat.

"Hei! Bantu aku menahan busnya! Jangan pergi dulu!" Teriaknya saat melihat sesosok pria dengan seragam yang sama dengannya baru masuk ke dalam bus.

Pria berambut pirang tersebut membuka headsetnya dan menengok ke arah suara teriakan. Demi Tuhan, Seongwoo melihat pria itu menyeringai sebelum hilang dibalik pintu.

"HEI!" Seongwoo terengah-engah dan mendapati pintu bus baru saja tertutup. Ia menatap marah kepada sosok pria berambut pirang yang kini sedang melambaikan tangannya dari dalam bus. Senyum mengejeknya membuat Seongwoo semakin naik pitam. "YAK KANG DANIEL! AWAS KAU!"

 "YAK KANG DANIEL! AWAS KAU!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Perfect SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang