🌹Semakin dekat

33 16 12
                                    

"Jangan membuat ku nyaman jika tujuan mu hanyalah singgah sebentar"

🌻🌻🌻

"Awas!" teriak seseorang dari belakang membuat Sela yang tak siap hanya bisa terpatung panik di tempatnya

Sebuah balok kayu menghantam cukup keras bahu Sela, membuat gadis itu terhuyun kebelakang

"Bangsat lo!" marah sang pahlawan lalu menghajar habis habisan lawannya itu tanpa ampun

🌻🌻🌻

Flasback

Jika saat ini seharusnya masih jam belajar bagi anak-anak SMA Mutiara Harapan, maka hal itu tidak berlaku bagi keempat remaja yang kini dengan santainya berada di ruangan yang mereka sebut Basecame itu. Tempat yang sudah menjadi rumah kedua bagi mereka, tak terlalu besar, tapi mampu menjadi tempat mereka melepaskan penat.

"Xel" panggil Bimo pada Axel yang duduk di kursi pojok basecame dengan sebuah game ditangannya, dan panggilan itu sepertinya tidak berpengaruh apa apa pada cowok itu.

"WOII AXEL!!" panggil Bimo lebih keras, tapi tetao tak dihiraukan Axel

"Susah emang ngomong batu" kesal Dino, yang dari tadi memperhatikan kedua temannya itu

"Lah, gue yang dicuekin, kok lo yang marah" heran Bimo

"Ya suka suka Sultan dong" angkuh Dino mengangkat tinggi kerah bajunya

"Anjir gaya lo" kata Bimo menoyor kepala temannya itu

"Aduh, sakit kampret" seru Dino tak terima

"Kalau sampai kepala gue retak, tanggung jawab lo" kesal Dino sambil mengusap ngusap kepalanya

"Iya nanti gue plesterin" polos Bimo

"Gue bantu deh" teriak Kara yang berada di sudut ruangan membuat Dino semakin mengerucutkan bibirnya

Baru Saja dino ingin membuka suara lagi, Axel langsung memotongnya, jika tidak maka drama dino dan bimo tidak akan ada ujungnya

"Apa?" tanya Axel pada Bimo

"Tawaran Willi, lo terima gak?" kata Bimo menghiraukan Dino yang masih kesal

"Gak ada alasan buat nolak"

"Woaaaa, Itu baru Axel guee" seru Bimo, menepuk nepuk punggung Axel, yang langsung ditatap tajam cowok itu

"Hehe maap, mas bro" kata Bimo cengengesan, mengerti bahasa mata Axel

"Sekarang bagi tugas" Suara Axel terdengar serius, dan selalu begitu. Jika berurusan dengan harga diri maka keempat cowok itu tidak akan main main

"Bimo lo yang urus anggota, panggil semua anak-anak Hammer buat ngumpul dilapangan Merbabu, dan lo Dino, pastiin lapangan aman, gue gak mau ada kesalahan sedikit pun" kata Axel memutuskan, yang hanya dibalas anggukan Dino dan Bimo

"Eh tunggu, yang lain udah punya tugas, lah gue ngapai?" tanya Kara bingung

"Lo ga guna" jawab Axel santai, membuat bimo dan dino tertawa terbahak bahak

"Anjir, Lacnat banget lo pada" kesal Kara, melipat tangannya didada

Axel menepuk punggung dino ala lelaki "Gue becanda, lo yang paling gue andalin buat urus geng Anakonda itu, infokan ke gue jam berapa pecundang itu bakal datang" kata Axel, membuat senyum kara merekah

"Uh sayang mas Axel" seru Kara, merentangkan kedua tangan nya ingin memeluk Axel

"Najis" balas Axel cepat dengan muka datar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang