🌹Dihukum

48 17 11
                                    

🌻"Semesta memiliki sejuta cara untuk mempertemukan mu dengan dia yang tepat, bila sekarang bukan waktunya, mungkin nanti, tunggu saja"🌻

🌻🌻🌻

Dilangkahkan kaki mungilnya di sepanjang koridor menuju kelasnya, senyum merekah tampak tak bosan menghiasi wajah cantik gadis itu. Bagaimana tidak? Dengan seragam baru yang melekat ditubuhnya membuat rasa percaya diri gadis itu bertambah, tak ada lagi pembeda antara dirinya dan murid lainnya. Dan dengan begitu pula, sah lah dia menjadi Murid di salah satu SMA berkelas ini.

"Sela tunggu" teriak seseorang dari belakang membuat langkah Sela terhenti

"Monic ternyata" katanya tersenyum, menampilkan lubang dalam di kedua pipinya

"Ke kelas bareng yuk!" ucap Monic lagi, ditengah nafasnya yang ngos-ngosan

Sela tertawa kecil melihat tingkah teman barunya ini

"Ayo" katanya, sambil menganggukkan kepala

Sepertinya tak butuh waktu berbulan bulan, bahkan bertahun tahun untuk kedua gadis itu bisa akrab, hanya hitungan hari saja mampu membuat mereka layaknya teman lama yang bertemu kembali, sangat akrab, itu terbukti dari tawa lepas mereka yang tak pudar sepanjang jalan

🌻🌻🌻

Kedatangan Sela dan Monic disambut keributan di dalam kelas, kelas sudah berantakan seperti kapal pecah, semua siswa tampak panik, bahkan ada yang lari-larian

"Kenapa?" tanya Sela setiba di bangku nya

"Tugas Fisika Buk Erna yang 50 soal itu hari ini harus dikumpul, gila aja tu guru ya, masa baru semalam ngasih tugas, sekarang harus udah dikumpul" cerocos Dela, disela kegiatannya menyalin jawaban Odit si master fisika di kelasnya

"OMG!!! Guee lupa!!" teriak Monic heboh yang langsung dihadiahi tatapan sinis kawan sekelasnya seolah mengatakan "Bisa diam gak lo, berisik!"

"Eh Sel lo udah siap belum?" cemprengnya lagi, bukan Monic namanya jika memikirkan orang lain

"Udah, di dalam tas" jawab Sela santai

Sela memang murid baru di SMA Mutiara Harapan, tapi Sela memiliki kemampuan dan bahkan sangat menyukai pelajaran berhitung yang satu ini, jadi tak heran bila Sela bisa mengerjakan soal soal fisika yang rumid nya minta ampun itu dengan mudah

"Lihat dong!" bujuk Monic dengan muka memelas yang dibuat buat

"Ini" kata Sela sambil menyerahkan buku tulis berwarna pink miliknya

Selanjutnya hanya keributan dari teman-teman sekelasnya lah yang terdengar, ditambah lagi Pak Bambang guru Biologi mereka tidak hadir karena istrinya melahirkan, membuat para siswa bersorak heboh

Merasa jenuh, Sela pun memutuskan jalan-jalan disekitar sekolahnya sekalian mengenal lingkungan sekolahnya ini, kakinya terhenti saat melihat empat cowok sedang mendapat semprotan Pak Danu dipagi hari, jangan tanya dari mana Sela tau nama guru itu, sejak pertama masuk nama Pak Danu langsung sampai di telinga Sela, karena ke killerannya menghukum para murid yang bersalah dan tak menerima segala alasan para murid.

"Hey kamu sini!"

Suara itu, ralat lebih tepatnya bentakan itu hampir membuat Sela terjungkir kebelakang karena terkejut, lamunanya seketika buyar saat mata Pak Danu menatapnya tajam

"Sini saya bilang!" katanya lagi

Dengan langkah gontai Sela maju mendekati Pak Danu dengan keempat cowok di depannya

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang