1 #Aku Tahu

4.4K 212 6
                                    

Pembuat onar, suka marah gak jelas, suka bolos, pembalap liar, jutek, pendiam, dingin, pemarah, paling bodoh di kelas, suka penyendiri dan sulit dipahami dari segi manapun. Sekalipun itu psikolog hebat. Mereka tidak akan tahu. Kinipun aku masih mencoba memahami hatinya.
"Bin, bangun.....kau akan terlambat"
Tidak ada jawaban.
"Hari ini rabu, kita ada pemotretan Bin"
Masih berusaha sabar.
"Bin....."
"Binnnnn....." terdengar nada kesal.
"Haruskah aku bangun?"
"Jawaban seperti apa itu Bin? Kau akan kehilangan kepingan uang. Ingat jam tangan"
Eunwoo memang selalu tahu bagaimana cara menjinakkan Bin.

10 menit terdiam.

"Bin hari ini jangan pakai kostum preman. Layakkan dirimu"

Bin sudah di kamar mandi.

"Bin, 15 menit!"

Entah sejak kapan aku bisa tahu cara menjinakkan Bin. Sungguh tak kusangka dia menuruti perintahku. Dia memang sudah d parkiran mobil 15 menit sesuai perintahku.

"Kau  cukup tampan dengan setelan ini"
"Gas mobil woo"
"Kau malu, kapan lagi kau dipuji?"
Senyum kecil Bin memang sangat mahal. Dia hanya tersenyum untukku. Padahal dia tampan dan berkarisma.

" Woo, kau harus ambil jam itu setelah honor keluar!"
"Tenang bro, asal kau bergaya hebat d pemotretan, jam akan di tanganmu"
Senyum kecil Bin mulai muncul belakangan ini. Padahal dia baru saja berkelahi hebat dengan ibunya.
"Bin, kau harus senyum. Kau tau tampan itu harus kau pamerkan. Wanita tipe apappun akan kau dapat. Sayang sekali kau simpan parasmu itu".
"Kau bodoh atau bodoh. Semua palsu"
Bin merasa wanita selalu jahat dan layak di benci. Dia akan jadi binatang buas jika ada wanita cantik dan caper mendekatinya. Bin terkenal anti wanita. Kecuali adiknya Moon Suah.

"Woo, Suah harus kau jaga untukku"
"Kau khawatir dia jdi pacarku atau kau takut dia menyukaiku"
"Kau takkan menang di hatinya"
Tentu saja aku akan kalah dalam mencuri hati Suah. Dia memang wanita tangguh dan sangat bijak dalam memilih pasangan.

"Bin ingat kau akan dapat jam tangan, jika kau menurut padaku"
Aku tahu Bin membenci keramaian. Aku juga tahu dia benci diperintah seenaknya oleh orang lain.

Pemotretan berjalan dengan baik. Bin tetap bungkam tanpa kata. Bin suka diam jika lawan bicaray bukan orang yg mengerti dia. Karena hnya aku yg mengerti teriakan hati dinginnya. Tanpa berkata apapun aku tahu bahwa dia sekarang harus pulang. Tiga jam pemotretan sangat panjang bagi Bin yg suka kesunyian. Dia tipikal yang ingin sendiri.

Aku cukup tahu setiap ekspresi Bin dalam hal apa pun. Marah, senang, sedih, gelisah, dan apa pun itu. Karena Bin seperti anak yang butuh ibu.

Cukup menyakitkan untuk bin mengatakan sesuatu apapun. Karna, jika dia mulai mengucapkn isi hatinya, maka akan banyak pisau yg mencoba menyayat hati Bin.

"Kau jutek, beri senyum sedikit. Kau harus profesional dong!" Teriak kecil fotografer seragam sekolah.
"Bin...." teriak pelanku.
Kupegang tangan Bin. Aku tahu dia akan marah. Dia akan sabar, walau hanya memegang tangannya. Aku tahu hatimu Bin, sabar sedikit lagi kau akan berhenti melihat mereka. Bin tahu ia harus berhenti. Aku tahu segalanya tentangmu.

"Kau Bin?"
"Rocky...!"
Aku menghindari rocky yg mencoba merusak mood Bin yg hampir terbakar emosi. Kami pulang dengan cepat, karena Bin memang harus pulang.
"Bin aku lega kau tidak lepas amarahmu hari ini" kataku dalam hati.

"BIN KAU HEBAT HARI INI!. AKU BANGGA, HAHAAAAA" aku segera memeluk bin sambil memukul pundaknya.
"Kau sudah GILA" senyum kecil Bin.
"Aku akan gila klu kau tadi beronar! BIN BIN KAU MEMANG LUAR BIASA.

Masih pemula dan masih belajar. Baca aja ya😀



Hold My Hand (BINWOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang