⚠️ Full Moon by Sunmi

1.7K 334 119
                                    

Happy saturday! Aku udah kasih tanda peringatan di atas. Bijak lah dalam membaca ya kawan kawanku 🌚

This chapter contain harsh word and some mature scene.

My very first time Ongniel Vampire AU. Enjoy!

🥀🥀🥀🥀🥀

"My dear, when the full moon rises, come see me.
Before the night is over. Before the sun comes up, please hurry.
My dear, when the full moon rises, give me your love.
Before the night is over. Before the sun comes up, please hurry."

Full moon - Sunmi

Suasana di salah satu apartemen tua malam ini begitu mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di salah satu apartemen tua malam ini begitu mencekam. Hanya terdengar bunyi detak jam mewarnai kesunyian. Lampu meja yang dinyalakan juga tidak mampu menerangi seluruh ruangan. Membuat kegelapan mendominasi ruangan tersebut.

Jam dinding menunjukkan pukul sebelas lewat lima puluh menit. Sebentar lagi tengah malam. Sebentar lagi dia datang, ucap seorang laki-laki yang sedang meringkuk di sudut sofa dalam hati.

Matanya memandang kosong entah kemana. Tubuhnya merinding ketakutan disertai dengan perasaan tidak sabar. Perlahan ia menengok ke jendela, melihat sang bulan purnama yang bersinar dengan megahnya di antara gelap malam.

Satu bulan sekali, setiap tanggal lima belas, pukul 12 malam sosok itu akan datang menghantui Seongwoo. Seakan menagih janji yang harus ia tuntaskan seumur hidupnya. Hanya pada malam bulan purnama, hidup Seongwoo berubah 180 derajat.

Laki-laki itu tidak pernah menyangka, kepindahannya dua tahun yang lalu ke Rumania akan membawanya masuk ke dalam malapetaka.

Malam itu masih terasa segar di ingatan. Saat dengan bodohnya, Seongwoo berjalan sendiri di tengah malam. Berharap bahwa ia bisa menikmati negara dengan arsitektur tua itu dengan nyaman. Hingga di detik selanjutnya badan Seongwoo terdorong menabrak dinding dan terhimpit oleh sosok laki-laki berbadan besar.

Seongwoo yang mengerang kesakitan dan dalam keadaan panik hanya bisa mematung saat matanya bertubrukan dengan bola mata merah di hadapannya. Terlihat begitu menyeramkan, seakan menghisap jiwa murni Seongwoo ke dalam gelapnya neraka.

Tubuhnya seperti tak terkendali saat pria bermata merah di hadapannya semakin mendekat dan mendaratkan bibir dinginnya di leher Seongwoo.

Pria itu meringis kesakitan, saat lehernya terasa terkoyak dan sebuah sensasi panas mengalir dalam pembuluh darah Seongwoo. Kepalanya semakin pening, ia tidak bisa lagi menganalisa apa yang terjadi detik itu. Sebelum kesadaran Seongwoo hilang, ia mendengar suara berat berbisik di telinganya.

A Perfect SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang