1. One

48 7 0
                                    

"Sher, kenapa lo mutusin Arka gitu aja? Gamau lama lama apa? Kasian lo dari tahun kemaren sampe sekarang udah hampir 100 cowok yang lo deketin dan lo pacarin ujung ujungnya lo putusin gitu aja. Rey, Kevin, Chandra, Yudha, Gio, Fatah, Robi, Wawan, Alvin, dan masih banyak lagi dan satu yang paling gue ingey lo yang paling lama pacaran sama Putra itu pun 3 minggu Sher. Aduh pliss deh. Bisa jadi geng itu mah. " Cerocos Shelly yang nggak mau berhenti sedari tadi mengintrogasi Sherly.

"Apaan si Shel? Gue yang ngejalanin lo yang ribet! Gausah lebay deh! Tau kan alesan gue kaya gini?" Bantah Sherly.

"Tapi kan Sher, kasian mereka! Mereka tulus sayang sama lo tapi lo nya malah nyia nyiain mereka." Ucap Shelly tak mau kalah.

"Udah deh, mending gue cari target baru. Yuk temenin gue!" Ajak Sherly melangkah pergi.

"Gak mauk!" Ketus Shelly.

"Lo sahabat gue bukan? Oh bukan ya? Yaudah deh gue cari sahabat yang lain lagi. Untung lo bukan lelaki yang pastinya bakal gue benci!" Sinis Sherly tajam.

"Ee..e..enggak gitu Sher. Gue bercanda kok." Sambung Shelly menyamakan langkah Sherly dan menggandeng lengan Sherly dengan cengiran khasnya.

"Nah gitu dong! Itu baru sahabat gue." Sherly mengeratkan gandengan Shelly.

"Tapi ya Sher! Inget sama hukum karma. Dia akan selalu ada disamping lo tinggal nunggu waktu aja buat dia ngehukum lo" cerucut Shelly seperti seorang ibu yang sedang menasehati anaknya.

"Maksud lo?" Sherly bingung dengan kata kata yang Shelly lontarkan barusan.

"Sher, semua yang lo lakuin bakal ada balasannya suatu saat nanti. Contoh nih ya, sekarang lo menyia nyiakan seseorang yang memang bener bener sayang sama lo maka suatu saat nanti saat lo bener bener sayang sama seseorang lo bakal disia siain dan lo bakalan ngerasain apa yang dia rasain!" Ceramah Shelly panjang kali lebar.

"Dapet kata kata dari mana lo?" Sherly menyinis.

"Gila lo ya! Dari dulu gue emang selalu menjadi penasehat lo! Apalagi cita cita gue mau jadi pengacara terkenal, jadi gue harus bisa dong merangkai kata kata untuk membela hak hak orang yang tertindas. Iya kan?" Bangga Shelly tersenyum.

"Bisa aja lo! Udah ayok!" Sherly membawa Shelly ke Cafe Butterfly yang dekat dengan sekolah mereka, berhubung jemputan untuk pulang belum datang.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Shelly.

"Kaya biasa"

"Mas. Jus Manggo nya dua ya!" Pesan Shelly pada waiters.

"Oh siap non, mau apa lagi?"

"Udah itu aja. Kita cuma mau nunggu jemputan aja kok" Waiters mengiyakan dan pergi kebelakang.

Menunggu pesanan datang mereka meneruskan perbincangan perbincangan mengenai cowok tentunya. Sherly mengedarkan pandangannya, melihat disekelilingnya. Sherly menangkap sorot matanya pada seorang cowok yang duduk tak jauh dari mejanya. Cowok itu memakai kemeja kotak kotak biru. Terlihat simple namun dibantu dengan paras cowok itu mampu membuat Sherly kagum.

'Wow, sempurna sekali dia! Andai gue tau dia pasti udah gue pacarin dari dulu dan gak akan gue putusin! Mempesona sekali ciptaanmu tuhan! OMG apa apaan sih kok jadi suka sama cowok itu!' Batin Sherly sambil menepuk nepuk pipinya yang chuby itu.

"Kenapa lo?" Tanya Shelly.

"Gue udah punya target!" Ucap Sherly bangga.

"What? Are you sure?" Tanya Shelly tak percaya, baru 2 jam yang lalu Sherly memutuskan Arka sudah menemukan pengganti saja dia.

"Yess" ucap Sherly mantap.

"Where?" Tanya Shelly.

"Tuh!" Tunjuk Sherly menunjuk cowok tadi.

"Yatuhan! Sher, itu kakak kelas kita loh! Ketua Osis di sekolah kita! Lo yakin mau ngedeketin dia dan mau pacari dia terus abis itu lo putusin gitu aja?" Tanya Shelly benar benar shock.

'What? Ketua osis di sekolah gue? Gue aja gapernah ngeliat cowok sesempurna dia! Dan gue gapernah tau kalo disekolah gue ada yang namanya ketua osis' Batin Sherly. Maklum saja saat MOS atau acara acara yang diadakan Osis pun dia selalu membolos.

"Bodo amat, yang penting gue bakal deketin dia!" Kekeuh Sherly.

"Awas aja sampe lo putusin! Gue garela. Bakal gue pungut dan gue jadiin milik gue!" Balas Shelly.

"Aduh Shell, sejak kapan lo ngambil barang bekas gue?" Sinis Sherly.

"Sejak hari ini, siang ini, jam ini, menit ini, dan detik ini juga!" Tajam Shelly.

"Gila lo ya? Udah deh! Gue bakalan nglanjutin misi pertama gue!" Sherly melangkah pergi mendekat ke meja cowok tadi.

"Ehem. Boleh duduk disini?" Tanya Sherly lemah lembut meminta untuk duduk di depan cowok tadi.

Cowok itu hanya memandangnya sebentar dan mengangguk dan mulai sibuk dengan ponselnya.

"Thanks" ucap Sherly.

"Em boleh gue minta no ponsel lo?" Tanya Sherly hati hati.

'Apa yang dia lakuin sih?' Batin Shelly memandangnya dari kejauhan.

"Boleh"

"Lo tulis aja abis itu lo save ya!" Sherly menyodorkan ponselnya dan ponselnya diterima oleh cowok itu.

'Yes, cepet juga nih cowok gue deketin!' Batin Sherly bahagia.

"Udah?" Tanya Sherly. Cowok itu hanya mengangguk.

"Makasih" Anggukan lagi yang ada di cowok itu sebagai balasan 'sama sama'

"Nama lo Dafa?" Tanya Sherly lagi.

"Hem" balas Dafa.

'Dingin banget nih orang! Bakal susah gue ngedeketin ini mah!' Batin Sherly.

"Yaudah gue permisi ya!" Pamit Sherly dan kembali ke meja Shelly.

"Gimana?" Tanya Shelly sinis.

"Gue si dapet no ponselnya dia tapi dia dingin banget orangnya. Susah buat dideketin kayanya deh!" Ucap Sherly.

"Mampus dah lo!" Tawa Shelly. Jemputan datang dan Sherly pulang kerumah.

■ hay hay hay readers
Gimana nih? Aku kasih tips buat kalian yang baca, biar kalian dapet keasikan atau kemistri di novel novel.
1. Pahami apa yang dipermasalahkan
2. Pahami siapa yang menjadi tokoh di cerita tersebut
3. Jangan hanya membaca, tapi bayangkan!
4. Bayangkan jika kalian berada pada cerita
5. Balik dari nomer satu 😁

Oh ya gaes, vote & comment nya jangan lupa loh!  Follow my account dan tunggu kelanjutan ceritanya!
Bye bye 

Possesif Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang