3. Three

23 8 0
                                    

Dafa masuk kerumah Sherly. Untung saja Sherly mengaktifkan lokasi di ponselnya, dan Dafa bisa kerumah Sherly dengan cepat. Dafa panik, seperti dulu waktu mami nya pingsan waktu terpeleset di toilet.

"Permisi tante" Dafa masuk kedalam kamar Sherly berkat bertanya dengan bik Sri.

"Tolong Sherly nak! Tolong bawa dia ke klinik atah Rumah Sakit nak!" Perintah Bunda Sisi.

Dafa mengiyakan dan langsung mendekati Sherly yang terbaring lemah di atas ranjangnya. Bunda Sisi yang masih saja mengeluarkan air mata melihat Dafa dan mulai mengikutinya.

Dafa menggendong Sherly ala brigdal style. Membawanya keluar kamar dan langsung masuk ke mobil Dafa. Bunda Sisi masuk mobil Dafa dan menyandarkan kepala Sherly di pangkuan Bunda.

"Yatuhan tolong Sherly! Jangan ambil dia dariku! Tolong selamatkan dia! Jangan berikan dia penyakit yang tak ingin kuinginkan! Aku mohon!" Mohon Bunda Sisi masih dengan aliran air matanya yang mengalir deras.

Dafa melajukan lebih cepat kemudinya. Entah mengapa dia begitu cemas dan ingin Sherly segera ditangani.

Dafa menghentikan mobilnya tepat di depan Rumah Sakit Cahaya Indah, tempat dimana Shelly juga ditangani disana. Dafa berfikir akan selalu menjaga keduanya disana ditempat yang sama.

"Suster! Tolong ini!" Teriak Dafa kencang.

Suster datang membawa ranjang khusus pasien dan Dafa menggendong nya lalu membaringkan di atas ranjang itu. Dafa mengikuti suster yang mendorong Sherly. 'Ayolah Sherly! Pliss bangun! Jangan bikin gue panik!' Batin Dafa.

Sherly dibawa ke ruang IGD dan Dafa bersama Bunda Sisi duduk diruang tunggu. Mereka sama sama cemas.

"Nak? Kamu temen Sherly? Kok bunda belum pernah liat kamu?" Tanya bunda Sisi yang sudah sedikit reda akan tangisannya.

"Em iya tan. Saya bukan orang sini, hanya saja saya sekolah di sini." Jawab Dafa.

"Kamu kelas berapa? Satu sekolah dengan Sherly?" Tanya bunda Sisi lagi.

"Saya kelas 12 IPA 2 tan." Jawab Dafa lagi.

"Mau nerusin dimana?"

"Belum tau tan."

Ceklek.

Pintu IGD terbuka, menampilkan seorang dokter seusia bunda Sisi keluar dari ruangan itu. "Gimana kondisi anak saya dok?" Tanya bunda Sisi dengan aliran air mata yang mengalir lagi.

"Begini bu, nak Sherly hanya kelelahan saja dan sepertinya dia sedang stress entah kenapa saya tidak tau alasannya." Jawab dokter.

"Yatuhan." Lirih bunda Sisi.

"Kalo gitu, saya permisi." Dokter itu pergi meninggalkan mereka berdua.

Bunda Sisi duduk dan terlihat memikirkas sesuatu. 'Ada apa denganmu nak? Kenapa kamu bisa stress seperti ini?' Batin bunda Sisi sambil menutupi wajahnya yang kusut karna air mata nya yang begitu banyak mengalir.

"Tante, tenanglah, Sherly bakal baik baik aja kok!" Ucap Dafa menenangkan.

"Tapi nak, Sherly kenapa?" Bunda Sisi bertanya seperti yang ingin dia tanyakan.

"Tan, sepertinya Sherly sedang memikirkan Shelly."

"Ada apa dengan Shelly?" Tanya bunda Sisi shock akan jawaban Dafa. Bunda Sisi sangat mengenal betul Shelly. Hampir satu minggu sekali Shelly tidur di rumah Sherly. Apalagi rumahnya tidak jauh dari rumah Sherly. Shelly yang selalu ada untuk Sherly. Dari masa TK sampai SMA seperti ini.

Possesif Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang