END Moment

1.2K 51 4
                                    

Jarak membuat dia dan aku kesepian
Malam tak lagi sama
Sepi
Tidurku semakin panjang
Dia semakin dikenal
Waktu tak mendukungku
Kapal kecilnya sudah di ujung danau

Kelulusan sudah di depan mata. Aku bahkan tak sempat menghadiri acara penting ini. Tentu saja. Aku sibuk. Sibuk sekali. Bin sendri di kursi kanan nomor 3.

Bin kalau nanti sempat aku pasti datang, meski aku sedikit terlambat. Selamat untukmu. Jangan marah teman. Maafkan aku kau sendiri lagi di hari penting ini.

Bin jarang menangis, apalagi galau kayak remaja masa kini. Dia terkenal kuat dan lebih kuat dariku. Meski sudah 3 bulan belakangan ini aku ninggalin dia. Dia masih saja bahagia. Apa lagi di kelilingin sama makhluk aneh nan ajaib. Sanha, MJ, Jinjin dan Rocky. Hati terlewati dengan banyak kenangan.
Meski begitu Bin hari ini masih saja murung.

"Woyyy selamat brooo..."
Bin terkejut dan kesakitan. Spontan yangan kanannya memegang pundak karna kesakitan.

Tapi kehadiran 4 pangeran ini belum bisa menutupi kesedihan Bin.
Acara berlangsung ramai. Semua siswa siswi dipanggil satu persatu ke atas panggung untuk menerima Ijazah. Bin dan yang lain sudah mendapat giliran maju.

Cha Eun Woo

Nama itu dipanggil oleh kepala sekolah maju.
Bin menatap ke depan. Waktu 30 detik, seketika aku maju ke depan. Tak lupa aku tersenyum lebar buat Bin. Kami bertatapan. Aku tau tatapan rindu itu. Meski kami sahabat. Tapi dia sudah seperti saudara dan hidupku.

Aku turun dari panggung dan Bin terlihat buru-buru sibuk memainkan HP nya.

"Bin, selamattttt...."
Kedua tanganku terulur ke depan. Bin tampak mengabaikan tapi, aku tau dia juga ingin meraih tanganku. Yak sampai 1 menit dia memukulku. Bahkan memelukku. Pelukan yang aku rindukan sejak pelukan terakhir itu.

"Kau....."
Bin tak mampu berkata lagi. Matanya tampak berkaca-kaca menahan air mata.
"Maafkan aku Bin..... maaf...kau sobatku. Aku merindukanmu"
Kuelus-elua rambut bin bersama pelukan kami. Beratus pasang mata menatap zizi. Tapi yg sering menyaksikan ini hanya melihat sejenak dan buang muka. Mereka sering menyaksikan kemesraan seperti homo pada umumnya. Kami terlihat menjijikan. Tapi inilah perasaan kami.

Meraih tangan satu sama lain bukan hal baru buat kami. Aku sadar persahabatan kami akan bertahan lama. Entah sampai kapan. Tapi tidak untuk moment seperti biasanya. Aku akan kuliah ke Australia. Bin akan belajar bisnis di Belanda. Kami berpisah. Tapi aku percaya kami akan bertemu. Entah dimana aku juga tidak tau.

Kami berjanji untuk bertemu.

Eunwoo. Jangan lupakan aku
Kuharap kau jadi apa yang kau mau. Ayo bertemu di restoran itu.

Bin menyayangimu

Surat kecil ini akan menjadi akhir ceritaku. Maaf beribu maaf buat readerku. Cerita ini banyak kekurangannya. Tapi ini tidak jadi alasanku buat berhenti menulis. Aku akan terus belajar dan terus menulis. Aku mohon dukungannya kalian ya. Terima kasih yg udh vote atapun komen. Dukungan kalian berharga banget. Maaf juga aku lama banget up datenya. Krna aku sibuk magang dan susun proposal skripsi. Maklum semester 7. Aku akan kembali lagi dengan cerita baru. Semoga kalian tetap sabar ya.😁😚

Merry christmas 😁😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold My Hand (BINWOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang