🎶say you won't let go- James arthur🎶
Gadis penyuka warna hitam dan musik rock itu melempar asal tasnya di atas sofa, lalu merebut asal minuman dingin di tangan kakaknya.
Sang pemilik minuman pun menoleh kesal, seketika badan tegap nya berdiri dari posisi duduk nya, dan mengoceh terus menerus.
"Bagi di, gue haus"
Aldi memutar bola matanya malas, kebiasaan adik perempuan nya itu ya semena mena terhadapnya, dan tidak ada yang menegurnya, jelas anak kesayangan.
"udah abisin aja, tinggal es batu juga!"Aldi beranjak dari posisinya dengan kesal, dia memilih kembali ke kamarnya meredam emosi, daripada harus bertengkar lagi dengan adiknya untuk kesekian kali.
Aldi dan Alana memang tidak pernah akur, sama sama keras dan gak bisa di atur, jika Aldi akan membogem wajah Alana, maka Alana akan menendang perut Aldi.
Jika sudah begitu, mereka berdua akan sama sama di kurung di gudang oleh Afri, sampai mereka ngaku sudah saling memaafkan.
Berdasarkan infestigasi Afri, Alana lah yang sering cari gara gara, dan Aldi yang notabennya susah menahan emosi jadi mudah tersulut.
Sudah sering sekali Afri mengurung mereka berdua, pernah dulu saat mereka masih tinggal di Bandung Afri tidak memberi sepeserpun uang jajan pada mereka berdua dan mengharuskan mereka berjalan dari rumah ke sekolah, karna mereka lagi lagi bertengkar sampai bibir Alana robek, dan hidung Aldi mimisan.
Sampai akhirnya kepala keluarga mereka memilih memisahkan si dua Al itu, Aldi di kirim ke Jakarta bersama tantenya dan Alana tetap di bandung, dan pindah semua ke Jakarta karna ayah mereka dipindah tugaskan.
Afri yang melihat semuanya dari lorong dapurpun menggeleng, lalu berjalan menghampiri adik perempuan nya.
"Na sini Abang bilangin"
Alana menoleh dengan gelas yang masih menempel di bibirnya, kebiasaannya menggigit gigit ujung gelas.
"Gimana sama kak fini?"
Air muka Alana langsung berubah tanpa ekspresi, dengan kasar dia menaruh gelas Oren itu kembali ke meja hitam ruang keluargabya.
Afri menghela nafas, dia tau betul ketidak sukaan Alana terhadap pacarnya yang beberapa Minggu lagi akan dia lamar, "kamu kemarin kasih dia kacang ya? Kamu kan tau na dia alergi kacang"
Alana malah bergumam kecil menyanyikan salah satu lagu kesukaan nya, tujuan nya supaya dia lebih bisa menahan emosi, dari pada harus melawan abangnya.
Afri menghembuskan nafas untuk kesekian kali, dia berusaha sabar, berbicara dengan Alana tidak harus memakai emosi, karna semakin dia emosi maka Alana semakin menjadi, "Abang ga suka na kamu begitu, kamu juga harus anggap dia kakak kamu"
Perempuan itu semakin tersulut emosinya, apalagi dari nada bicara Afri yang terdengar sangat membela calon tunangannya itu, "kalo dia ga suka gue gituin tinggal bales apa yang gue lakuin, gitu aja repot, lagi juga di kasih kacang tuh orang ga bakal mati kan?" jika sudah kesal tidak segan Alana akan berkata kasar dengan afri.
Afri membulatkan matanya dengan marah, wajah nya juga susah memerah, "alana jaga ucapan kamu!"
Perempuan itu bangkit mengambil tasnya dan mulai berjalan menuju tangga, "suka suka gue lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGEANA (hiatus sementara)
Teen FictionSulit, tapi hadirmulah yang membuatnya terasa mudah. Pada hati yang selalu terbuka kapan pun aku ingin masuk, Dan pada hati yang selalu tertutup pada saat aku ingin masuk. Nama itu, nama yang telah terkunci di sana, sulit di hilangkan. Nama yang ki...