5. Full Time

19 5 0
                                    

Sherly pergi menuju kearah rumah Shelly. Dia ingin sekali bertemu orang tua Shelly yang baru saja pulang dari luar negeri. Sudah 2 tahun papa mama Shelly menetap disana.

"Assalamu'alaikum tante?" Sherly melangkah masuk kedalam rumah Shelly. Dia melihat mama papa Shelly sedang berkumpul di ruang tamu bersama Shelly dan seorang anak kira kira umur 12 tahun.

"Waalaikumsalam. Eh Sherly!" Sherly dan mama Nisa berpelukan saling cipika cipiki dan mulai memandang satu sama lain.

"Tante apa kabar?" Berbeda dengan Shelly yang selalu memanggil bundanya Sherly dengan sebutan bunda, Sherly memanggil mama Nisa dengan sebutan tante bukan berarti dirinya tak menganggap mama Nisa bundanya. Hanya saja beliau memang jadwal kesibukannya full. Jarang untuk dirumah atau sekedar berbagi cerita. Berbeda dengan bunda Sherly. Shelly selalu berbagi cerita dengan bunda Sherly begitupun sebaliknya.

"Kabar tante baik, gimana kabar kamu dan Sisi?" Tanya mama Nisa.

"Kabar bunda juga baik tante, begitu juga Sherly tan!" Jawab Sherly tersenyum.

"Sher, sini ke kamar!" Ajak Shelly.

"Ngapain?"

"Gue mau bagi bagi oleh oleh buat temen temen juga"

"Oke"

Sherly menurut saja apa kata Shelly. Dia masuk ke kamar Shelly dan duduk di depan Shelly yang sibuk membuka beberapa paper bag disana.

"Tolong ambilin paper bag 5 disana Sher!"  Perintah Shelly menunjuk ke arah laci besar di bawah rak buku.

"Ini?" Sherly mengeluarkan Paper bag yang masih didalam plastik.

"Iya, bawa sini aja!" Suruh Shelly.

"Ini buat siapa aja?" Tanya Sherly.

"Buat Sherly, Maya, Awan, sama sikembar Ardian dan Andrian!" Senyuman lebar terukir disana. Entah kenapa Sherly melihat sesuatu yang berbeda disana.

"Lo mau nganter sendirian Shell?" Tanya Sherly.

"Enggak dong, kan ada lo!"

■■■■■

"Daf? Lo mau kemana?" Tanya Sherly. Mereka tidak sengaja bertemu di taman sore ini.

"Mau disini aja!" Datar Dafa.

"Kalo gitu kita makan ya! Gue pesenin gado gado, mau kan?" Bujuk Sherly manja.

"Nggak!"

"Ayolah Sayang!"

"Iya..eh enggak! Maksud gue enggak!"

"Sayang gak suka?"

"Jangan manggil gue sayang Sher! Gue punya nama!"

"Kenapa? Suka suka Sherly dong!"

"Cih"

"Ayolah Daf!"

"Oke"

Sherly tersenyum dan memeluk Dafa dari samping, kemudian beranjak dan mendekati gerobak gado gado. Disana ada anak kecil seusia adik nya Shelly berdiri membantu neneknya berjualan. Sherly sering beli di nenek ini tapi kadang anak itu belum ada disana. Mungkin masih sekolah.

"Dek, kakak pesen gado gadonya dua ya, yang satu gak pake kacang trus cabenya dua aja abis itu nguleknya gak usah terlalu halus. Kalo yang satunya lagi komplitin aja deh!"

Dafa hanya tersenyum melihat kedekatan Sherly dengan anak kecil itu. Sherly kembali ke tempat Dafa duduk di bangku taman itu.

Dafa mengelus puncak rambut Sherly membuat pipi Sherly seperti kebanyakan blash on. Hal ini yang suka membuat Sherly merasakan nyaman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possesif Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang