🌹Not bad

37 17 3
                                    

"🌻 Lo harus ngerasain dulu baru lo tau gimana rasanya kalau ada di posisi gue, hidup gue hanya tentang sengsara dan penderitaan, Haha gausah kasihan, gue udah kebal 🌻" -Axel Zeno Dinarta

🌻🌻🌻

"Kak, bangun kak"

Sela yang merasa tubuhnya digoncang pun membuka perlahan matanya. Kabur,hal pertama yang dirasakan Sela, dikerjapkan matanya beberapa kali mencari titik fokus kesadarannya.

"Maaf kak, kakak jadi terganggu"

Mata Sela reflex beralih pada gadis ber rompi PMR yang berada disebelahnya

"Eh gak papa" Kata sela pelan lalu tersenyum, mencoba mengumpulkan nyawanya yang masih hilang setengah

"10 Menit lagi Bel pulang kak, kakak gamau pulang?"

"APA!!?" Seru Sela, bangkit dari tidurnya, kesadarannya kini sudah kembali sepenuhnya

"GILA, gue pingsan atau mati suri" Kata Sela masih kaget, karna ternyata sudah berjam jam dia tidur di ruang serba putih ini

"Yaudah gue balik ke kelas ya, makasih udah bangunin" Lanjut Sela buru buru

"Iya kak sama sama"

Jantung Sela berdebar kencang, otaknya berfikir keras mencari alasan yang akan dikatakannya pada guru yang mengajar nanti. Sela meruntuki kebodohannya, memang kebiasaan buruknya jika tidur seperti orang mati. Pikirannya sudah melayang ntah kemana, hingga tak melihat jalannya

Bruk

"Aduh" ringis Sela, tubuhnya tak sengaja menabrak seseorang hingga tersungkur ke lantai koridor

"Maaf gue gak sengaja" Kata Sela sambil mengusap ngusap bajunya yang sedikit kotor, setelah itu matanya beralih pada orang yang ditabrakknya itu, betapa tekejutnya Sela karena orang itu menatapnya tajam

"Axel" batin Sela

"Gue minta maaf" Cicit sela pelan menundukkan kepala, Sela takut jika cowok didepannya  itu akan memakinya seseram yang di katakan Tata di UKS tadi.

Hening, tak ada jawaban, Sela semakin mati rasa, ujung bajunya sudah kusut karena sedari tadi diremas kuat oleh gadis itu, mulutnya tak berhenti berkomat kamit. Namun setelah itu matanya hanya bisa membulat sempurna, diluar dugaan bukannya makian yang didapatnya melainkan sebuah uluran tangan, Ditatap Sela sebentar tangan itu tak percaya, lalu beralih pada wajah Axel, Sela memperhatikan setiap detail wajah Axel

"Ganteng" ceplosnya polos

"Cepat" kata Axel tajam membuyarkan lamunan Sela

Spontan Sela pun meraih tangan itu untuk membantunya berdiri, baru Sela ingin membuka mulut, suara cowok itu pun kembali terdengar

"Makanya jalan pakai mata" katanya sadis, lalu meninggalakan gadis itu dengan kekagetannya

"Gila emang tu cowok ya" katanya kesal, menghentak hentak kan kakinya

Bel pulang berbunyi

"Haduhh mampus gue" katanya cemas

"Kalau mau mampus jangan disekolah" kata seseorang dibelakang Sela, membuat Sela spontan menoleh kebelakang

Sela terdiam, mencoba mengingat

"Varo" tebak Sela

"Vero" ucap Vero membetulkan

"Eh iya salah" katanya cengengesan seperti orang bodoh

"Kenapa disini?" tanya Vero

Sela gelagapan, belum tuntas alasan untuk guru, kini Sela harus memikirkan alasan untuk Vero, tak mungkin Sela jujur kalau ia baru dari UKS karena tak sengaja ketiduran seperti orang mati, bisa turun harga dirinya

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang